11. Cemburu

1.6K 56 2
                                    

Pov. Toni

Keesokan paginya aku yang sedang berberes beres tiba tiba ada yang mengetuk pintu kost ku. Aku pun penasaran segera menghampiri dan membukanya. Ternyata itu adalah Dimas, dia menepati janjinya untuk bermain ke kost an ku. Dia datang membawa buah tangan (oleh oleh). Dia membawakan aku sekeranjang buah. Aku pun segera mempersilahkannya masuk.

"Dimas!" Ucapku

"Hai" ucap Dimas.

"Ya sudah dim! Masuk dulu yuk!" Ajakku padanya.

"Ok!" Jawabnya.

"Kenapa kamu mesti repot repot bawa ini Dim" ucapku

"Ngga kok! Santai aja cuma buah buahan" jawabnya

"Makasih ya dim! Oiya, kamu mau minum apa? Teh! Kopi!" Tawarku

"Teh tawar! Kalo gak ngerepotin!" Jawab Dimas.

"Baiklah!" Ucapku dan segera pergi membuatkan teh untuknya.

Setelah beberapa saat akhirnya teh pun jadi. Aku langsung menghampiri Dimas dan segera memberikan teh itu padanya.

"Oiya dim! Emang kamu gak ada jadwal hari ini?" Tanyaku memulai percakapan.

"Kebetulan gak! Makanya aku sempatin main ke tempat kamu" jawab Dimas

Kami berdua pun berbincang bincang sambil tertawa saat mengingat masa masa putih abu abu dulu. Masa masa SMA kita dulu.

Saat kamu sedang asyik asyiknya mengobrol tiba tiba datanglah Bang Bagas menghampiri kami. Aku tidak tahu sejak kapan kedatangannya. Aku menyadarinya saat dia berdehem.

"Khmm! Khmm!" Deham bang Bagas.

"Eh bang Bagas! Abang sejak kapan datangnya?" Tanyaku pada Bang Bagas.

"Barusan" jawabnya singkat.

"Oiya bang kenalin ini Dimas teman SMA ku dulu" ucapku memperkenalkan Dimas pada Bang Bagas.

"Dimas!" Ucap Dimas sambil mengulurkan tangannya.

"Ba-gas! Pacarnya Toni!" Ucap Bang Bagas penuh penekanan.

Seketika aku melihat raut wajah Dimas berubah saat Bang Bagas memperkenalkan dirinya kepada Dimas sebagai pacarku. Aku melihat kekecewaan pada dirinya. Namun dia sangat pandai untuk menetralkan keadaan.

Dan setelah itu Dimas pun berpamitan padaku dan juga Bang Bagas untuk pulang. Sebagai seorang teman baik dan sudah lama tidak bertemu, aku pun mengantarkan Dimas sampai ke depan.

"Ya udah Ton, Aku pamit pulang dulu ya" pamit Dimas padaku dan juga Bang Bagas.

"Kok buru buru amat Dim! Baru aja nyampe!" Ucapku pada Dimas.

"Gapapa kok Ton, aku masih ada acara, lain kali aku kesini lagi" ucap Dimas

Sebenarnya aku mengerti dengan perasaan Dimas, karena sudah lama aku mengenalnya. Memang seperti itu ketika dia sedang kecewa.

Dia memilih untuk pergi dan memendam rasa kekecewaannya. Akhirnya aku pun segera mengantarkan Dimas sampai depan. Setelah itu aku kembali masuk kedalam. Setibanya didalam Bang Bagas langsung mencercaku dengan beberapa pertanyaan.

"Siapa dia?" Tanya Bang Bagas.

"Loh kan tadi aku udah kenalin sama Abang" jawabku

"Maksud Abang, kenapa kalian sangat akrab sekali sampai tertawa terbahak bahak" ucapnya lagi

"Dia Dimas bang! Dia teman SMA ku dulu. Sudah lama kita tidak bertemu!" Ucapku menjelaskan pada Bang Bagas.

"Khemm! Cerita nostalgia gitu!" Ucap Bang Bagas

"Abang kenapa sih? Pasti Abang cemburu ya?" Tanyaku

"Engga kok! Mana ada cemburu" jawab bang Bagas.

"Cieeee cemburu niyeeee!" Ucapku menggodanya

Aku pun langsung memeluk Bang Bagas. Kemudian aku menggelitik tubuhnya. Dan dia pun jadi tertawa lagi. Aku senang sekali karena mempunyai pacar seperti dirinya. Aku merasa beruntung memilikinya.

"Abang tenang saja! Aku hanya mencintai Abang!" Ucapku padanya

"Khmm" jawabnya.

......

BERSAMBUNG

Abang Ojol & Berondong Season 2Where stories live. Discover now