Chapter 26. End of Demon Sire

22 2 0
                                    


Sementara semua orang mengira kita baik-baik saja,

padahal di dalam diri sedang berjuang untuk tidak tenggelam, lalu binasa.

-Sybil Xalvadora-

Tak berhenti dari sana, Ars menarik lengan Sybil saat warlock itu masih menerka-nerka apa yang sedang terjadi sampai semua anggota Demon Sire menelponnya secara bersamaan. Sorot kamera masih mengarah pada mereka, Lex yang tanggap dengan apa yang terjadi, telah lebih dulu mengambil mobil dan datang tepat waktu ketika Ars dan Sybil keluar dari gedung pemotretan.

"Kau gila?" Lex langsung memberondong pertanyaan pada Ars saat mobil telah meninggalkan area gedung. "Kau tidak lupa kalau tadi adalah siaran langsung, kan? Seluruh Pandora sekarang akan mengenal wajah Sybil sebagai orang yang berharga bagimu! Kau tahu dampaknya?? Bagaimana kalau Levithen dan Myer sampai tahu? Usahamu untuk menyelamatkan entitas berdarah iblis akan gagal!"

"Live?!" Sybil membelalakkan matanya pada Ars. Pantas saja kalau ketiga Demon Sire menghubunginya dengan agresif. Bahkan saat ini panggilan masuk dari Ezar kembali berdering.

"Bagus kalau mereka tahu. Lagipula aku memang sudah berniat untuk berhenti menjadi The Hunters." Ars mengucapkannya tanpa merasa bersalah sama sekali.

"Kau gila?!" Sybil kembali berteriak, kali ini lebih lantang dari sebelumnya. "Kau tahu bagaimana nasibmu kalau berhenti menjadi The Hunters dan terang-terangan memihak kami?! Seluruh nephilim akan ikut mengincarmu, Ars!"

Ars menggeleng santai. "Tidak semua. Ada Lex yang sudah berjanji untuk ikut apa pun langkah yang kuambil."

Lex mengumpat kasar di balik kemudi. "Tapi bukan mendukungmu untuk keluar dari The Hunters, Brengsek!"

Ars tak menjawab. Dia hanya bersandar dan memejamkan matanya, sementara Sybil semakin resah karena Ezar tidak berhenti menghubunginya.

"Ada apa?" akhirnya Sybil menjawab panggilan Ezar.

"Kau di mana, Catnip?"

"Apa urusanmu?"

"Please... ini bukan saat yang tepat untuk kita bertengkar. Karl dan Oxa marah besar. Kau ada di mana sekarang??"

Sybil mendesah kasar, perasaan tidak enaknya kini telah terjawab.

"Mereka melihat siaran langsung?"

"Mei mengirimiku link siaran langsung, dan sialnya saat kubuka Oxa dan Karl ikut melihat."

"Ah, jadi karena Mei? Hidupmu memang selalu berputar dengan iblis betina itu, huh?"

"Catnip, please... ada hal yang lebih penting daripada mempermasalahkan Mei. Cepat ke Mancy Manor sekarang juga!"

Sybil mendengkus. Pada akhirnya, Ezar memang akan selalu membela Mei. Seharusnya ia sudah tahu betul akan hal itu.

"Tenanglah, Ars akan mengantarku ke sana."

Sybil mengakhiri panggilan saat suara Ezar terdengar samar karena ia telah menjauhkan ponselnya dari telinga. Dengkusan kesal kembali terdengar. Perasaannya kini semakin buruk. Bukan karena ia akan mendapat masalah karena Ars, tapi karena Ezar terus-terusan membela Meiarra.

"Lex, bisakah kau mengantarku ke Mancy Manor? Kurasa aku akan dicincang oleh dua iblis bangsawan yang sedang murka di sana."

Ars terkekeh mendengar nada sinis dari Sybil. Nephilim itu membuka matanya, kemudian meraih tangan Sybil sambil menatapnya lekat. "Hei, tenanglah. Aku akan bersama denganmu sampai akhir."

Pandoraverse : The Warlock and The Demons Destruction [ TAMAT ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora