Chapter 16. Fight With You.

19 6 0
                                    

Keseimbangan hidup? Lupakan,
Jika kau tidak bisa menemukan arti gelap yang harus berdampingan dengan terang.
Tidak akan pernah ada terang tanpa adanya gelap.

-Arseus Eleuther

"Aku berada di pihak yang benar." Ars menatap Sybil, menembus sorot abu-abunya; berusaha membuat warlock itu percaya pada ucapannya.

Dengkusan kasar terlontar dari Ezar yang jelas tidak bisa menerima jawaban Ars. Sebelah tangannya kembali menarik Sybil agar semakin menjauh dari Ars yang beringsut ke sebelah Sybil. "Sejak kapan nephilim menganggap kaum berdarah iblis sebagai pihak yang benar? Jangan bercanda dengan kami!"

Sybil berusaha menenangkan Ezar dengan menepuk punggungnya berkali-kali.

"Sejak aku mengenal Sybil," ucap Ars tanpa ada keraguan.

"What the hell?! Jangan bawa-bawa Sybil pada alasanmu!" Ezar semakin tidak terkendali. Sybil bisa merasakan luapan energinya yang hampir tidak bisa dibendung.

"Ezar, please. Jangan gunakan emosimu. Kau tahu kita sedang dalam keadaan yang serius, kan? Pesan yang kuterima dan penjelasan Ars semuanya terhubung. Kita harus mendengar penjelasannya dengan kepala dingin." Sybil berusaha meredam.

Ezar berbalik untuk melihat wajah Sybil, kemudian mendesah frustasi. Tanpa menoleh lagi pada Ars, dia memutuskan untuk duduk kembali di sofa, dan melanjutkan untuk menatap Ars dengan sorot mengintimidasi.

"Duduklah dulu Ars, kau mau minum? Sepertinya aku punya jus apel di kulkas. Kau mau? Atau, kau mau sekaleng bir dingin?" Sybil bergerak cepat menuju dapur terbuka di sisi kiri ruang santainya.

Ars menoleh, bermaksud untuk menolak, tapi Sybil telah mengeluarkan berbagai macam minuman dari dalam kulkasnya dan membawanya dengan sihir menuju meja yang memisahkan posisinya dengan Ezar.

"Aku tahu pembahasan kita sangat serius, tapi jangan terlalu kaku. Kita hanya akan berdebat kalau terus meninggikan ego. Bukan begitu, Dixie?" ujar Sybil, diikuti Dixie yang mengeong singkat. "Jadi, bagaimana detail informasi yang kau katakan tadi?"

Ars memandang lembut pada Sybil. Dia sedikit bingung dengan perubahan emosi yang dilakukan oleh gadis itu. Jelas tadi dia melihat ketakutan di wajah Sybil yang hampir membuat Ars ingin memeluknya. Namun, saat ini dia tidak menemukan raut ketakutan itu. Lagi-lagi, dia merasa bahwa Sybil terlalu pintar untuk menyembunyikan isi hatinya.

"Pemimpin The Hunters, Levithan, baru saja mengumumkan tentang peraturan baru yang diberlakukan mulai besok. The Hunters diwajibkan untuk membunuh siapa pun yang memiliki darah iblis. Baik itu laki-laki, perempuan, anak kecil, Theron, Thalon, warlock, cambion, bahkan nephalem." Ars terpaksa menghentikan informasinya saat Ezar mendesis.

"Atas dasar apa mereka memberlakukan aturan itu?!" teriak Ezar.

Ingatan Sybil langsung mengarah pada satu-satunya sosok yang ia temui di universe lain. "Seraphim," gumamnya.

Ars menoleh cepat sambil mengerutkan keningnya. "Bagaimana kau tahu?"

"Apa maksudmu?" tanya Ezar.

"Levithan mendapat perintah dari Seraphim itu melawan semua kegelapan yang ada di dunia. Saat itu, mereka menyinggung tentang dua benda yang mereka sebut sebagai instrumen yang memiliki kekuatan besar untuk bisa menghancurkan semua entitas iblis secara langung. Beruntungnya, sampai saat ini Levithan belum mengetahui di mana instrumen itu berada. Karena itulah, dia membuat peraturan baru tentang pembantaian masal selagi dia mencari tahu di mana kedua benda itu berada."

"Kurang ajar!!" Ezar jelas tidak bisa menahan kesabarannya lagi. Dalam sekejap, dia sudah memiting leher Ars dengan tatapan membunuhnya yang merah menyala.

Pandoraverse : The Warlock and The Demons Destruction [ TAMAT ]Where stories live. Discover now