Chapter 28 - Kisah Masa Lalu

21 2 6
                                    

Happy reading 🌹
*****
Serpahina

It's my birthday!

Gue membuka mata dan mengawali hari dengan penuh semangat. Berusaha melupakan patah hati yang gue alami, mengumpulkan energi positif, mencoba berbahagia. Satu hari yang istimewa ini terlalu sayang untuk dilewatkan.

Nyanyian ulang tahun terdengar dari arah pintu kamar. Ku lihat mom dan Sea masuk ke kamar gue dengan membawa kue ulang tahun dengan wajah cerah. Ada lilin yang menunjukkan angka 30 di atasnya. Sukses membuat gue mendengkus kecil. Ternyata, gue udah setua itu.

"Happy birthday, my dearest Seraphina," ucap mom setelah gue meniup lilin, dan memeluk tubuh gue erat. Tidak lupa, mencium kedua pipi gue tanda sayang.

"Thank you, mom," sahut gue.

"Happy birthday, sistuuurrr!" seru Sea dengan suara riangnya seraya memeluk gue juga. "Doa yang terbaik deh buat Kak Sera."

"Aduh, thank you, kesayanganku," kata gue seraya balas memeluk Sea erat.

"Anyway, papi berangkat pagi banget tadi dan titip pesan ke mom. Kalau kamu udah bangun, suruh cek hape kamu. Papi kirim sesuatu buat kamu," kata mom.

"Kak Sera mau ke Karawang, kan?" tanya Sea.

Gue mengangguk. Seisi rumah sudah tahu. Setiap hari lahir gue, gue pasti akan selalu mengunjungi makam mami dan Lavi di San Diego Hills.

"Mau ke Karawang sama Kevin, Ra?" tanya mom.

"Ehm ... kayaknya diantar Mang Pamungkas aja, Mom," jawabku.

"Oh, mom pikir kamu mau pergi sama Kevin. Udah lama Kevin nggak main ke sini. Terakhir ketemu Kevin di rumah sakit waktu kamu lagi opname. Lagi sibuk banget ya dia?"

Ah, ternyata Kevin juga bertemu dengan mom hari itu. Kalau mom tidak melihat Kevin di rumah sakit saat gue opname, sudah pasti mom bertanya perihal hubungan gue dan Kevin sejak lama.

"Iya. Kevin lagi sibuk jagain papanya di rumah sakit, jadi belum bisa ketemu," kata gue berdusta. Untuk sibuk menjaga papanya, itu sepertinya benar. Kemarin Hazel memberi tahu bahwa Om Kenzo menjadi salah satu korban pesawat yang tergelincir. Jadi, boleh kan gue berasumsi Kevin sedang menjaga Om Kenzo saat ini? Yah ... walaupun gue tahu hubungan keduanya sama sekali nggak baik.

Namun, untuk bertemu? Sepertinya gue nggak akan pernah ketemu Kevin lagi. Nggak enak banget rasanya harus berbohong. secepatnya gue harus curhat ke papi dan mom kalau hubungan gue dan Kevin udah berakhir.

"Sakit apa?" tanya mom. "Kamu udah jenguk?"

"Kecelakaan kecil, mom," sahut gue.

"Mom, ayo! Biarin Kak Sera me time dulu!" Sea berusaha mengalihkan pembicaraan. Dia menarik-narik lengan mom manja.

"Karena Sea udah nggak sabar mau berkebun di belakang, kita tinggal dulu ya? Nanti malam, kita makan di luar. Kita rayakan ulang tahun kamu ya!" seru mom.

"Enjoy your day, Kak Sera sayangku!" seru Sea. "Kirim salam buat mami Clemira sama Kak Lavi ya!"

Lagi-lagi, gue cuma bisa tersenyum saat Sea dan mom keluar dari kamar. Meninggalkan gue yang masih terduduk di atas tempat tidur.

Sesaat gue terdiam. Mengingat apa saja hal yang pernah gue alami dalam hidup. Sekelebat bayangan masa kecil gue hadir. Gue ingat, mami yang lebih banyak duduk di kursi roda dan berkutat dengan pianonya. Papi yang walaupun sibuk, tapi jika ada waktu kosong selalu jemput gue di sekolah. Kebahagiaan masa kecil gue harus terhenti saat mami pergi selama-lamanya kala itu.

REASON (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang