☁️ㅣ12. Penampilan Agraska

3.9K 553 50
                                    

SUDAH SIAP?

Udah aku spoiler di instagram zanava.fam tentang part ini!!

"Hani, udah belum? Lo bengong mulu dari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hani, udah belum? Lo bengong mulu dari tadi." Hana menyenggol lengan Hanina yang sedang mencoba beberapa sepatu di toko yang ada di mall ini. Mereka masih betah, membiarkan Alvaro dan Alvano yang sudah tak keruan lagi bagaimana kondisinya karena menunggu satu jam lebih. 

Sedangkan Hanina yang dipanggil masih tetap diam. Sedari tadi ia tidak bisa melupakan perkataan Rembulan padanya. Gadis yang biasanya diam tanpa melawan malah berani mengatainya, bahkan menyinggungnya dengan telak tanpa bisa dibalas oleh Hanina.

Hanina bisa saja melupakan itu. Namun tak semudah apa yang dipikirkan sebab ia benar-benar terkejut tadi.

"Gue mau beliin Bulan sepatu." Hanina mengangkat pandangannya, pada Hana yang mengernyit.

"Apa?!"

Hanina memutar bola matanya. "Ada hal yang bikin gue kesel sama dia. Gue mau ngelakuin sesuatu biar gue tenang."

"Oh ...." Hana mengangguk-ngangguk dan membiarkan Hanina beranjak meninggalkannya untuk kembali memilih sepatu. Ia sempat terkejut dengan pemikiran adik kembarnya yang ingin membelikan sepatu untuk Rembulan. Ternyata, ada udang dibalik batu.

Sementara di luar toko, di tempat duduk yang tersedia, Alvaro dan Alvano setia menunggu kemunculan Hana dan Hanina. Ekspresi Alvaro yang datar seperti biasa, sedangkan Alvano yang sudah kacau dengan rambut berantakannya.

Alvano berdecak malas untuk yang kesekian kali. "Kalau ini udah dua jam, dan mereka gak keluar, gue mau melarikan diri," ucap Alvano setelahnya mengambil ponsel di saku celana. Ia melihat sebuah notifikasi chat di layarnya, segera ia membuka lantas membulatkan mata. "VAROO!!"

Baru saja mengeluh dengan lesu, Alvaro tak habis pikir bagaimana Alvano berubah dengan cepat. Lelaki itu sudah mengguncang pundaknya dengan binaran mata semangat.

"Apa?" sahut Alvaro dengan malas.

"LIHAT LIHAT! KAKI BULAN UDAH KELIATAN!" Alvano berteriak, dan itu sukses menjadi perhatian pengunjung mall yang melewati mereka.

Kening Alvaro mengernyit. "Maksudnya?"

"Nih." Alvano menjulurkan ponselnya, menunjukkan foto yang dikirimkan oleh Alzero. "Gips kaki Bulan udah dibuka. Jadi setelah lima bulan ini, nih, Bulan bakalan belajar berdiri abis itu belajar jalan! Seneng gak lo?! Gue sih bukan seneng lagi! Gue harus terjun!"

Lengkungan di bibir Alvaro tercipta. Kepalanya mengangguk-ngangguk. "Nanti kita beli hadiah buat dia."

"SETUJU! LET'S GO, VARO!!" Alvano bangkit dengan tangan terangkat satu. Langsung menarik Alvaro dan berlari dari sana.

Awan untuk RembulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang