DTYT-Le soleil se lèvera et nous essayerons à nouveau

4.7K 1K 443
                                    

Le soleil se lèvera et nous essayerons à nouveau.
The sun will rise and we'll try again.







"Selanjutnya, kita beralih ke berita selanjutnya, ya. Berita yang sedang ramai dibicarakan, nih, di seluruh sosial media! Siapa lagi kalau bukan Upih! Duh, dari Senin ketemu Minggu, kayaknya kita membicarakan orang yang sama terus, ya? Nah, berita yang InfoEnt bawa hari ini itu tentang berita perselingkuhan yang kabarnya pernah dilakukan Upih bersama beberapa lawan pemainnya dulu saat dia masih menjalin hubungan dengan Oliver.

"Tapi, kali ini kita bukan mau membahas berita yang masih simpang-siur itu, ya, karena masih ada kabar dari Upih yang rasanya sayang untuk kita lewatkan karena rumor perselingkuhan yang belum ada konfirmasi kebenarannya ini. Jadi, semalam kita dapat kabar kalau Upih akan datang ke Venice Film Festival karena perannya di short film garapan Gaener Garner yang masuk ke dalam nominasi best short film—"

Tatapan Upih memburam, sementara itu seluruh fokusnya masih terpaku ke arah televisi di hadapannya. Jantungnya berdegup kencang, tangan wanita itu bergerak menggenggam tangan Widya yang menggenggamnya tak kalah erat.

"Ini gue nggak lagi mimpi, kan?" gumamnya, tertelan isak yang mulai keluar dari bibirnya.

Di sebelahnya, Widya cuma bisa diam—sebenarnya kebingungan—sambil merangkul bahu Upih.

Di sisinya yang lain, Jenar, Sukma, dan Puri sama-sama terdiam. Mereka fokus memperhatikan televisi, sebelum saling menukar pandangan.

"PIK!"

"UPIK!"

"UPIKKKKK!"

Mendengar teriakan yang disusul pelukan sahabat-sahabatnya, Upih seperti baru-baru benar tersadar. Ia lalu ikut berteriak, memeluk balik Jenar, Sukma, dan Puri yang kini membawa tubuhnya ikut melompat-lompat kecil di kantor Sukma yang kebetulan mereka tempati untuk berkumpul sore ini.

Suara Upih yang memang sebelumnya sudah serak, berubah semakin serak karena berteriak kegirangan.

Upih tidak tahu harus menggambarkan seberapa besar perasaan bahagianya, semalam sebenarnya dia sudah mendapatkan kabar—masih simpang-siur—soal dia yang menerima undangan dari Venice Film Festival. Wanita itu bahkan langsung menghubungi pihak management dan Widya untuk bisa mengkonfirmasi langsung kabar yang didapatkannya, tapi mereka belum menerima kabar apa pun sampai pagi tadi Widya yang menjemputnya mengatakan kalau ada kabar bahagia yang ingin disampaikannya ke Upih.

Sebenarnya ia sedikitnya sudah menduga kalau berita bahagia yang akan diberikan Widya ada kaitannya dengan Venice Film Festival yang kemarin sempat membuatnya heboh sendiri, tapi Upih mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya karena tidak ingin kecewa.

Well, bicara soal karirnya di sini, Upih memang bisa dibilang punya nama besar dan cukup berpengaruh di dunia perfilman di Indonesia. Tapi, hal itu tidak serta-merta membuat segalanya menjadi mudah untuknya. Upih tidak mau mengomentari orang lain—yang berkecimpung di dunia yang sama dengannya—tapi, untuk mempertahankan eksistensinya di tengah maraknya berbagai cara yang digunakan orang lain agar nama mereka 'terlihat' bukanlah hal yang mudah.

Upih juga pernah mengalami kesulitan yang sama sebelumnya, ia pernah dituduh hanya memanfaatkan nama besar keluarganya setelah orang-orang tahu dia berasal dari keluarga Maheswari dan pandangan semacam itu tidak bisa Upih salahkan begitu saja. Karena sadar-tidak sadar, memang ada beberapa orang yang hidup dengan privilege semacam itu.

It all depends on how you use it; if it can be used and doesn't negatively impact others, then what's the harm in having a privilege?

Sampai 4 tahun setelahnya—setelah Upih memutuskan terjuan ke dunia entertainment—dia baru bisa benar-benar membuktikan kalau dia bisa berdiri dengan kedua kakinya sendiri, tanpa dikaitkan lagi dengan nama besar keluarganya.

DANCE TO YOUR TUNE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang