DTYT-Vivre d'amour et d'eau fraîche

5.5K 1K 235
                                    

vivre d'amour et d'eau fraîche

to live on love and freshwater

to be in love and not care about anything else






Daher Reu jelas akan masuk ke dalam list negara terindah yang akan sering Upih kunjungi setelah kunjungan pertamanya ke negara ini!

Bukan cuma karena Handjoko tinggal di sini, tapi juga karena negara ini terkesan ekslusif sebagai destinasi liburan. Ada banyak turis yang berkunjung ke negara ini, tapi ajaibnya mereka semua mematuhi segala peraturan dan perintah yang berlaku di sini dan hal itu membuat situasi menjadi kondusif.

Dibanding musim dingin, Upih juga lebih suka musim panas dan Daher Reu akan masuk ke dalam negara tropis yang kemungkinan besar akan membuat Upih bisa berlama-lama di sini.

"I now understand why you like him; how could a woman not fall in love with a man like Handjoko?"

Dari balik kacamata hitam yang digunakannya, Upih memicingkan mata supaya dia bisa memperhatikan dengan jelas Handjoko yang sedang berada di ujung dermaga. "It's too late to realize it now...," gumam Upih, masih menancapkan fokus ke Handjoko.

Setelah menempu perjalanan selama 1 jam dari Pusat Kota Daher Reu, mereka sampai di Port Seroja—tempat di mana banyak sekali kapal berlabuh. Mulai dari kapal pesiar, kapal pribadi, semuanya ada di sini. Port Seroja mengingatkan Upih dengan pelabuhan terkenal lain di Monaco—Port Hercules. Keduanya punya pemandangan yang indah, yang sama-sama membuat Upih takjub saat berkunjung ke sana untuk pertama kalinya.

"But isn't it difficult to imagine that a man like him has never had a girlfriend?" gumam Sukma lagi, dia membenarkan posisi duduknya sebelum mengarahkan tubuhnya menghadap Upih yang duduk di sebelahnya.

Memang sulit dipercaya, tapi Sasmita sendiri yang menceritakan soal hal barusan—kalau Handjoko tidak pernah menjalin hubungan serius dengan wanita manapun—selagi mereka menunggu kapal mereka disiapkan di salah satu cafe yang ada di pinggir area dermaga.

Mau dipikirkan dengan cara pandang asal-asalan juga, Upih juga susah mempercayai cerita dari Sasmita beberapa menit lalu sebelum wanita itu pamit untuk mengganti dressnya. "Kayak nggak mungkin banget gitu, ya, Ma? He must have been in a relationship, but maybe other people never knew—he and his ex-partner probably kept their relationship private, as you once told me," ujar Upih, akhirnya melepaskan fokusnya dari Handjoko dan menoleh ke arah Sukma.

Untuk kesekian kalinya, Sukma menganggukan kepala. "Pasti gitu, sih. Kayak nggak mungkin banget cowok model Handjoko bener-bener cuma fokus sama kerjaan dan nggak punya pacar... Apa mungkin?"

Setelah dipikir-pikir lagi, semua yang dikatakan Sukma memang lebih masuk akal dan mudah dicerna oleh Upih. Upih membalas lewat anggukan kepalanya yang juga diangguki Sukma lagi.

"Do you want to guess how many ex-lovers he has?" Upih sempat mengerutkan keningnya dalam ketika Sukma melontarkan pertanyaan barusan. "Wait a moment. How many ex-lovers did you have? Do you recall anything about them?"

Meski sempat merasa terganggu, lucunya Upih tetap berusaha mengingat-ingat supaya bisa menjawab pertanyaan Sukma barusan. "I can't recall it. It's not like it's an achievement I need to remember," jawab Upih pada akhirnya ketika menyadari kalau hitungan mantan kekasihnya ternyata jauh lebih banyak dari dugaannya.

Sukma memasang raut sinis, "Artinya, sih, kalau kayak gini berarti banyak, 'kan, Pik?" Tangan Sukma bergerak mengibas, menolak sanggahan apa pun dari Upih yang terpaksa menutup mulutnya ketika ia baru saja mau menjelaskan. "Balik ke topik awal aja, deh. Menurut lo ada berapa banyak mantannya Handjoko?"

DANCE TO YOUR TUNE (COMPLETED)Where stories live. Discover now