parfum?

9.5K 1.1K 86
                                    

Besoknya setelah perang berakhir kini semua keluarga tnf sibuk melakukan aktivitas mereka masing masing. Caine yang saat ini berada di kantor sedang memberi arahan kepada junior baru yang kebetulan baru di rekrut.

Caine menerangkan di papan tulis tentang apa yang harus mereka lakukan saat sedang melakukan investigasi atau sedang mencari informasi dll.

Setelah pengajaran itu selesai, Caine turun ke lantai bawah mengunakan lift. Caine memencet tombol dan lift berhenti di salah satu lorong, Caine menunggu orang selanjutnya yang masuk. Seseorang masuk dan memencet tombol nomor pada lift itu, Caine yang selift bersamanya lantas penasaran dengan siapa orang yang bersama nya kali ini?

Orang itu menyadari bahwa Caine menatapnya, dirinya menoleh ke arah Caine untuk menyapanya dengan ramah. Caine nampak tidak mengenal orang itu, dia berpikir bahwa itu salah satu junior nya(?)..

"Mr Caine? Apa saya benar?" Kata orang itu melihat seseorang dengan rambut merah yang melihat kepo pada dirinya. Caine yang sedikit lebih pendek dari orang itu sontak mendongakkan kepalanya untuk melihat orang itu.

"Eh benar, jangan panggil mr Caine.. panggil Caine aja" kata Caine

"Baik, sekarang apa tujuan kita sama Caine? Pergi ke cafetaria?"

"Mungkin? Kebetulan saya juga mau ke cafetaria."

"Oh baik, kalau begitu saya boleh pergi bersama mu?"

Tentu karna perkataan lembut pria itu Caine menjadi nyaman dengan obrolan itu. Caine mengulas senyumnya pada pria itu.

"Sure."

Setelahnya pintu lift terbuka dan mereka keluar bersama menuju cafetaria. Namun baru di pertengahan perjalanan mereka bertemu atasan Caine, Caine lantas menyapa namun perkataan atasannya membuat dirinya jengkel.

"Ow? Masih pagi Caine udah bareng orang aja nih" kata atasannya Tampa memikirkan situasi yang terjadi sekarang

"Bukan bareng pak, kebetulan saya sama Caine bertemu di lift. Jadi kami memutuskan untuk ke cafetaria bersama." Balas junior itu pada atasannya Caine, atasannya itu hanya tersenyum miring memandang Caine yang berada di sebelah pria itu.

"Owhh begitu, yaudah saya duluan ya airuma" kata atasan Caine yang memegang bahu Caine sebelum dirinya cabut dari cafetaria menuju lift.

Airuma sontak menoleh pada Caine, kepalanya penuh dengan pertanyaan sebenarnya siapa tadi? Apa benar atasan Caine?

"Em caine-"

"Udah lupain aja. Ayo langsung ambil makanan" potong Caine sebelum airuma menyelesaikan pembicaraan nya

Airuma terpaksa memendam rasa penasarannya dan menyusul Caine yang sudah berjalan duluan mengambil piring

Akhirnya mereka menempati kursi yang kosong dan memakan makanan mereka masing masing. Tidak ada obrolan namun suasana nyaman tercipta di sana. Airuma pun merasakan hal yang sama, airuma menatap Caine yang sedang makan sambil kepalanya melihat ke arah jendela kantor yang besar. Cahaya matahari terpantul menghiasi wajah caine, membuat airuma nyaman melihat pemandangan itu.

Acara makan makan akhirnya selesai, Caine izin pada airuma untuk segera pulang karna pekerjaannya sudah selesai. Airuma mengizinkan namun sebelum Caine pergi airuma memberikan kontaknya pada Caine.

Setelah mendapatkan kontaknya Caine berjalan keluar kantor dan menaiki mobilnya lalu tancap gas menuju rumah.

Akhirnya Caine sampai di rumah, di pikirkan mobil nya dan masuk ke dalam rumah. Caine langsung menuju ke arah dapur dan mengambil gelas lalu menuangkannya air.

Caine meneguk air itu dan seseorang muncul ya itu Rion yang baru selesai mandi, rambutnya masih basah hingga air yang dari rambut perlahan turun ke leher Rion.

'buset' seru dalam hati Caine, Caine kembali mengembalikan fokusnya untuk meminum air, namun saat dia kembali melihat ke arah Rion orang itu sudah hilang dari pandangannya.

Tapi Caine merasakan bahwa pinggulnya ada sepasang tangan yang memeluk pinggangnya, Caine menoleh ternyata itu adalah Rion.

Rion yang menyandarkan tubuhnya ke tubuh Caine mencium bau aneh dari tubuh Caine, alisnya mengkerut matanya menatap tidak suka pada bau itu.

"Kamu kok bau?" Celetuk Rion pada Caine

"Huh? Bau? Yaudah aku mandi dulu"

"Bentar. Kamu bukan bau badan tapi bau parfum pria."

Caine menatap aneh pada Rion yang penciumannya sangat tajam terhadap bau, Caine mencium pakaian nya dan ternyata benar ada bau parfum pria di sana. Mungkin itu menempel saat dia ngobrol dengan airuma tadi, pikirnya.

"Parfum siapa ini?" Tanya rion tegas, matanya menyipit tidak suka

"Ga tau mungkin temen kantor"

"Ga enak. Siapa yang kamu deketin pas di kantor?"

"Deketin? Wajar kali kan kerja, ketemu junior juga"

"Junior?" Tanya rion

"Ya"

"Siapa aja?"

"Kenapa sih? Kepo"

"Tinggal jawab aja apa susahnya? Ga punya mulut?"

"Ck. airuma"

"Oh i see airuma ya? Brengsek"

"Kenapa?"

"Gapapa. Dah sana mandi terus buang aja bajunya, aku ga suka bau airuma nempel di baju kamu" kata Rion kemudian dirinya kembali ke kamarnya.

"Si brengsek itu masuk detektif? Oh gitu ya ai permainan Lo." Katanya saat di tengah tengah perjalanan menuju kamarnya.

Sementara Caine sedang kebingungan sekarang, banyak yang harus otaknya proses atas sikap Rion saat dia menyebutkan nama airuma tadi.

TBC.

Author note: sorry airuma im so sorry buat kamu jadi karakter antagonis😭... Tadi maunya Agil cuma mikir Agil ga sekalem itu🥰.. oh iya perlu di note juga kalau di rp gta itu Rion ga suka kan sama airuma ya? Setauku gitu sih soalnya sering nonton vlog Rion kalau lagi perang sama polisi pasti ketemunya airuma terus dia langsung toxic.. kaya kemarin pas nantangin airuma pas nembak di gunung ternyata di papi yang down sama airuma😔🙌... Maaf kalau salah🥰🙏

Info: mungkin mendekati 2 chapter lagi masuk adegan menyala abangkuh 🥵

Detective Or Wife?Onde histórias criam vida. Descubra agora