Prolog

60.6K 1.4K 21
                                    

Gadis itu terpaku di depan cermin di kamarnya. Ia menatap pantulan dirinya. Rambut coklat ikalnya dihiasi dengan mahkota kecil dan ornamen lainnya menjuntai indah melewati bahunya. Ia mengenakan gaun putih panjang. Gaun pernikahan.

Namun tak ada kebahagian di wajahnya. Hanya ada guratan kesedihan diwajahnya. Pandangannya menerawang dan tak lama kemudian sebutir air menetes dari kedua matanya, semakin lama semakin deras dan ia menangis. Ia menangis tanpa suara, seakan takut yang diluar sana mendengarkannya.

Gadis itu menghapus pelan air matanya. Ia mencoba tersenyum, tapi senyum getir yang di hasilkan.

Yah, hari ini adalah harinya. Hari dimana ia harus melepaskan kebebasannya. Hari ini juga akan merubah stasusnya. Hari ini ia akan memulai kehidupan barunya.. Hari ini ia akan menikah. Dia akan menjadi istri dari seorang yang baru kemarin ditemui. Miris bukan?

Bahagia atau sedih? Gadis itu tidak tahu bagaimana perasaannya sekarang.

Sejak kecil ia memimpikan bahwa suatu saat ia akan menikah dengan orang yang ia cintai dan mencintainya. Dan inilah hari bahagianya. Apakah ini adalah pernikahan yang ia impikan? Apakah ia akan bahagia dengan pernikahan ini? Atau akankah ia terjebak dalam pernikahan ini?

Gadis itu pun tak tau..

~~~~~~
Hay....

Yang udah pernah baca MBA ini sedikit ada perubahan. MBA lagi proses pengeditan. Jadi mungkin agak berbeda dengan yang sebelumnya. Tapi yakinlah setelah diedit lebih enak bacanya dibandingkan yg sebelumnya..

20 Oktober 2015

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang