Chapter 17

19.7K 1.6K 20
                                    

# yang di mulmed itu Reza sama Lexa yaa. Aku bayanginnya Reza itu Jirayu si pemain film Suckseed yang ganteng hihi. Kalo Lexa nya aku kepikiran Lee Si Young, artis korea pemain Naughty Kiss. Hahha #

----------------------------

"Anak Mama pagi-pagi gini kok udah baca novel sih?" Priska memutuskan untuk melihat apa yang dilakukan Prilly pagi ini setelah kemarin putri kesayangannya itu mengurung diri seharian di kamar.

Prilly yang sedang duduk di kasur sambil bersandar hanya bisa menggunakan novel yang ia pegang untuk menutupi wajahnya. Berpura-pura membaca.

"Nggak papa, Ma.. asik aja ceritanya..." jawab Prilly asal dengan suara yang ia buat sebiasa mungkin.

Prilly terkejut ketika Mama nya merebut novel yang ia pegang.

Priska pun tak kalah terkejut saat mendapati mata Prilly yang memerah dan pipinya yang basah.

"Loh kamu kok nangis sayang? Siapa yang bikin kamu nangis? Siapa yang nyakitin kamu? Kamu kenapa? Cerita sama Mama?" Priska terus melontarkan pertanyaan tanpa jeda membuat Prilly menghela nafas panjang sekaligus memutar otak mencari alasan yang tepat untuk mengelak.

"Ee.. itu Ma... novelnya tu.. sedih banget..! Iya..! Novelnya bikin sedih deh Ma.. Tokoh cowok nya meninggal.. kasihan.."

Wanita bernama Priska itu hanya bisa menggelengkan kepala sembari mengusap lembut rambut anaknya.

"Dasar anak gadis... cuma gara-gara baca kisah abg aja bisa mewek kayak gini.."

Prilly meringis. Priska meletakkan novel yang ia pegang di kasur.

"Mama liat kemarin kamu diem di kamar terus.. kenapa? Apa ada masalah?" Priska menatap Prilly lembut sembari mendudukkan tubuhnya di kasur menghadap Prilly.

"Nggak papa kok Ma.. Prilly cuma... capek aja.. pengen bobok terus rasanya.."

Priska tersenyum kemudian mencubit pelan pipi Prilly.

"Dari dulu kok hobi nya tidur.. awas ntar jadi makin gendut..."

Prilly cemberut mendengar ejekan Mama nya.

"Mamaaaaa.." rengek Prilly dengan bibirnya yang mengerucut manja.

Priska tertawa kecil.

"Gimana nggak gendut kalo hobi kamu tidur terus.. apalagi tiap hari makan cupcake.."

Prilly terdiam mendengar kata cupcake yang lolos dari bibir Priska. Tiba-tiba ingatannya kembali pada kejadian kemarin. Dimana Ali memutuskan untuk meninggalkannya.

Priska yang tak menyadari raut wajah Prilly yang berubah pun masih tetap menyunggingkan senyum geli nya.

"Oh iya, sayang.. kamu nanti ke Cafe kan?" tanya Priska membuat Prilly bersusah payah menahan air mata yang kembali ingin menetes.

"Engg..." belum sempat Prilly menjawab, Priska sudah menyambar omongannya.

"Soalnya Mama mau suruh kamu buat ambil pesenan kue nastar Mama di Chef Siti.. kamu ke Cafe kan?" Priska memandang Prilly penuh harap yang akhirnya membuat Prilly luluh dan mengangguk. Ia tak mau membuat kecewa Mama nya.

Prilly POV

Setelah kejadian di Cafe kemarin, pertemuan ku dengan Ali yang mungkin untuk terakhir kalinya, aku hanya menghabiskan waktuku di dalam kamar.

Bisa kalian tebak apa yang kulakukan?
Jika kalian berpikir aku membaca novel romance sambil tersenyum bahagia, maka kalian salah.
Aku mengurung diri di kamar agar Mama dan Papa tak melihat kedua mataku yang terus-terusan mengeluarkan cairan bening.

Cupcake LoveWhere stories live. Discover now