Five

19.7K 1.2K 12
                                    

Aku meminta pergi
Tapi kau minta ku tetap bertahan
Ku coba untuk tetap pergi darimu
Namun kau malah menghilang dariku
Ku tak pernah mendengar kabarmu lagi
Lalu kau datang dengan cinta yang baru
Menjalin kasih dengan sahabatku
Kini kau memiliki perasaan ... perasaan yang bimbang
Ku terus bertanya
Adakah aku masih dihatimu mantan
Kau menjalin kasih dengan dirinya
Tapi kenapa kau masih mencariku
Apakah hatimu terus bertanya
Masih kah aku yang kau cinta?
- Yuna Resya Tirka

Line

Giya: Yuna? Punya mantan namanya Gadha ya? Hahaha

Aku melotot tak percaya, mencoba kembali membaca ulang chat yang baru saja masuk itu yang berasal dari temenku semasa SMA, jujur aku syok! Syok! Dari mana dia tau, cobak? Ya ampun ... padahal tidak banyak teman SMA-ku yang tau tentang kisah cinta kami.

"Shaaaa?" panggilku tanpa mengalihkan pandangan dari handphone.

"Paan?" Asha merampas handphone-ku dengan cepat. Aku mentapnya lurus dengan bibir yang ternganga lebar.

Ia membacanya dengan serius lalu berucap, "Astagfirullah! Gilak ... gilak! Tau dari mana si Giya Yun?" tanyanya yang sekarang juga sedang aku pertanyakan dalam pikiranku. Tau dari mana Giya?

Aku memilih diam sembari mencoba mengingat adakah yang terlewat? Lalu berpikir adakah petunjuk? "Gue gak ngerasa pernah bilang siapa mantan gue dah Sha! Lagian kan, selama SMA gue menjomblokan diri," jelasku mengutarakan pikiran dari semua pertanyaanku.

"Menjomblokan diri? Pen muntah gue! Yang ada, lo gak laku kale!" serunya.

Aku menatapnya dengan jengkel. "Wah ... eek lu yah!" umpatku kesal. "Eh ... btw ini gue balas apa?" tanyaku meminta saran.

Asha ikut berfikir. "Yunaku ... lo bales aja yang baik baik. Kalo perlu goda tu si Gadha melalui Giya wakakaa." Mukanya terlihat jahat saat memberikan saran tak masuk akal itu.

"IDE BAGUSSSSSS!!!" teriakku yang merasa ide itu tidak terlalu buruk. Aku memeluknya dengan senang.

Asha yang tampak kesusahan bernafas karena pelukanku pun langsung berkata, "my sista, gue berasa ada malaikat maut sekarang!"

"Dimana?" tanyaku tanpa melepaskan pelukan; melonggarkan sedikit saja pelukanku padanya.

"Nih disini yang lagi meluk gua!" serunya dengan suara yang tercekik.

Dengan cepat aku melepaskan pelukan kami. "Omay god! lo gak boleh mati dipelukan gue! Nanti lo, ngantuin gua lagi. Jauh jauh onoo!" Aku langsung mundur perlahan darinya dengan dramatis.

Asha menatapku dengan jengkel lalu berlari mendekat dengan semangat '45.

Tokkk

Wah kampret nih anak, mau mati mukul-mukul kepalaku?!

"Lu ye, lemod lu gak ketolong deh! Maksut gua malaikat nya elu odong! Elu buat gua sesak nafas, berasa mau isdet!" omelnya.

"Kan gu—"

"Udah deh! Gue lelah ama lu! Mendingan lu cepetan deh, gue tunggu di mobil!" putusnya.

•••

Kalian tahu? Saat ini aku sedang chat-an sama temenku yang nanyain Gadha tadi. Ternyata eh ternyata, mereka satu jurusan tjhoi! Kesempatan banget deh buat aku, and than kalian tahuuu tidhaaaakk? Aku kirim salam coi sama tu si Gadha. Gak tau deh reaksinya dia gimana ke aku wakaka. Asoii geboy dah! Kenapa aku agresif gini? Because mari kita flashback ....

I Don't Care About Love [1]Where stories live. Discover now