Empatpuluhtiga

307 14 4
                                    

Selamat Datang Di Duniaku.

Jangan Lupa Vote dan Komen.



















Selamat Membaca!

.

.

.












Pukul dua siang.

Dimas, Bio, Akbar, serta Bella sedang mengerjakan tugas mereka masing-masing. Karena beberapa barang ada yang sudah dipasang dan diganti dengan yang baru.

Mereka semua tahu meski hari ini bos mereka belum kembali tapi kerja harus tetap berlangsung karena tetap dipantau melalui cctv.

"Siang semuanya".

"Siang" mereka semua membalas sapaan tersebut sambil berbalik badan menatap siapa pemilik suara tersebut.

"Eh, Arun?" panggil Dimas.

Satu persatu Dimas, Haika dan Akbar mendekat menghampiri Arun yang berada di area pintu masuk. Sedangkan Bella tetap melanjutkan pekerjaannya.

"Maaf ya semuanya, kalian harus ngerjain ini semua tanpa gue. Padahalkan ini harusnya jadi tugas gue" ujar Arun sambil menundukan kepala merasa bersalah.

"Untung lo sadar diri, tadinya kalo lo gak nyadar juga. Gue bakal copotin semua yang udah gue pasang, biar lo pasang sendiri!" ujar Haikal.

Plak!

Dimas menampar lengan Haikal, "udah Run santai aja, lagian ini semua jadi tanggung jawab bareng-bareng kali bukan lo doang" ucap Dimas dengan pengertian.

"Tapi tetap gue merasa bersalah bang" balas Arun.

"Urusan kamu udah selesai?" tanya Akbar.

Arun menganggukan kepala, "Bella? Kok lo gak gabung kesini?" teriak Haikal sambil memperhatikan Bella yang terlihat cuek dan tidak perduli.

"Emang harus disambut bang? Kerjaan aku masih banyak soalnya" jawab Bella.

"Kok dia begitu?" tanya Haikal pada Akbar.

"Saya juga gak tau bang" balas Akbar.

"Udahh, emang benar kok. Bella lagi ngerjain sesuatu, udah-udah bubar. Gue juga mau ngerjain kerjaan yang belum" Arun melangkah melewati dan meninggalkan mereka bertiga menuju loker.

Semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Memasang beberapa pajangan untuk mempercantik interior Cafe. Jaman sekarang ini mereka mencari tempat yang memang asik dan nyaman.

Sebelumnya Cafe memang pernah di renovasi namun tidak begitu banyak hanya beberapa barang dan tempat. Tapi saat ini, mereka melakukan perombakan yang cukup signifikan karena Arun pikir percuma kalau setengah-setengah.

Bahkan sampai beberapa meja dan kursi diganti dengan kursi yang membuat pengunjung nyaman untuk beristirahat.

Dimas sudah selesai dan kini dirinya sedang duduk istrihat sambil mengecek media sosial miliknya, "serius nihh?" ucap Dimas sambil memperhatikan ponsel miliknya dengan jarak dekat dari wajah.

WHY ME?//WHY NOT?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang