8. Penyesalan

2.5K 68 2
                                    

Pov. Toni

Tuan Arab itu terus saja menerobos masuk kedalam lubang pantatku. Sangat seret dan sakit sekali rasanya. Apalagi dia mengentotku tanpa pelumas ditambah lagi kontolnya yang super duper besar.

Aku merasakan sakit dan perih. Tak ada kenikmatan apapun yang aku rasakan. Tidak seperti ketika bermain dengan Bang Bagas. Dia sangat kasar memperkosaku tanpa belas kasihan sama sekali. Aku jadi tersiksa dibuatnya. Sepertinya lubang pantatku telah robek.

"Ouuhhhh fuck you! Fuck you!" Desah tuan Arab itu.

Aku terus menangis dalam bibir terkunci dan kaki tangan terikat. Setelah kurang lebih 1 jam dia memperkosaku. Akhirnya dia pun segera menyemburkan laharnya di dalam lubang pantat. Sangat banyak dan kental sekali.

Kemudian dia membalikkan tubuhku lagi. Dia membuatku telentang. Aku melihat di kontolnya terdapat darah segar. Benar saja, dia telah merobek lubang pantatku. Aku merasakan sakit dan perih yang teramat. Lalu dia mulai melepaskan ikatan di tangan dan juga kakiku.

Kemudian dia juga melepaskan lakban dari mulutku. Aku pun segera melihat kebawah, lalu aku terkejut dengan apa yang aku lihat. Di lubang pantatku mengalir sisa sperma tuan Arab yang bercampur dengan darahku. Kemudian dia langsung menghampiriku yang masih terdiam sambil menangis sesenggukan.

"Ini bayaran untukmu! Saya sangat puas!" Ucapnya sambil menyerahkan amplop cokelat padaku.

Aku pun menerima amplop itu kemudian aku segera berdiri dan mengemasi barang barangku. Aku pun kembali memakai pakaianku satu persatu kemudian aku langsung pergi dari sana.

Aku rasa naik angkot dan setelah beberapa menit, aku pun sampai ke kost an ku. Saat tiba di depan kost, aku melihat bang Bagas disana sedang menungguku.

"Kamu dari mana saja sayang! Aku khawatir sama kamu!?" Tanya Bang Bagas cemas.

"Aku habis mijat pelanggan bang!" Jawabku singkat.

"Tapi kamu beneran gapapa kan?" Tanya bang Bagas lagi.

"Iya! Maaf ya bang! Aku lagi gak pengen di ganggu!" Ucapku.

"Baiklah! Abang ngerti pasti kamu lagi cape! Ya udah Abang pamit pulang dulu ya!" Ucap Bang Bagas.

Akhirnya bang Bagas langsung pergi. Setelah itu aku masuk kedalam. Sesampainya di dalam aku kembali menangisi membayangkan kejadian tadi. Aku merasa sangat bersalah terhadap Bang Bagas.

"Maafin aku bang! Maafin aku!" Lirihku.

Setelah itu aku masuk ke kamar mandi. Aku ingin membersihkan tubuh ini dari perbuatan kotor tuan Arab itu. Aku kembali menangis sejadi jadinya di dalam kamar mandi. Aku Angat benci pada tubuh ini, setelah itu aku langsung mengguyur nya dengan air. Kemudian aku menggosoknya dengan kasar menggunakan sabun.

Setelah itu aku ingin tidur untuk melupakan semua kejadian itu. Kejadian yang telah membuatku merasa bersalah terhadap bang Bagas kekasihku.

.....

BERSAMBUNG

Abang Ojol & Berondong Season 2Where stories live. Discover now