Tigapuluhsembilan

395 16 3
                                    

Selamat Datang Di Duniaku.

Jangan Lupa Vote dan Komen.













Selamat Membaca!.

.




.




.










"Kita mau kemana?".

Bio lebih dulu menyalakan mobilnya. Setelah sarapan tadi Bio mengajak Arun untuk ikut dengannya.

"Kita ke suatu tempat" balas Bio sambil melihat spion mobilnya karena saat ini mereka akan berbelok keluar meningalkan area Villa.

"Tempat apa?".

"Liat aja nanti".

Arun hanya bisa diam karena itu merupakan sudah jawaban akhir dari Bio. Sudah hampir sepuluh menit berada dalam mobil membuat Arun bosan dengan ponsel di tangannya. Arun memilih meletakan ponselnya ke dalam tas lalu memandang bagian mobil tersebut satu persatu.

"Kamu bosan?" tanya Bio saat melihat Arun yang seperti orang bingung tersebut.

Arun menatap ke arah Bio yang masih fokus menyetir tersebut, "masih lama kak?" tanya Arun.

Bio menggelengkan kepala, lalu tangan kirinya mendarat dikepala Arun sambil mengusapnya secara perlahan, "bentar lagi, sabar ya".

Arun langsung mengalihkan pemaandangannya ke arah depan. Mengamati setiap pemandangan yang begitu indah, dimana masih ada kabut tipis yang menyelimuti perjalanan mereka.

Mobil berhenti disebuah tempat dimana pemandangannya langsung berhadapan dengan kebun teh yang sudah di kreasikan seperti tempat rekreasi warga sekitar.

Terdapat beberapa tempat nongkrong para muda mudi dan beberapa tenda yang tersusun dengan rapi yang pastinya wajib untuk dicoba di area tersebut.

"Kita piknik?" tanya Arun setelah berdiri tepat disamping Bio sambil menatap hamparan pemandangan didepannya.

Bio mengangkat kedua bahunya saat Arun mencoba mencari jawaban atas pertanyaannya, "anggap aja begitu. Ayok" ajak Bio sambil memberikan tangannya didepan Arun.

Arun tersenyum lalu meletakan tangannya tepat di atas telapak tangan Bio. Mereka berjalan melangkah bersama.

Setelah masuk ke dalam lokasi tersebut terlihat beberapa orang tengah berfoto mengabadikan beberapa moment dengan pemandangan kebun teh yang begitu tertata rapi.

Arun berhenti berjalan saat Bio melepaskan tautan tangan mereka lalu berjalan lebih dulu. Namun hanya sekitar lima langkah Bio langsung berbalik badan menghadap Arun.

"Kakak mau ngapain?" tanya Arun dengan kerutan didahinya.

Bio mengeluarkan ponsel dari saku celananya, "saya mau foto kamu" ujar Bio siap dengan gaya mengambil gambarnya.

"Hah? Buat apaan?" tanya Arun.

"Buat kenang-kenangan" balas Bio dengan santai.

WHY ME?//WHY NOT?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang