22:Hujan

1K 120 2
                                    

"Malam ini bulan nya sangat terang,baru pertama kali saya melihat bulan yang begitu terang seperti ini"ucap Shen Qing yang duduk dibawah pohon rindang didepan gubuk tempat dia tinggal seraya menutup kedua mata nya menikmati udara di malam hari.

Lu Zhiyuan berjalan menghampiri nya dan duduk disampingnya seraya menatap seseorang yang berada disampingnya sambil tersenyum lalu menatap bulan terang yang berada di langit seraya menjawab,"anda benar..sangat terang"ucapnya yang sedang mengangumi bulan itu.

Shen Qing membukak kedua mata nya dan menghela nafas ringan lalu mengatakan,"saya sudah lama tinggal di ibu kota dan tidak pernah menikmati hidup yang begitu tenang seperti ini,andai saja dikehidupan selanjutnya saya bisa memilih.Saya ingin tinggal di pedesaan selama sisa hidupku"ucapnya sambil tersenyum tipis.

Mendengar hal itu terlihat tawa kecil oleh Lu Zhiyuan,Shen Qing bergegas menatapnya dengan tatapan tajam dan bertanya mengapa dia tertawa?.

Lu Zhiyuan pun menjawab,jika Shen Qing yang ia kenal sangat menyukai uang,dan akan menghabiskan seluruh waktu nya demi mendapatkan uang.Jadi mendengar hal itu tentu saja itu tidak masuk akal bagi nya.

"Saya bukan gila akan uang,hanya saja saya takut jika tidak memiliki uang.Uang memang tidak bisa membeli segala nya,tapi dengan uang kita bisa melanjutkan hidup yang layak dan dihargai oleh banyak orang"ucap nya.

"Anda pasti sering melihat bukan,seseorang yang memiliki uang dan memiliki kedudukan akan lebih dihargai di mata masyarakat.Itu lah yang saya coba lakukan,agar keluarga Shen saya bisa lebih dihargai di mata masyarakat ibu kota."lanjut ucapannya yang kini menatap Lu Zhiyuan yang berada disampingnya.

Lu Zhiyuan terdiam sebentar lalu mengeluarkan sesuatu dari saku baju nya dan menunjukkan kepada Shen Qing,"untuk mu"ucapnya.

"Giok??untuk apa anda memberikan ku ini??"tanya Shen Qing pada nya.

"Ini adalah Giok peninggalan ibu ku,sekarang akan ku berikan pada mu"ucap nya seraya meletakkan benda itu ke tangan Shen Qing.

"Apa yang anda lakukan??ini adalah barang berharga,bagaimana bisa anda memberikannya padaku??"ucap Shen Qing yang menolak pemberian itu dan memberikannya kembali kepada Lu Zhiyuan.

"Seperti ibu ku yang mengorbankan nyawa nya demi melahirkanku,anda juga sudah berusaha keras agar bisa menyelamatkan nyawa ku,jadi...Giok ini ku berikan pada mu sebagai tanda terimakasih"ucapnya yang memberikan giok itu kembali kepada Shen Qing.

"Baik lah,kalau begitu akan ku simpan.Kalau dilihat lihat Giok ini akan sangat mahal jika dijual"ucapnya seraya menyimpan Giok itu.

Tak lama setelah itu terdengar suara gemuruh dari langit,kedua pemuda itu melirik ke langit secara bersamaan,"tampaknya akan turun hujan"ucap Shen Qing.Tak lama kemudian terlihat tetesan air yang jatuh dari langit membasahi wajah pemuda bermarga Shen itu.

Dengan cepat Lu Zhiyuan langsung menarik tangan istrinya untuk berlindung di gubuk mereka agar tidak basah kuyup karena hujan,tapi ketika ia menarik pergelangan tangan istrinya,Shen Qing melepaskannya dan merentangkan kedua tangannya menikmati air hujan yang membasahi tubuhnya saat ini,"apa yang anda lakukan??anda akan sakit jika bermain hujan pada malam hari"ucap Lu Zhiyuan yang menghampiri istrinya itu.

Shen Qing tampak mengabaikannya,ia tersenyum begitu bahagia dan berputar putar dan memercikkan air hujan itu ke sekelilingnya."apa anda mendengarku??"ucap Lu Zhiyuan yang tampak sedikit meninggikan nada suara nya dengan ekspresi wajah yang tampak khawatir,ia menarik tangan Shen Qing yang sedang membelakangi nya untuk menatap diri nya yang sedari tadi di abaikan.

Ia memutar tubuh istrinya itu,Shen Qing pun menatap kedua mata yang begitu hangat yang berada di hadapannya,dan menikmati air hujan yang menguyur mereka berdua.Setelah bertatapan seperkian menit,Shen Qing tersenyum seraya menatap ke langit dan menutup kedua mata nya.

Lu Zhiyuan yang melihat hal itu hanya termenung dan terus menatapnya,seolah olah dunia nya sudah teralihkan oleh seseorang yang begitu indah didepannya.Senyumman itu tanpa sadar membuat jantungnya berdetak tak karuan,perasaan yang begitu hangat dan nyaman yang tidak rela ia lepaskan.Ia berharap waktu bisa berhenti seketika agar ia bisa terus menatap senyumman yang benar benar membuatnya hampir hilang akal.Tanpa ia sadari ia juga ikut tersenyum dan menatap istrinya itu terus menerus.

"Setiap kali saya bersama dengannya,saya merasa saya bisa menjadi diri saya sendiri.Tidak perlu menyembunyikan kelemahan atau menunjukkan betapa hebatnya saya.Shen Qing..saya benar benar tidak bisa membiarkanmu pergi"gumam nya seraya terus menatap istrinya dengan tatapan begitu dalam.

"Shen Qing"panggilnya kepada seseorang yang berdiri disampingnya.

"Hmmm"

Ia berdiri tepat dihadapan pemuda bermarga Shen itu dan langsung memeluk tubuh nya,Shen Qing langsung membukak kedua mata nya saat mendapati diri nya tiba tiba saja di peluk oleh Lu Zhiyuan."apa yang anda lakukan"tanya nya dengan suara yang sedikit tinggi seperti sedang memarahi.

"5 menit,izinkan saya memeluk mu 5 menit saja"ucapnya dengan suara pelan dan terus memeluk tubuh istrinya yang sudah basah kuyup karena hujan.

"Apa maksudmu??LEPASKAN SAYA!!"ronta Shen Qing agar Lu Zhiyuan melepaskannya.

Bukannya melepaskan pelukkan itu,Lu Zhiyuan mangkin memeluknya dengan erat seraya mengatakan,"ku mohon..5 menit"ucapnya kembali.

Mau tidak mau Shen Qing membiarkan pemuda bermarga Lu itu untuk memeluk nya seraya mengatakan,"ya sudah,ingat!!cuman 5 menit"ucap Shen Qing yang sedang menegaskan nya.

"Hmm"angguk Lu Zhiyuan dan terus memeluk Shen Qing seolah olah ia tidak ingin jika Shen Qing suatu saat akan meninggalkannya.

MY MORTAL ENEMY IS MY HUSBAND(MMEIMH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang