Chapter 14. Another Apologize

22 7 4
                                    

Semua hal pada akhirnya harus dikorbankan
Tapi, apakah hal itu sepadan dengan hasil yang didapatkan?

-Sybil Xalvadora-


Ezar melompat dari posisinya, meloloskan dirinya dari tangan Sybil yang saat ini seperti orang kesurupan. Bantal dan selimut ia lempar ke arah Ezar dengan terus mengumpat.

"Catnip, hentikan!" seru Ezar.

"Sudah kubilang aku akan membunuhmu! Nephalem sialan! Gara-gara kau, aku diserang oleh nephilim sampai hampir mati!"

Ezar menarik tangan Sybil yang akan melempar bantal lagi padanya. Mata merahnya menembus sorot keemasan milik Sybil, sampai warlock itu bersikap tenang.

"Jangan mengusik pikiranku, Ezar!" seru Sybil.

"Tidak ada jalan lain untuk membuatmu tenang, Catnip. Maaf aku harus mengontrol pikiranmu." Ezar tetap menatap mata keemasan itu sampai berubah menjadi abu-abu terang lagi. Sorot ganas itu mulai meredup lagi, kembali menjadi Sybil seperti biasanya.

"Kau sudah tenang?" tanya Ezar lagi tanpa melepas genggamannya di kedua lengan Sybil.

Sybil mengangguk, tapi ia masih tidak mau menatap wajah Ezar. Ia terlalu kecewa pada pria itu.

"Katakan, siapa yang menyerangmu?" Ezar kembali bertanya, kali ini dia melepaskan tangannya untuk megangkat wajah Sybil yang menunduk.

"Sudah jelas nephilim. Tidak ada yang bisa membuatku hampir mati selain nephilim."

"Ars?" Ezar mencoba untuk menebak. Rahangnya mengetat saat dia membayangkan nephilim itu.

Sybil menepis tangan Ezar sambil menatap tajam padanya. "Justru Ars yang menyelematkanku! Dia juga yang mengantarku pulang. Sedangkan kau masih asyik bermesraan dengan asisten pribadimu yang lebih mirip sebagai jalang daripada asisten pribadi!"

"Kenapa dia tidak menyembuhkanmu??" tanya Ezar lagi.

"Well..." Sybil membuang mukanya ke arah jendela. "... aku menyembunyikan lukaku darinya. Aku tidak ingin terlihat lemah di matanya."

Ezar mendengkus. "Kau lebih mengutamakan harga dirimu di depannya dibanding dengan keselamatanmu sendiri?"

"Setidaknya dia selalu menolongku saat aku hampir mati!"

"Aku juga melakukannya untukmu, Catnip! Kau tadi hampir mati!!"

"Karena dirimu!! Aku hampir mati karena dirimu! Puas?? Sekarang pergilah, kembali saja pada Mei brengsek itu, dan jangan ke sini lagi! Aku muak melihatmu!"

Sybil membuka portal, kemudian mendorong Ezar dan mengirimnya ke Mancy Manor. Ia benar-benar telah lelah dengan hubungannya bersama Ezar.

***

"Dixie, siapa yang menempel pesan memo ini di sini?" tanya Sybil pada Dixie sambil menunjuk pintu kulkas saat dia baru bangun pagi ini.

Dixie menoleh, lalu meregangkan badannya sebelum melompat dari sofa besar; tempat favoritnya untuk tidur. Ezar, dia datang lagi setelah memastikan kau sudah tidur.

Sybil mendesah. Kedua matanya membaca kembali tulisan rapi milik Ezar yang jauh lebih bagus dari tulisannya sendiri.

'Hei, Catnip. Nanti malam datanglah ke alamat yang aku kirim ke nomormu di ponsel baru. Pakailah gaun yang cantik yang sudah aku letakkan di meja walking closet kamarmu, atau kau akan ditendang dari tempat itu kalau tidak memakainya. See you tonight, Catnip. Ah, satu lagi. JANGAN BUANG PONSELMU LAGI!

Pandoraverse : The Warlock and The Demons Destruction [ TAMAT ]Where stories live. Discover now