☁️ㅣ2. Saus Gadis Petaka

7.6K 879 68
                                    

BULAN KEMBALI!

Update : Hari SENIN & JUM'AT
Diingat, oke!

Tinggalkan komentar yang banyak!
Jangan lupa follow instagram:
ariraa_wp
zanava.fam

Nama Agraska Galelio Tertha sudah menjadi trending topik di SMA Pelita semenjak kedatangannya pagi tadi, apalagi dengan tersebarnya fakta bahwa ia adalah ketua geng motor Axares

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama Agraska Galelio Tertha sudah menjadi trending topik di SMA Pelita semenjak kedatangannya pagi tadi, apalagi dengan tersebarnya fakta bahwa ia adalah ketua geng motor Axares. Semua pasti tahu, geng dengan kelakuan minus itu dikenali banyak sekali kalangan di jalanan. 

Karena itu pula, Agraska beserta teman-teman geng motornya dipanggil menuju ruang BK untuk melakukan perjanjian dengan pihak sekolah, agar nama geng motornya tidak mencemari nama baik SMA Pelita, apalagi SMA ini tengah membangun kembali citra baiknya setelah banyak sekali mengeluarkan beberapa pihak tenaga kerja yang tidak kompeten dalam mengurus permasalahan; perundungan. 

Selain itu, namanya kian melejit naik saat akun seseorang menyebarkan peringatan Agraska mengenai Rembulan Zanava. Banyak berita tersebar untuk tidak mendekati Rembulan jika tidak mau berurusan dengan geng motor kematian itu. 

Kabar simpang siur yang ramai dibicarakan di kantin itu membuat Alvaro mendengkus untuk yang kesekian kali, tangannya beberapa kali mengepal meredam emosi. Memangnya siapa Agraska, sudah berani mengklaim Rembulan seperti itu?

"Udah, Var. Lo kayak mau bunuh orang." Alvano menyeruput jusnya dengan nikmat. "Bawa tenang aja, nanti kalau si Cacing Alaska datang, baru jangan tenang, lo ajak ribut. Buk! Buk! Wahh pasti seru!" lanjutnya desertai adegan memukul udara kosong.

"Abang jangan gitu." Rembulan berucap lembut. "Niat Agar mungkin baik, biar Bulan gak diganggu."

"Belain aja, belain." Alvaro menyahut dengan ketus. 

Rembulan tak bisa menahan kekehannya. "Kakak jangan terlalu benci sama Agar. Nanti--"

"NANTI BERUBAH JADI CINTAAA!" Alvano memotongnya dan langsung mendapat lemparan beberapa tisu bekas dari Alvaro. "AMPUN! Iya, iya, gue bercanda!" 

Di tengah keributan dua saudara kembar itu, Rembulan melihat ke samping kirinya di mana dua orang berdiri di sana. Saat mereka bertatapan, Rembulan merasakan hal tak enak.

"Kami duduk di sini, ya." Hana tersenyum manis dengan kedua tangannya yang membawa mangkuk serta gelas jus, sama halnya Hanina di sampingnya. 

"Tempatanya penuh." Alvaro melirik sekilas, jelas tidak mengizinkan, sebab ia tidak suka ada orang tambahan.

"Tapi gak ada tempat lain." Hanina mengedikkan kepalanya. "Boleh dong, di sini. Gue gak gigit."

"Bebas ajalah." Alvano menggeser tubuhnya ke samping kiri untuk memberikan tempat, tanpa menunggu lama Hanina duduk di sana berhadapan dengan Rembulan, sementara Hana duduk di samping Rembulan membuat Rembulan diapit oleh Alvaro dan Hana.

Awan untuk RembulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang