9 + bertahan hidup

69 16 28
                                    

9 + bertahan hidup

HAYES sesekali melirik ke arah Halilintar yang sedang lena diulit mimpi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAYES sesekali melirik ke arah Halilintar yang sedang lena diulit mimpi. Tangannya mula menarik sebuah laci perlahan-lahan seraya menarik satu surat. Air liur ditelan, surat tersebut dibukanya.

Untuk sesaat bulu roma Hayes menegak membacanya. Tulisan yang berdarah dengan ayat-ayat menyakitkan. Siapa menuliskan ini untuk ayah? Apa sebenarnya ayah tidak bunuh diri? Kematian ayah sangat misteri bagi Hayes.

Bawah bibir diketap. Tujuannya di sini untuk menghalang kematian Halilintar. Kalau Halilintar tetap bertahan hidup, Halilintar boleh melihatnya lahir, kan? Keluhan berat keluar dari bibir Hayes, ini membuat otaknya sakit.

"Ugh... ugh..." Ternaik bahu Hayes saat mendengar sesuatu. Lelaki itu berpaling memandang Halilintar yang berpeluh-peluh, segera dia mendekati Halilintar.

Wajah Halilintar seperti menahan sesuatu. Berpeluh-peluh sedangkan suasana sangat sejuk sekarang. Hayes mula membuka kancing baju tidur Halilintar, mungkin ayahnya berasa panas.

"Ayah okey? Sabar jap aku nak bukakan baju." Baju tidur Halilintar yang telah dibuka dilempar entah ke mana.

Alangkah terkejutnya Hayes melihat tubuh Halilintar penuh dengan parut kekal. Kenapa dengan tubuh ayahnya? Bahkan tubuh Halilintar berlubang seperti terkena peluru tembakan. Dadanya penuh dengan jahitan.

Bawah bibir digigit.

"Ugh... jangan... jangan dekat..."

"Ayah..." Hayes memanggil khawatir. Andai sahaja dia boleh menggenggam tangan Halilintar sekarang.

"Jangan pergi... jangan pergi..."

"Aku ada di sini," kata Hayes cuba menenangkan Halilintar.

Semakin sakit Hayes melihat keadaan Halilintar. Tergamam Hayes melihat mata Halilintar yang terpejam menitiskan air mata. Ayahnya menangis dalam tidur. Bergetar hebat perasaan Hayes sekarang ini. Dia ingin genggam tangan Halilintar, memberikan kehangatan dengan memeluk tubuhnya.

Tetapi dia hanyalah hantu.

"Ayah, dengarkan aku. Aku ada di sini ayah. Tak apa, jangan fikirkannya lagi. Aku akan buat hidup ayah lebih indah sampai ayah tak teringat lagi ingatan yang buruk. Jadi, ayah... tetap hidup untuk Hayes, okey? Tak apa ayah, semuanya akan baik-baik saja," beritahu Hayes dengan harap dapat mengurangkan ketakutan yang melanda Halilintar sekarang.

Perlahan-lahan suara menyakitkan Halilintar menghilang buat senyuman terukir di bibir Hayes. Selimut ditarik menyelimuti Halilintar.

Selamat malam.

+++

AKU nak keluar. Ayah belajar elok-elok, okey? Bye!

Kertas memo yang ditulis Hayes dilihat Halilintar. Kepalanya mula mengangkat, ternyata sudah sampai ke kelasnya. Sedangkan lukanya belum sembuh, apa dia akan dibelasah lagi?

OAK VALLEY'S SECRET [halilintar]Where stories live. Discover now