🍓

9.4K 1.1K 90
                                    

Paginya tepat pukul 07.08 pagi, Caine aka Harris yang masih berkutat dengan laptopnya tidak peduli apa yang Rion suruh tadi malam untuk mengistirahatkan tubuhnya, kini kantung matanya mulai terlihat namun dirinya tetap kekeh untuk mengerjakan.

"Tinggal kirim doang selesai. Atasan t*ai gua Mulu yang di suruh" dumelnya kesal kembali meminum kopi yang sudah dia buat dari malam.

"Apa gua keluar aja? Ah gak dah takut ngerepotin kalau cuma tinggal di sini.." katanya ngelantur karna mengantuk, jarinya memencet keyboard enter untuk mengirim berkas hasil penyelidikan para pengedar. Kemudian kepalanya mulai dia taruh di meja dan matanya mulai menutup secara perlahan.

Di meja makan.

Semuanya kini sedang sarapan namun tidak dengan Caine dengan kursi yang lagi lagi kosong di samping souta.

Sarapan berjalan normal hingga souta yang sedang bermain game di suruh oleh key untuk mengantarkan sarapan ke kamar Caine. Souta mengangguk, menaruh konsol gamenya dan mengambil nampan yang isinya sarapan yang berisi piring serta lauk, segelas susu dan buah strawberry sebagai makanan penutup.

Souta berjalan menaiki tangga menuju kamar Harris kemudian mengetuk nya.

"Ris??" Menunggu beberapa detik untuk souta yang merasa bahwa tidak ada yang menjawab, dirinya agak panik dan langsung menarik gagang pintu.

Ketika pintu terbuka terlihat ruangan itu gelap.

Souta bernafas lega kemudian berjalan ke meja kerja Caine dan menaruh sarapan itu. Souta berjalan ke arah gorden yang masih menutup jendela kamar Caine. Souta membuka satu gorden membiarkan cahaya masuk ke kamar Caine kemudian dianya menghampiri Caine.

"Selamat tidur mami." Katanya kemudian souta mengecup kening Caine dan menyelimuti tubuh Caine yang masih tidur serta kepalanya di beri bantal lalu dirinya segera keluar kamar.

09.13 Caine terbangun dari tidurnya menyadari tubuhnya di selimuti Caine langsung melipat selimut itu dan meregangkan tubuhnya.

Caine melihat ke arah sarapan, tangannya mengambil garpu dan sendok untuk memakan toast isi smoke beef dan saus serta mayo yang di satukan ke dalam toast itu.

Caine memotong toast itu dan menyuapkan ke mulutnya, sambil mengunyah dirinya membuka ponsel untuk menonton film kesukaan nya sambil sarapan.

Setelah sarapan selesai Caine mandi dan memakai bajunya, dirinya keluar kamar bersamaan dengan Rion yang keluar kamar mau menaruh senjata ke berangkas bawah.

"Pagi" ucap Rion menutup pintu ruangan kerja nya kemudian tangannya terulur untuk mengelus rambut Caine sambil mereka berjalan ke bawah bersama.

"Pagi juga"bales Caine kepalanya sedikit mendongak untuk menatap lawan bicaranya, itu membuat elusan di rambut Caine menjadi turun ke mukanya. Tangan Rion kini memegang pipi Caine yang gembul dan meremas remas pipi Caine.

"Gembul banget, serius detektif segembul ini sering perang?" Iseng Rion tangannya kini melepas senjata yang ia pegang dan beralih mencubit pipi Caine yang perlahan mulai memerah karna dirinya mainkan.

"Swakitt twu" ucap Caine mencoba menarik tangan Rion dari pipinya, setelah terlepas dirinya berkaca di ponselnya, kini menampilkan pipinya yang berubah menjadi pink kemerahan karna ulah Rion yang mencubit cubit pipinya.

"Sakit" kata Caine dengan nada cemberut di keluarkan dari mulutnya. Rion yang merasa gemas menurunkan sedikit kepalanya dan mengecup kanan kiri pipi Caine yang memerah.

"Dah tuh nanti ilang kok"

"Apasi! Ga kaya gitu.."

"Wkwkw gembrot banget lagian siapa suruh"

Caine mendengar itu moodnya seketika turun ketika di panggil "gembrot" oleh Rion. Dirinya berjalan dengan cepat menuruni tangga meninggalkan Arion yang berada di belakangnya.

TBC.

Detective Or Wife?Where stories live. Discover now