5. Go-Food

3.1K 94 2
                                    

Pov. Toni

Satu Minggu setelah kejadian itu aku tidak bertemu lagi dengan Bang Bagas. Aku jadi merindukan dirinya. Aku merasakan dia milikku, namun tak ada ikatan apapun diantara kami. Hingga akhirnya aku yang merasa bosan, kemudian aku memesan makanan secara online.

Setelah sekian menit menunggu akhirnya pesanan sampai. Betapa terkejutnya aku ternyata yang mengantarkan pesanan ku adalah Bang Bagas. Kemudian dia segera memberikan pesananku.

"Loh Bang Bagas" ucapku terkejut.

"Kenapa dek! Emang kamu gak suka kalo yang nganter pesanan kamu Abang?" Tanya Bang Bagas.

"Bukan gitu bang! Aku cuma terkejut aja karena udah lama kita gak ketemu lagi!" Jawabku.

Kemudian aku langsung mengajak Bang Bagas untuk makan bersama. Aku menuangkan soto yang aku pesan ke dalam mangkok. Setelah itu kita berdua makan bersama.

Namun tiba tiba Bang Bagas menyuapi Ki, kebayanh gak sih gimana rasanya diperlakukan seperti itu. Senang banget deh pokoknya.

Setelah selesai makan aku pun membereskan sisa sisa peralatan makan kami. Kemudian aku segera mencucinya di westafel dapur.

Saat aku tengah asik mencuci piring, tiba tiba Bang Bagas memeluk dari belakang. Tidak lupa dia mengendus dan menciumi leherku.

"Loh! Bang! Ngapain?" Tanyaku heran.

"Abang kangen banget sama kamu!" Jawabnya.

"Tapi gak gitu juga kali!" Ucapku.

"Abang lagi pengen dek! Boleh kan Abang ambil sekarang!" Tanya Bang Bagas.

"Tapi bang!" Ucapku.

Bang Bagas tidak menjawab lagi perkataan ku. Kemudian dia langsung melorotkan celananya. Setelah itu dia melorotkan celana pendekku. Kemudian dia langsung mengarahkan kontolnya kedalam lubang pantatku.

Dia mulai memaju mundurkan pantatnya. Dia menggagahiku dalam keadaan masih mencuci piring. Karena kurang leluasa, akhirnya dia menaikkan kaki ku ke atas wastafel. Dia membuat ku jadi mengangkang. Kami berdua sama sama mendesah dan meracau mengeluarkan kata kata jorok dan kotor

"Ouuuhhh! anjing makin sempit saja lubang kamu sayang" ucap Bang Bagas.

"Abang juga! Makin perkasa". Sahutku.

Setelah kurang lebih sekitar 30 menit kami bermain, aku merasakan kontol Bang Bagas semakin menegang dan mengeras. Dan semakin berkedut kedut. Benar saja setelah itu bang Bagas menyemburkan laharnya kedalam lubang pantatku.

Kami berdua mengatur nafas sejenak setelah itu aku langsung membereskan pekerjaanku. Dan bang Bagas menungguku di ruang tengah. Setelah selesai aku pun langsung menghampiri bang Bagas.

"Bang! Berapa semua harga pesananku?" Tanyaku pada Bang Bagas.

"Udah dek gpp! Itu gratis buat kamu!" Jawab bang Bagas.

"Abang seriusan! Tapi bang aku gak mau ngerepotin Abang!" Ucapku lagi.

"Udah santai aja! Oiya dek! Gimana? Apa kamu mau jadi pacar Abang?" Tanya Bang Bagas.

"Iya bang! Aku mau!" Jawabku

"Yeas! Makasih ya dek" ucap Bang Bagas.

"Sama sama Bang" jawabku

"Ya udah deh! Abang mau pamit kerja lagi ya dek!" Ucap Bang Bagas.

"Iya Bang! Hati hati di jalan ya!" Ucapku.

Setelah itu bang Bagas langsung pergi. Aku masih tidak percaya bisa berpacaran dengannya. Dengan seorang pria yang sangat tampan dan memperlakukan aku dengan baik.

Aku merasa aku masih bermimpi saking tidak percayanya dengan kejadian yang ku alami itu.

....

BERSAMBUNG

Abang Ojol & Berondong Season 2Where stories live. Discover now