P 13. Hilang

719 59 6
                                    

✧HAPPY READING ALL✧

"Berani lo muntah di tempat gue, hah?!"

Plakk ...!

Mba-mba itu menampar Adli hingga terbanting ke kursi rotan yang menjadi tempat duduk di ruang tengah si Mba-mba itu.

"Lo gak sadar apa, kalo lo itu ...., MEN-JI-JIK-KAN!?" Mba-mba itu menjambak rambut Adli agar mendongak.

"Akh, Mba ....," lirih Adli, "Mba ...., lepas, hiks, lepas ...." suara pria kecil itu semakin kecil, nafasnya sudah naik turun seperti seseorang yang akan kehabisan oksigen. Namun, apalah peduli Mba-mba itu terhadap keadaan Adli saat ini? Melampiaskan kekesalannya tanpa mau tahu keadaan Adli saat ini.

Dalam hati Adli berucap sembari menangis sesenggukan, 'hiks, a-aku gak mau pergi sekarang, hiks. Dede harus bisa keluar, hiks, jangan ikut aku ....'

"HAH? LEPAS? Lawak lu, Cil, Cil! Lo pikir gue mau lepasin ini?" seraya menarik rambut Adli semakin kencang. Membuat Adli yang hendak melemah harus di paksa menjerit kesakitan.

"ARGH! MBA, CUKUP, HIKS ...., cukup ...." bersamaan dengan kata 'cukup', tubuh Adli mulai semakin lemah dan berakhir pingsan di tempat.

Mba-mba itu berdecih. "Nyusahin doang hidup lu!" bukannya berakhir menyiksa Adli karena sudah tidak sadarkan diri, si Mba-mba malah menginjak tungkai kering Adli, tak sampai di sana. Mba-mba yang sering di panggil Titi itu, menampar kedua pipi Adli, hingga rona merah dengan bentuk tangan miliknya ada di wajah manis pria kecil.

Mba Titi keluar dari rumah, mencari Kalvin dan Aris untuk membawa Adli pergi dari rumahnya. Kenapa bukan Mba Titi sendiri yang membawa Adli pulang ke rumah pria kecil itu? Ya, you know-lah kalo orang yang lagi tidak suka sama seseorang pasti tak suka juga menyentuh orang itu. Sama halnya seperti Titi yang tidak ingin menyentuh Adli, ia merasa Adli itu adalah seorang yang menjijikkan karena bisa mengandung.

Kalau ada pria di dunia yang memiliki keistimewaan seperti Adli. Apa kalian juga akan merasakan jijik yang sama? Hingga kalian merasa jika hal itu harus dihapuskan?

(-_-メ)

"Aris! Kalvin!" panggil Titi dari kejauhan, saat ia melihat Kalvin dan Aris yang lagi berbincang-bincang riang dengan Nenek tua yang membuat Adli kena air panas.

Tak hanya 2 oknum yang di panggil menoleh, si Nenek tua itu juga ikut menoleh bersamaan. Melihat kehadiran Titi yang ngos-ngosan menghampiri mereka dengan langkah cepat, Aris, Kalvin dan Nenek tua itu kebingungan.

"Ti, kenapa? Kenapa ngos-ngosan?" si Nenek tua duluan bertanya. Titi menatap Nenek itu lalu mengatakan kalau dirinya ada urusan yang harus dibicarakan dengan Aris dan juga Kalvin.

Titi beralih menatap Kalvin dan Aris. Kemudian berujar mendesak, "Vin! Ris! Ikut gue cepet!!" sambil menarik tangan kedua anak itu.

Hanya mengangguk, Aris dan Kalvin pun segera mengikuti Titi yang berjalan menunjukkan jalan. Jalan ke rumah Titi. Saat sampai, mereka menemukan pintu rumah Titi yang terbuka lebar, sebelumnya Titi ingat kalau ia sudah menutup rapat pintunya, tapi sekarang? Pintu itu terbuka sangat lebar.

Dalam benak, Titi bertanya, 'Mungkin apa tu bocil keluar dari rumah gue dalam keadaan sekarat gitu? Ck, bajingan kecil, lo bakal mati suatu hari di tangan gue!'

