Chapter 22. Stay In Your Place.

13 2 0
                                    

Sudah kukatakan, mencintaiku adalah kesalahan

Maafkan aku karena telah serakah

-Zadkiel Eleazar-

Keputusannya telah bulat. Tidak ada yang bisa menghalanginya lagi untuk berdiri di pihak yang ia yakini. Bahkan ketika itu berarti, ia harus mengkhianati kaumnya sendiri.

"Apa yang kau lakukan di sini, dude?"

Ars melonjak mendengar suara Lex yang berhasil mengagetkannya. "Sedang apa kau di sini?"

"Justru aku yang harus bertanya padamu. Sedang apa kau di sini? Seorang nephilim di sarang iblis?" Lex tidak bermaksud untuk menghakimi, tapi dia tetap saja meloloskan nada sengit pada Ars.

Ars segera menarik tangan Lex untuk menjauh dari Mancy Manor. Ia tidak ingin Demon Sire curiga karena kedatangan Lex.

"Lepaskan!" Lex menangkis tangan Ars.

Ars menatap tajam pada Lex, tatapan yang belum pernah dilihat oleh Lex sebelumnya. "Diam, dan ikuti aku! Aku akan menjelaskan semuanya, tapi tidak di sini!"

Sekeras-kerasnya Lex, dia tidak bisa berkutik jika Ars telah mengeluarkan sikap tegas padanya. Semua nephilim tahu kalau Ars memiliki aura yang kuat jika ia mau menggunakannya. Sebagai keturunan langsung dari archangel, ia bisa dengan mudah menggulingkan tahta Levhiten jika ingin. Namun hal itu tidak pernah terbayangkan dalam benaknya. Ia lebih memilih untuk berbaur dengan nephilim lain yang tingkatannya lebih rendah daripada dirinya.

"Jelaskan padaku." Lex menuntut penjelasan begitu masuk ke dalam rumah Ars yang terletak di Obsyd Village.

"Bersihkan salju di rambutmu dulu. Kau terlihat sangat berantakan. Kenapa tidak memakai jubahmu?" Ars melempar handuk kecil ke arah Lex.

Tangkapan bagus dari Lex. Dia mengeringkan salju yang mulai meleleh di rambut dan pundaknya. "Jubahku kuberikan pada pria tua di jalan. Dia tidak mengenakan baju tebal dan sedang kepayahan menarik gerobak berisi kayu bakar. Siapa sangka salju akan turun deras."

"Manusia?" tanya Ars lagi.

Lex menggeleng. "Cambion, tapi hanya memiliki sedikit darah iblis. Lebih dominan darah manusia, dan kurasa dia bahkan tidak sadar kalau dirinya memiliki darah iblis."

Ars mengangguk-angguk di dalam dapur terbuka. Sementara Lex duduk di ruang santai yang menghubung langsung dengan dapur. "Apa yang kau rasakan saat bertemu dengannya tadi? Bukankah sudah jelas perintah Levithen kepada kita untuk membantai semua entitas berdarah iblis, tak terkecuali apa pun dan siapa pun itu?"

Lex menghela napasnya dalam-dalam. Di awal, dia termasuk nephilim yang setuju dengan kebijakan itu. Namun ketika dia melihat kenyataan di luar, bahwa banyak entitas iblis yang bahkan tidak sadar dirinya memiliki darah iblis, hati nuraninya mulai bergejolak.

"Aku seperti tidak memiliki kebaikan jika menelan mentah-mentah peraturan itu." Lex menatap Ars yang sedang membawa nampan berisi cangkir teh panas ke arahnya. "Aku masih bisa mendengar tangisan anak kecil yang dibantai oleh Myer."

"Lalu, kau masih menanyakan alasanku kenapa bisa di tempat Demon Sire?" tanya Ars.

Lex mengerutkan keningnya. "Demon Sire? Apa itu?"

Ars lupa kalau Lex belum tahu istilah Demon Sire. "Empat makhluk : dua iblis berdarah murni, satu nephalem, dan satu warlock berdarah murni archdemon. Mereka berempat selama ini melawan kaumnya sendiri yang bertindak di luar batas. Secara tidak langsung, mereka selama ini membantu kita untuk menegakkan keadilan di Pandora. Hanya saja, mereka adalah para makhluk berdarah iblis. Demon Sire adalah sebutan mereka berempat."

Pandoraverse : The Warlock and The Demons Destruction [ TAMAT ]Where stories live. Discover now