Chapter 5

23.9K 1.8K 12
                                    

Semakin hari kedekatan Ali dan Prilly makin terjalin. Keduanya selalu bertemu tiap hari. Niat Prilly ke Far's Cafe yang sebelumnya hanya untuk menyantap cupcake kini juga karena ia ingin menemui Ali. Gadis itu merasa kesepian jika sehari saja tidak bertemu Ali. Sosok Ali yang hangat begitu mudahnya masuk mengambil hati Prilly.

Tawa canda mereka mengiringi aktifitas Ali di pantry. Bahkan para Chef dan pelayan mulai terbiasa dengan kehadiran Prilly di pantry, lebih tepatnya di Cake's Room. Tak jarang Prilly juga menyapa dan berbincang dengan para Chef jika ada waktu luang. Berbeda sekali dengan Prilly yang dulu terkenal sedikit ketus dan dingin.

"Loh kok belum pulang sih Prill?" tanya Ali saat mendapati masih ada seseorang duduk di salah satu kursi pelanggan padahal Cafe sudah tutup.

Ali yang sudah berganti pakaian hendak pulang pun jadi mengurungkan niatnya lalu menghampiri Prilly.

"Mm mau nungguin kamu.." jawab Prilly sambil memainkan jemarinya di atas meja.

Ali menautkan alisnya bingung.

"Kenapa?"

"Pengen pulang sama kamu.. kamu mau nggak nganterin aku pulang? Aku bawa helm kok.." Prilly mengguncang-guncangkan lengan Ali dan menatap Ali dengan tatapan memohon.

Ali terkekeh kemudian mencubit kedua pipi Prilly gemas.

"Niat banget ya pengen pulang bareng aku sampe bawa helm? Hmm?" goda Ali yang memang tepat sasaran.

"Aaaa Alii apaan sih.. kamu nggak mau nganter aku ya?" Prilly memandang nanar Ali. Matanya berkaca.

"Manja banget cihhh Prill... iya iyaa aku anter.. " Ali meraup wajah Prilly dengan tangannya membuat Prilly tertawa geli.

"Ayok.."

Prilly mengangguk kemudian memeluk lengan kiri Ali membuat pemuda itu dag dig dug tak karuan.

***

Sepanjang perjalanan tak banyak yang mereka bicarakan. Sepertinya sama-sama lelah. Hanya saja kedua tangan Prilly tak pernah lepas melingkar di perut Ali membuat Ali tersenyum merasa dipeluk Prilly dari belakang.

"Udah nyampe.." Ali menghentikan ninja hitamnya tepat di depan rumah Prilly.

Hening.

"Prill.." karena masih belum ada jawaban Ali pun menoleh ke belakang. Sedetik kemudian ia terkekeh mendapati Prilly yang tertidur dengan masih memeluk Ali dan meletakkan kepalanya di bahu Ali.

"Pantesan berat.. hihi" Ali mengulum senyumnya memandangi wajah Prilly yang begitu dekat dengan wajahnya. Wajah manis itu tampak polos saat sedang tertidur seperti ini.

"Prill..." jemari Ali mengusap lembut pipi Prilly hingga gadis itu perlahan membuka matanya.

"Eh?" Prilly yang terbangun pun segera menjauhkan wajahnya mengangkat kepalanya dari bahu Ali. Darahnya berdesir mendapati wajah Ali tadi yang sangat dekat dengan wajahnya bahkan ujung hidung Prilly menyentuh pipi Ali karena Ali sedang menoleh.

"Udah nyampe tuh.." Ali menoleh pada rumah Prilly kemudian memandang Prilly lagi.

Prilly yang tersadar pun kemudian turun dari motor bersama Ali sambil tersenyum kikuk.

"Makanya kalo capek tuh tadi langsung pulang.. pake acara nungguin aku segala jadi kayak gini kan.." Ali membenahi rambut Prilly yang sedikit acak-acakan karena habis memakai helm.

"Ya kan pengen pulang sama kamu.." mata Prilly mengerjap-ngerjap manja memandang Ali.

"Hmm yaudah sekarang masuk gih.."

Cupcake LoveWhere stories live. Discover now