Episode 17

757 110 2
                                    

Masih PoV Author ya..
****

Flashback

"Apa kau yakin akan melakukan perjanjian darah ini?" Sosok bertanduk itu menyeringai hingga terlihat gigi taringnya yang mencuat keluar.

Seorang wanita berusia pertengahan tiga puluhan terlihat kurang yakin dengan keputusan yang telah ia pikirkan selama berminggu-minggu. Apakah ini adalah hal yang tepat, atau justru malah akan mendatangkan bencana baginya di kemudian hari.

Namun disisi lain, wanita itu tak lagi memiliki jalan keluar. Melakukan perjanjian darah dengan sosok iblis akan menjadi satu-satunya cara agar putra tersayangnya dapat sembuh dari sebuah penyakit misterius.

1 menit.

3 menit.

5 menit.

Di tengah lingkaran pentagram yang dibuat dengan menaburkan garam, seorang wanita paruh baya bersimpuh dihadapan sosok yang telah ia panggil dengan membaca mantra kuno yang ia temukan di perpustakaan.

Wanita itu terlihat kurus dengan lingkaran hitam yang membuatnya terlihat seperti tak tidur selama berhari-hari. Keputusasaan yang begitu besar terpancar dari aura yang dipancarkan olehnya.

Wanita yang kerap dipanggil dengan sebutan Yang Mulia Ratu Sisilia itu mengangguk dengan berat hati. Jika itu artinya harus membuat perjanjian dengan iblis, ia akan melakukannya demi kesembuhan sang Putra.

"Baiklah jika kamu sudah memikirkannya matang-matang. Kau tahu kan kalau perjanjian yang terjalin antara iblis dan manusia tak akan pernah bisa dibatalkan begitu saja?"

Wanita itu kembali mengangguk. Ia jelas tahu konsekuensi dari bersekutu dengan iblis, selain harus menyerahkan jiwanya pada sang iblis, dia juga memiliki kemungkinan besar akan mati dieksekusi oleh suaminya sendiri yang menentang keras persekutuan antara iblis dan manusia.

Iblis adalah makhluk yang penuh tipu daya dan licik.

Iblis itu bengis dan kejam.

Mereka tak seharusnya berhubungan dan menjalin perjanjian dengan manusia.

Lilin-lilin yang tadinya menyala, tiba-tiba saja padam tanpa ada angin maupun hujan. Tak lama lilin yang awalnya padam itu kembali menyala dengan sendirinya dan menampilkan Kilauan api yang berwarna biru.

Sang iblis mengambil sebuah kendi kecil yang memang sudah disediakan sebagai 'seserahan' dan mulai tersenyum bengis. Tanpa ada aba-aba, iblis itu menyayat telapak tangan Ratu Sisilia hingga tangan yang awalnya mulus itu mengeluarkan darah dan menetes masuk ke dalam kendi.

"Kau sudah memutuskan untuk membuat perjanjian denganku demi menyelamatkan putramu."

"Aku.. Lucifer.. berjanji akan mengangkat penyakit putramu dan sebagai bayarannya kau harus mengabdi padaku bahkan setelah kamu mati."

Sah! Perjanjian darah itu telah sah dilakukan.

Tubuh Ratu Sisilia lemas tak karuan. Ia pikir bahwa ia telah melakukan kesalahan besar dengan melakukan perjanjian terkutuk ini. Namun, putranya yang telah koma selama dua bulan terakhir ini membuatnya putus asa dalam mencari bantuan kemanapun.

Tentu Ratu Sisilia telah mencoba segala cara yang ia bisa untuk menyembuhkan putranya.

Pergi ke tabib? Tentu saja pernah. Namun tanin sendiri malah kebingungan dengan penyakit putranya yang katanya tidak terdeteksi. Bahkan tabib pun tak tahu penyebab Edgar, sang Putra tertidur begitu lama.

Pendeta kuil pun telah ia datangi. Para pemuka agama itu pun hanya dapat menggeleng-gelengkan kepala mereka ketika melihat kondisi Edgar yang masih berusia lima tahun itu, kata mereka kondisi Edgar hanya bisa membaik jika Dewi menghendaki.

ImpossibleWhere stories live. Discover now