☁️ㅣ7. Praktik Drama Korea

5.1K 605 79
                                    

AGAR-BULAN KEMBALI!

Update : Hari SENIN & JUM'AT
Diingat, oke!

Tinggalkan komentar yang banyak!
Jangan lupa follow instagram:
ariraa_wp
zanava.fam

Mobil milik Alderion tiba di depan gerbang SMA Pelita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil milik Alderion tiba di depan gerbang SMA Pelita. Hari ini, Alderion yang bertugas mengantarkan Rembulan karena Alzero memiliki urusan penting pagi tadi di kampus. Mata Alderion menyipit saat melihat segerombolan murid lelaki berdiri di depan gerbang, seolah-olah siap menyerbu siapa saja yang datang.

"Itu Agar, Kak." Rembulan berucap pelan, tahu apa yang Alderion pikirkan. "Mereka emang suka nunggu Bulan di sana."

"Oh." Kepala Alderion mengangguk-ngangguk mengerti, ia menatap Rembulan sejenak, tak bergerak dari tempatnya. "Mereka suka tawuran gak? Kakak jadi khawatir, gimana kalau mereka tawuran padahal ada Bulan di samping mereka?"

Rembulan mengernyit untuk sesaat, kemudian senyumnya muncul dengan tulus. Ia tahu, Alderion takut jika hal-hal buruk menimpanya. Jadinya Rembulan menggeleng, kedua tangannya meraih tangan Alderion untuk ia genggam dengan lembut.

"Kakak jangan cemas. Selama di sekolah, Agar belum pernah buat onar, soalnya dia juga da perjanjian sama pihak sekolah tentang geng motornya. Agar gak akan macam-macam, Kak."

Mendengar penjelasan itu akhirnya Alderion bisa mengembuskan napasnya dengan lega, segera ia menangkup kedua pipi Rembulan, mencium kening gadis itu cukup lama. Mau bagaimanapun, Alderion tetap harus waspada pada seseorang yang berkaitan dengan geng motor. Sebab, perkumpulan seperti itu sudah membuat luka pada keluarganya. Terlebih, geng motor milik Agraska.

"Ingat pesan kakak kemarin," ucap Alderion.

Rembulan mengangguk saja, ia memperhatikan Alderion yang keluar dari mobil dan menyiapkan kursi roda. Dari sana Rembulan bisa melihat Agraska menghampiri dengan senyuman, apalagi ketika pintu mobil terbuka dan mereka bertatapan.

Senyuman lelaki itu menawan jika diperhatikan lebih lama.

"Bang, percayain Bulan ke gue!" Agraska berseru semangat saat Alderion berpamitan.

Alderion tersenyum. "Jangan sampai lecet, ya."

"Siap, Bang!"

Begitu mobil Alderion pergi meninggalkan kawasan sekolah, Agraska langsung berjongkok untuk menyetarakan pandangannya dengan Rembulan, senyumannya masih terlihat lebar sebelum akhirnya ia menunjukkan sesuatu yang sedari tadi ia sembunyikan di belakang punggung.

"Obat nyamuk," ucap Agraska dengan satu buket bunga lavender terjulur ke hadapan Rembulan. "Bulan harus bawa ini sebelum masuk ke dalam sekolah biar gak ada nyamuk yang gigit."

Pipi Rembulan merona, tangannya bergerak menerima buket bunga itu lantas mencium aroma lavender yang ia sukai. Rembulan terkekeh kecil. "Terima kasih, Agar."

Awan untuk RembulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang