Sixteen

14K 1K 9
                                    

"Pagi Sya...," ucap Dirga, saat aku berjalan memasuki ruang makan. Aku meliriknya dengan sebal.

"Hmm," gumamku malas.

"Cie yang semalem habis jadian," celetuk Asha tanpa menyaring perkataanya terlebih dahulu.

"Siapa yang jadian Sha?" tanya Neni dengan hebohnya.

"Ituu si Yuna ...." Asha ngelirik ke arahku dengan senyuman jahilianya.

"Sama Dirga?" tanya Rizty memastikan.

Dirga yang sedang menikmati makanan langsung menoleh ke arahku yang sudah bete setengah mati.

"Gak kok, kita gak pacaran," jelas Dirga.

Lah, ini anak! Tadi malam maksa banget. Sekarang bilang nggak. Yaudahlah kesempatan gak datang dua kali yah maz!

"Begoo!" umpat Asha ke Dirga.

"Gue gak mau maksain kehendak gue As. Biarin aja Resya yang minta gue jadi pacarnya sendiri!" ucap Dirga dengan bijak.

Aku tersentak mendengar ucapan Dirga, ntah kenapa aku jadi kesal lalu tanpa memikirkannya terlebih dahulu aku berteriak, "GAK AKAN!" lalu akul pun langsung bergegas menghabiskan sarapan pagi ini.

•••"Guys, kita naik outbond yukk?" ajak Asha dengan semangat. Ia berlari lebih dulu menuju tempat outbound.

Yeah, sekarang aku lagi Kampung Rajo salah satu tempat wisata alam yang cukup terkenal di Jambi. "Ayo! Siapa takut?!" ucapku tak kalah semangat. Aku menoleh ke arah Dirga. "Dirga lu pesan tiket ya," perintahku dengan tersenyum miring.

Anehnya Dirga langsung hormat dan berkata, "siap boss!"

Kami bertiga pun memutuskan untuk menunggu Dirga dengan duduk di sekitar area permainan outbond. Enak kan kalo ada kang suruh, jadi bisa duduk duduk aja, sambil rebahan juga bisa.

"So, perasaan lu ke Dirga gimana?" tanya Asha kembali.

Aku terdiam sejenak, ntah kenapa aku malah mencoba mengecek pada hatiku. "Biasa aja," jawabku seolah mendapatkan jawabannya langsung dari hati yang terdalam.

"Masa sih?" tanya Rizty tak percaya.

"Kenapa? Kalo kalian ada yang suka dia, bilang ke gue sekarang! Gue gak mau, ya! Kalo kejadian sahabat gue pacaran sama mantan gue, terulang lagi!" ucapku yang memberikan wanti-wanti kemereka semua.

Asha menghela nafasnya. "Sebenarnya lu serius gak sih sama si Dirga?" tanya Asha lagi dan lagi."Liat aja nanti," jawabku yang tak mau memikirkan itu semua saat ini. Tepatnya aku sedang menghindari perasaan yang berjalan.

"Berarti, lu kalah dong! Ingat taruhan!" Rizty memandangku dengan tersenyum menang.

"GAK AKAN! YUNA RESYA TIRKA GAK AKAN TERKALAHKAN!" camku tegas lalu berjalan menghampiri Dirga yang sudah mendapatkan tiketnya.

•••

"Ayooo Nen semangat Nen!!" teriak Rizty.

"Please tali, tolong jangan gooo ... yaaang ...," ucapnya keras.

Kalian pasti sudah bisa nebak kami semua lagi dimana! Ya kami semua udah di area outbond.

"Alhamdulillah nyampe juga gue," syukur Neni yang begitu legah. "Wah ... yang ini gue aja duluan! Gue kagak takut." Dengan semangat ia berjalan di atas jaring-jaring sempit; yang lebih aman dari yang lainnya.

"Lah, anak TK juga bisa kelaus Nen!" ledek Asha.

"Kalian duluan aja, gue terakhir, yang ini!" Aku memutuskan untuk menunggu mereka dengan duduk di salah satu pos pergantian.

I Don't Care About Love [1]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt