DTYT-Ne pas faire d'omelette sans casser des oeufs

8.1K 1.1K 296
                                    

Ne pas faire d'omelette sans casser des oeufs

No pain no gain.







"What in the hell was that? Your flat serve is terrible!"

Upih meringis, dia mengayunkan raketnya beberapa kali—mencoba melemaskan tangan dan melenturkan tubuhnya—sambil memantulkan bola tenis beberapa kali.

Di seberang net, Sukma tampak melipat tangan di dadanya. Tatapannya mengarah datar ke Upih—sahabatnya—yang gagal melakukan serve di awal permainan mereka. "I advised you to warm up before going onto the field, and look at what you're doing now. Also, do you have to snap pictures of all the things you do?" sindirnya kembali menyinggung Upih yang mengabaikan sarannya untuk melakukan pemanasan untuk mengambil foto yang akan dipostingnya di Instagram nanti.

Tampak santai dan tidak peduli, Upih menurunkan raketnya dan mulai melakukan pemanasan di tengah lapangan tenis. "I'm going to warm up now, so calm down." Wanita itu menggelengkan kepala, seakan tidak habis pikir dengan emosi yang ditunjukkan Sukma.

Dari samping lapangan, Puri yang sejak tadi duduk menonton ikut menimpali dengan setengah berteriak, dia berkata, "Mau main tenang, kok, sama Upik. Lo juga yang salah, sih, mau ngajakin dia main!"

Sukma mendengkus, dia mencoba mengatur pernapasannya—mengendalikan emosinya—dengan mengingat kalau lawannya sekarang Upih. She is peerless and has undoubtedly won the IDGAF war, jadi Sukma tidak mau membuang tenaganya untuk berhadapan dengan sahabatnya itu.

Upih sendiri tahu kalau dia salah, karena itu dia mencoba memperbaiki kesalahannya secepat mungkin. Tidak akan ada hal yang berubah juga kalau Upih mencoba membela diri, 'kan?

Setelah melakukan pemanasan singkat, Upih kembali mengangkat raketnya dan memberikan sinyal ke Sukma kalau dia sudah siap bermain.

Keduanya bersiap mengambil kuda-kuda sebelum Upih melakukan flat serve dengan sempurna yang ditangkis tak kalah cepatnya oleh Sukma.

Bertempat di lapangan tenis The Kings Hotel & Residence, Upih dan sahabat-sahabatnya itu biasa bermain tenis dan berolahraga lain di hotel milik keluarga Sukma. Saking seringnya mereka ke sana, mungkin para pekerja di hotel akan lebih terkejut lagi kalau tidak menemukan Upih dan yang lainnya berkunjung ke sana. Well, bukan cuma untuk sekedar berolahraga, Upih dan sahabat-sahabatnya menemukan restoran di The Kings Hotel & Residence—yang berhasil mendapatkan penghargaan Michelin Star—sebagai basecamp mereka menghabiskan waktu, tidak peduli untuk breakfast, lunch, dinner, atau sekedar nongkrong saja.

Tentu, Upih tidak akan mengatakan kalau sahabat-sahabatnya—dan dia—cuma sedikit—tertarik pergi ke The Kings Restaurant untuk bertemu dengan head chef yang dikatakan Sukma sebagai titisan Apollo—ini berlebihan, tapi Upih mengakui kalau The Kings punya head chef yang tampan—yang dihadirkan khusus untuk wanita Indonesia atau mereka-mereka yang bisa mengakses restoran mewah itu.

Sukma berteriak kencang ketika dia gagal melakukan diving shot dan memberikan Upih skor lain, membuat Upih memimpin permainan tenis mereka. "Aku sepertinya sedang benar-benar sial hari ini! Bagaimana aku bisa kalah?" gumamnya pelan, berjalan ke pinggir lapangan.

DANCE TO YOUR TUNE (COMPLETED)Where stories live. Discover now