Ya, dan benar saja, saat mereka memasuki rumah. Adli, sosok pria manis itu sudah tidak berada di sana. Terdapat noda merah yang menggelap dan di duga sudah kering. Beberapa furnitur juga beralih posisi seperti habis dihantam seseorang dengan sesuatu hingga bergeser dari tata letak yang seharusnya.

Titi menggeram kecil tanpa sepengetahuan Kalvin dan Aris. Sementara Titi yang merendam amarahnya karena kehilangan mainannya, Aris dan Kalvin sedang panik bukan main.

"Mba Titi, Lie kemana, Mba?!" tanya Aris yang langsung menatap tajam si Titi. Sedangkan Kalvin saat ini mencari Adli ke setiap sudut rumah Titi.

Perempuan itu mengangkat bahu tanda acuh. "Gak tau gue. Tadi, tu bocil pingsan doang di lantai. Terus gue tinggal buat manggil lu sama Kalvin," ucap Titi santai sambil membersihkan kuku-kukunya yang terdapat kotoran di sana.

Aris yang mendengar itu melotot horor. Meninggalkan Adli dalam keadaan pingsan?? "ASTAGA, MBA TITI!! ITU LIE PASTI DI CULIK, MBA!" ucapnya berteriak kelimpungan.

Kaget dengan teriakkan Aris, Titi menatapnya tak peduli. "Peduli gue juga apa? Bagus dong kalo dia di culik. Artinya warga desa ini udah tenang gak ada yang bikin rusuh."

"Tega, lo Mba. Lo bukan manusia!"

Setelah berucap, Aris segera berlari mencari Kalvin di rumah Titi. Saat ketemu, Aris segera memberitahu pada Kalvin apa yang terjadi dan mereka berdua segera pergi dari rumah Titi.

"Kenapa tu dua bocah panik banget, dah. Bukannya seneng si bocil ngilang biar warga di sini tenang, toh, dengan ngilangnya si bocil warga sini gak ribut mau bunuh dia, dan tuh bocil juga selamat dari maut."

"Aneh lu, Vin, Ris," gumam Titi menatap malas kepergian Kalvin dan Aris yang tergesa-gesa.

***

Sesampainya di rumah Adli, Aris dan Kalvin segera mencari ponsel pria kecil itu. Selang beberapa menit, mereka menemukan ponsel Adli di tempat tidurnya di bawah bantal. Segera Aris mengotak-atik benda persegi pipih itu, mencari kontak teman-teman Adli yang bisa dihubungi.

Perlahan, satu demi satu nomor yang mereka telpon, tidak ada yang mengangkat. Sampai mereka menemukan sebuah kontak asing yang mengirim pesan ke ponsel Adli.

"Vin, Vin. Coba lo liat ini," panggil Aris pada Kalvin.

Kalvin mendekat, membaca pesan yang kontak asing itu kirim.

"'Temui saya di gang sempit menuju perumahan kumuh. Jangan menghindar, saya menunggu anda,' " ucap Kalvin membaca isi pesan tersebut. Sebuah perintah?

Kalvin menatap Aris. "Maksud dia kita? Tapi, kok bisa tau kalo kita yang megang ponsel Lie?"

Aris menggeleng tidak tahu. "Ikuti aja perintahnya, mungkin dia tau di mana Lie berada."

Mendengar itu Kalvin mengangguk setuju. Mereka pun sepakat menuju gang sempit yang di mana saat itu menjadi tempat pertemuan pertama mereka dengan Adli.

Selesai mengunci pintu rumah Adli. Aris dan Kalvin pun bergegas menuju gang sempit itu.

TBC

Guys, besok kan udah mau puasa, ya? Mau ibadah dulu gue, ini hiatus bentar sebulan :)

EH, JANGAN TARIK FOLLOW KALIAN DARI AKUN GUE, YAH. Gue balik kok, gak bakal ngilang juga :((
Tapi ...., ya, gituu.. sebulan baru balik

Yg Kristen slm toleransi 🙏 untuk yg Islam, tobat bentar kuyy, biar dapet jodoh😘wkwkwk

PERJAKAWhere stories live. Discover now