19. Terbongkar

1K 31 1
                                    

Pov. Toni

Pagi ini aku akan memasak, namun aku lihat kebutuhan makanan mulai berkurang. Aku jadi teringat dulu waktu masih bersama bang Bagas, dia yang selalu menemaniku berbelanja. Bahkan aku tak memintanya dia sudah membawakannya untukku.

Dia memenuhi kebutuhan lahir bathin ku. Karena tak ingin berlarut dalam kesedihan, akhirnya aku putuskan untuk pergi berbelanja bulanan.

Beberapa saat berlalu akhirnya aku tiba di supermarket. Namun dari kejauhan aku melihat Dimas dan juga Dian. Sepertinya mereka membicarakan hal yang sangat penting. Aku pun mengurungkan niatku untuk masuk kedalam. Karena aku heran ada apa Antara Dimas dan juga Dian.

Aku pun mendekat dan jadi menguping pembicaraan mereka. Benar saja, rasa penasaranku memuncak saat mereka menyebut namaku dan bang bang Bagas di dalam obrolan mereka.

"Gawat dim! Sepertinya Toni sudah mulai curiga!" Ucap Dian pada Dimas.

"Maksud kamu?" Tanya Dimas heran.

"Iya! Kemaren Toni dipanggil suamiku untuk memijat, dan dia telah tau kalau aku sudah memiliki suami! Mungkin sebentar lagi dia akan tahu juga kalau aku sudah menjebak Bagas dan menghancurkan hubungan mereka atas perintah dari kamu!" Ucap Dian gelisah.

"Bodoh! Bagaimana semua itu bisa terjadi" ucap Dimas.

Aku yang mendengar semua itu seketika menjadi marah dan naik pitam. Kemudian aku langsung menghampiri mereka dan tidak lupa aku bertepuk tangan.

"Sempurna! Menarik! Sangat Menarik!" Ucapku sambil bertepuk tangan.

Mereka berdua sama sama terkejut dengan kehadiranku. Dan Dimas langsung menghampiriku untuk menjelaskan semuanya itu.

"Toni" ucap Dimas terkejut

"Iya! Kenapa? Terkejut?" Ucapku penuh penekanan.

"Ton! Aku bisa jelasin! Ini tidak seperti yang kamu kira!" Ucap Dimas.

"Wow! Aktor yang hebat! Akting mu patut di acungi jempol" ucapku

"Ton! Aku bisa jelasin semuanya" ucap Dimas lagi

"Apalagi yang mau kamu jelasin! Semua sudah jelas!" Ucapku mulai murka.

"Tapi semua ini aku lakukan karena aku sangat mencintai kamu!" Ucap Dimas.

"Cinta! Tau apa kamu soal cinta! Cinta merelakan! Dan cinta adalah pengorbanan!" Ucapku marah dan langsung menampar pipi Dimas.

"Dan kamu! Bisa bisanya kamu ya disuruh untuk merusak hubungan orang lain, gimana perasaan kamu kalau seandainya hubungan kamu dan suami kamu yang dirusak hah!" Ucapku membentak dan menunjuk wajah Dian.

"Aku tidak menyangka kalau kamu akan berbuat serendah ini Dim! Padahal aku sudah memberikan kamu kesempatan! Mulai sekarang kamu pergi dari hidupku, dan mulai sekarang aku akan memutuskan hubungan persahabatan diantara kita!" Ucapku pada Dimas.

Aku pun langsung pergi dari hadapan mereka. Aku sangat menyesal karena tidak percaya dengan ucapan bang Bagas. Sekarang aku menyadari bahwa hanya dia yang tulus mencintaiku.

Sesampainya di kost, aku ingin menghubungi bang Bagas. Namun aku lupa bahwa aku telah menyuruhnya pergi dari hidupku, dan aku juga telah memblokir nomornya.

......

BERSAMBUNG

Tinggal 1 part lagi ya menuju Ending Cerita. Ayo tebak apakah happy ending atau sad ending?

Abang Ojol & Berondong Season 2Where stories live. Discover now