Chapter 4. Looking The Answer

31 7 1
                                    


Segalanya menjadi gelap, ketika aku memutuskan sendiri.
Bersamamu? Mungkin akan menjadi hangat.
Hanya saja,
Bagaimana jika kau justru kehangatan yang semakin menyesatkan dalam gelap?

-Sybil Xalvadora-


Imperial Metrotown,

Nox telah kembali menjadi mode Oxa setelah Karl memukul punggungnya sebanyak tiga kali. Itu bukan hal yang kejam, tapi memang seperti itulah cara menidurkan mode Nox yang kejam dan membenci semua hal. Hanya pemilik darah murni iblis yang mampu melakukannya. Karena itulah, hal itu menjadi tugas tak tertulis bagi Karl.

Mereka bertiga, bersama dengan Ezar duduk ruang santai Mancy Manor, kediaman Ezar. Kemenangan dalam membebaskan para tawanan manusia tadi wajib dirayakan dengan banyak alkohol dan semua makanan yang tumpah ruah di atas meja.

Seperti biasa, Oxa akan membaca buku tebalnya sambil sesekali menyesap anggur merah, diselingi dengan buah-buahan yang telah dipotong seukuran suapan. Sementara Karl, dia selalu tidak banyak bicara.

Hal itu yang membuat Oxa juga diam karena Ezar bahkan tidak fokus dengan apa yang dia lakukan. Pandangannya terus tertuju pada pintu masuk, menunggu Sybil yang belum menampakkan batang hidungnya.

Tak lama, suara berisik terdengar dari arah yang terus ditatap oleh Ezar. Nephalem itu segera beranjak, yang dia tunggu telah datang.

Masih dengan hoodie bertelinga kucing yang ia pakai selama pertarungan tadi, Sybil masuk dengan menggendong gundukan besar yang dibungkus kain polos berwarna tembaga. Ezar yang menghampirinya justru tidak disapa. Langkah Sybil mantap menuju ke arah Oxa yang selalu duduk di kursi favoritnya, bersembunyi di balik meja makan dengan pandangan langsung menuju ke langit malam yang terlihat kelam.

"Oxa, bisakah aku memesan sesuatu?" tanya Sybil, sambil mendorong bungkusan itu pada Oxa.

Kening Oxa mengerut, "Apa ini, my dear? "

Sybil menyeringai bangga. "Ini adalah barang berhargaku. Batu meteroid yang saat kecil kutemukan di gunung belakang desa warlock. Menurut Dixie, umurnya mungkin sudah ratusan tahun. Bisakah kau menempanya menjadi pedang untukku? Aku juga mengemas beberapa berlian yang dulu kudapatkan dari ayahku."

"Pedang? Tentu saja. Berlian juga akan membuatnya menjadi sangat kuat. Akan aku kerjakan malam ini juga. Kau ada permintaan khusus untuk ini?" tanya Oxa.

Sybil menggeleng, "Well, tolong buatkan secantik mungkin. Ukuran tidak menjadi masalah bagiku."

Oxa mengangguk, kemudian tersenyum. "Very well, my dear. Akan kubuatkan pedang tercantik untukmu."

Sybil melompat girang sambil tersenyum lebar. "Thank you, Lady Oxa!"

Sudut matanya menangkap sosok Ezar yang masuk ke dalam dapur. Ini adalah kesempatannya untuk menyelinap keluar, menghindari pertemuan ini, dan menghindari Ezar agar dia tidak menanyakan banyak padanya.

Well, Sybil bukan menghindari Ezar karena pertengkaran kemarin. Ada hal yang harus ia lakukan malam ini, dan ia tidak ingin Ezar mengetahuinya.

Tubuhnya yang kecil membuatnya dengan mudah menyelinap keluar tanpa mengeluarkan suara. Kakinya berjingkat cepat, melewati taman depan yang dipenuhi dengan tanaman hydrangea dan wisteria, dengan Dixie yang berlari di belakangnya.

Bisa kau jelaskan kemana kita akan pergi?, Dixie akhirnya bertanya setelah mereka berada di luar jangkauan Mancy Manor.

"Ada hal yang kudengar dari vampir tadi, Dixie. Dan aku akan memastikannya."

Pandoraverse : The Warlock and The Demons Destruction [ TAMAT ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt