19) Instrumen

4 2 0
                                    

Saat itu hujan deras. Pria yang awalnya berniat segera pulang lantas membatalkan niatnya. Olivia dan Geri pun menyarankannya untuk bermalam di rumah ini.

Pria itu, Yos. Sudah pasti kami bertemu berhubung ia bermalam di paviliun. Dulu, rumah utama belumlah seluas sekarang. Lebih banyak taman. Dikelilingi kolam serta gazebo. Usia si kembar masihlah belum genap empat tahun, tapi cukup mengenali Yos dan memanggilnya 'Om'.

Yos pria yang amat baik hati; tak ubahnya Geri. Kakak beradik itu sama-sama pandai memainkan instrumen dan juga mudah akrab dengan anak kecil. Keduanya pun gemar melaksanakan kegiatan sosial.

Ada yang unik dalam diri Yos. Ia sepertinya sering memainkan gitar—tebakanku sih ia kerap memainkan lagu ciptaannya sendiri.

Nah. Salah satu lagu bernuansa sendu, tapi aku menyukainya. Dan entah kenapa, aku merasa amat familiar dengan kombinasi irama itu.

.

Berlari, tapi tak kunjung menepi

Berjuang, meski diri sendiri yang dilawan

Akankah berakhir? Akankah berakhir?

.

Sudah kubilang, aku lebih familier dengan melodi alih-alih lirik. Ketika aku menanyakan hal ini pada laci dan gagang, mereka juga sebenarnya merasa familier.

"Entahlah. Lagu itu mengingatkanku pada saudaramu."

"Ya. Dia sering sekali menyenandungkan lagu serupa. Tak heran dirimu yakin pernah mendengarnya."

Hanya itu saja. Tak ada obrolan lebih lanjut. Kami pun hanya bisa mengamati Yos kala pria itu memainkan gitar tak jauh dari kami.

Sebuah pertanyaan menggangguku. Bagaimana kalau Yos ternyata dulu saudaraku? Tapi bukti itu saja masih terlalu samar.

Sungguh, aku merindukan Yos. Semoga ia benar-benar masih berkeliaran di luar sana.

Duh. Kenapa aku jadi seperti memiliki perasaan begini?

◊▷◁◊

Tema hari kesembilan belas: Buatlah tokoh cerita hari ke-3 kalian bertemu dengan tokoh cerita hari ke-15! Jika kalian tidak mengerjakan tema hari ke-3, silahkan pilih tokoh cerita hari ke-2 atau hari ke-4.

Sang PengamatWhere stories live. Discover now