☁️ㅣ4. Pengawal yang Baru

6.1K 800 144
                                    

AGAR-BULAN KEMBALI!

Update : Hari SENIN & JUM'AT
Diingat, oke!

Tinggalkan komentar yang banyak!
Jangan lupa follow instagram:
ariraa_wp
zanava.fam

SMA Pelita pagi ini cukup heboh dengan kelakuan salah satu murid baru yang namanya melejit naik minggu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SMA Pelita pagi ini cukup heboh dengan kelakuan salah satu murid baru yang namanya melejit naik minggu ini. Agraska Galelio Therta. Kali ini bukan peringatan yang Agraska keluarkan seperti hari sebelumnya. Pagi ini, tindakannyalah yang membuat ramai dibicarakan.

Bagaimana tidak. Sekarang, Agraska berdiri di dekat lapangan, dibelakangnya berjajar anggota Axares yang mengikuti. Jika biasanya Agraska hanya akan berempat, namun sekarang lebih dari itu membuatnya seperti hendak tawuran.

"Agraska, aman?!"

"Aman, Pak!" Agraska mengacungkan jempolnya pada Tio--Guru BK yang sedari tadi mengawasi dan sempat bertanya Agraska akan melakukan apa.

Nyatanya, Agraska hanya akan menyambut kedatangan Rembulan.

Terlihat berlebihan, tapi memang begitu keadaannya. Agraska bersama anggota Axares sejak pukul 06.00 pagi sudah berada di sekolah, hendak menyambut seperti yang diinstruksikan oleh Agraska pukul 05.00 pagi dalam grup chat.

Senyuman Agraska mengembang saat melihat sebuah mobil sport merah milik Alzero memasuki gerbang, secepatnya ia berlari mendekat dan semua anggota Axares juga mengikuti, terlihat seperti hendak menyerbu.

Alzero baru saja keluar dari mobilnya saat melihat Agraska dengan segerombolan lelaki di belakangnya, ia menggelengkan kepala perlahan. "Lo mau tawuran atau nyambut Bulan?" tanyanya.

Agraska cengengesan. "Bulan dong, Bang. Ini anak buah gue siap jagain dia juga. Jadi Abang gak perlu ragu sama gue."

"Terserahlah." Alzero membawa kursi roda Rembulan dan menyerahkannya pada Agraska sementara dirinya membuka pintu bagian depan, memperlihatkan Rembulan yang tersenyum.

Agraska mengerjap melihatnya. "Bang, lo kok bisa bawa bidadari dari bulan, sih?" tanyanya spontan, langsung mendapat sorakan anak buahnya yang lain.

"Halus banget Pak Bos, lanjut!" seru Navy.

"Heleh, Bulan udah kebal sama yang begitu." Alzero mencibir lalu menempatkan Rembulan pada kursi roda. Tangannya kini bergerak merapikan jepit rambut yang digunakan oleh Rembulan beserta rambutnya. "Bulan hati-hati, ya. Sebenernya abang gak rela Bulan malah dijagain Setrika."

"Agraska, Bang," ralat Agraska.

"Iya itu pokoknya." Alzero merotasikan bola mata, lantas kembali menghadap Rembulan. "Bulan, pokoknya Bulan harus hati-hati. Kalau ada apa-apa kabarin Setrika."

"Agraska, Bang."

Rembulan terkekeh, balas menggenggam tangan Alzero dan mengelusnya lembut. "Bulan pasti baik-baik aja kalau sama Agar. Jadi semuanya bakalan aman."

Awan untuk RembulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang