Chapter 6

22.3K 1.8K 7
                                    

"Chef Ali...!!"

Ali membalikkan badan menunduk patuh pada perempuan di hadapannya.

"Ya Nona, ada apa? Apa saya membuat kesalahan?"

"Ya. SALAH BESAR..!" Perempuan itu berkacak pinggang menatap tajam Ali.

"Maaf jika boleh saya tau, apa kesalahan besar itu Nona?"

"KAMU UDAH BIKIN AKU KANGEEEENNN ALIIII..." Ali tersenyum kemudian menarik kepala Prilly ke dadanya dan menghirup dalam-dalam harum rambut Prilly yang ia rindukan.

Ya. Perempuan tadi adalah Prilly yang begitu mengetahui Far's Cafe sudah buka, langsung melesat ke situ tapi dengan tujuan yang tak biasa, bukan kursi pelanggan melainkan Cake's Room.

Dan benar saja, Prilly mendapati Chef yang ia rindukan lagi-lagi sedang berkutat sendirian di dalam Cake's Room. Tanpa menunggu lama Prilly mendekati Ali dan berlagak dengan gaya angkuhnya yang ternyata dibalas dengan kepatuhan Ali yang kedengarannya justru lucu.

"Aku juga kangen banget.."

Prilly mendongak.

"Sama aku?"

"Bukan. Sama Cake's Room.." jawab Ali dengan wajah innocent nya yang membuat Prilly menjauhkan badannya dari Ali.

"Iihhhh Alii!!!! Nyebelin banget sihhh!!! Selalu ngerusak suasana deh yaaa..!!!"

Ali berlari menghindari Prilly yang melemparinya dengan amunisi kacang-kacang tanah yang masih mentah yang Prilly temukan di dekatnya.

"Woy Prill jangan pake itu... itu buat topping atuh Neng..!!" seru Ali masih menghindari serbuan kacang dari Prilly.

"Biarin aja... Abang teh nyebelin..!!! Selalu ngerusak suasana..!!"

Prilly tampak masih belum lelah mengitari Cake's Room untuk mengerjar Ali.

Ali berbalik arah mendadak membuat Prilly yang tak siap kemudian menabrak tubuhnya.

Ali dengan sigap menahan tubuh Prilly yang terhuyung dengan kedua tangan yang ia lingkarkan di pinggang Prilly.

Prilly yang hendak jatuh karena menabrak Ali refleks meraih jas Ali dan mencengkeramnya kuat. Butiran kacang yang ia genggam telah jatuh di lantai.

Jarak mereka sangat dekat. Ali dapat merasakan hembusan nafas Prilly yang menerpa wajahnya karena gadis itu tengah mendongak terbius dengan tatapan Ali. Tubuh Prilly menegang karena ia merasakan lagi gejolak-gejolak aneh yang selalu ia rasakan jika berdekatan dengan Ali. Ali pun merasakan yang sama. Wajah polos Prilly yang saat ini sedang berada beberapa senti dari wajahnya membuat otaknya tak dapat berpikir rasional.

Kling

Suara yang menandakan kue dalam oven telah matang menyadarkan Ali dan Prilly dari pikirannya masing-masing.

Ali dan Prilly sama-sama melepaskan pegangannya satu sama lain kemudian menjauhkan diri mereka.

"Sorry Prill.." Ali mengusap tengkuknya salah tingkah sedangkan Prilly hanya tersenyum kikuk.

"It's okay.. thanks udah nahan aku biar nggak jatuh hehe.."

"Tapi berat lho Prill.." Ali memiringkan kepala nya menatap tubuh Prilly dari atas ke bawah sok serius.

"Ali..!!!! Emang ya kamu tuh perusak suasana banget!!! Lagi serius juga..!!" Prilly memukul-mukul lengan Ali kesal.

Tawa Ali pun pecah seiring dengan dirinya yang melangkah menuju oven untuk mengeluarkan kue-kue nya yang telah matang.

Cupcake LoveWhere stories live. Discover now