4. Accident

22.9K 616 24
                                    

Masih adakah yg menunggu cerita ini?

~~~~~

"Pa.. Tungguin Ai.." teriak Rey lemah. Rasanya dia sudah tak sanggup berjalan lagi. Tiba-tiba saja Rey kehilangan keseimbangan dan tubuhnya terhuyung kedepan. Namun beruntung sebelum wajahnya mencium tanah dirasakan sebuah lengan kokoh khas seorang pria menarik pinggangnya. Rey mencoba mendongak dan didapati seorang pria dengan wajah yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya. Dan posisi mereka sekarang ini....

Oh My God...

Pria itu...

"Kamu tidak apa-apa?" Pria itu bertanya pada Rey dengan wajah datar. Mereka masih dalam posisi itu. Rey masih terdiam, masih bingung dengan apa yang baru terjadi sekarang.

"Apa yang kamu lakukan pada putri saya?" suara tajam Richard menginterupsi keheningan mereka. Tiba-tiba saja Richard sudah berada disamping mereka.

Richard memandang tangan pria itu dengan tatapan marah. Rey dan pria itu mengikuti arah pandang papanya dan Oh My God.. Posisi seperti apa ini? Tangan kanan pria itu ada tepat di dada Rey, lebih tepatnya pas dibuah dadanya.

Mama... Anakmu sudah nggak perawan. Sialaannn!! Rey menyumpah dalam hati.

"Lepaskan" perintah papanya marah. Tanpa kompromi pria itu melepaskan pengangannya dan alhasil tubuh Rey mendarat di tanah. Rasa nyeri menjalar di bokong Rey.

"Maaf, saya nggak sengaja.." pria itu menatap Richard serba salah. Walaupun Rey nggak bisa melihat jelas wajahnya, dari nada bicaranya Rey tau ia agak takut.

Menurut Rey ia seumuran ka Al atau bahkan lebih muda. Rey melihat papanya menatap tajam ke arah pria itu. Sangat jelas kemarahan di wajah papa. Yaiyalah papa marah, secara anak gadisnya yang selama ini dijaga ketat akhirnya tersentuh oleh pria lain walaupun itu hal yang tak diduga dan disengaja.

"Ada apa ribut-ribut?" tau-tau Al udah hadir disitu. "Dan kamu kenapa ada ditanah? Berdiri" perintah Al tegas sambil membantu Rey berdiri. Al melepaskan jasnya dan menyampirkan dibahu polos adiknya. Ketegangan masih terlihat antara papa dan pria itu.

"Pa udalah, ini nggak disengaja" kata Rey pelan sambil menarik ujung kemeja papanya. Ia hanya mencoba mencairkan suasana.

Richard menyuruh Al mengantar Rey ke mobil, sedang ia terlibat pembicaraan serius dengan pria itu. Rey tidak bisa menebak apa yang mereka bicarakan.

"Ma, tolong jagain Ai. Jangan sampe dia keluar dari mobil" pinta Al pada mamanya sebelum ia berjalan menghampiri papanya dan pria itu.

Rey memandang ketiga pria dewasa itu. Situasi cukup tegang nampaknya. Pria itu mencoba menjelaskan sesuatu namun papa memotongnya dengan cepat. Entah apa yang papa bicarakan, pria itu tampak frustasi. Al mencoba menenangkan mereka.

"Ada apa sih sayang?" tanya mamanya bingung. Memang dari tadi mama juga memperhatikan papa dan pria itu. Rey sedang berusaha agar air matanya tidak tumpah. Ia tidak mungkin menceritakan pada mamanya sekarang. Ini hal yang memalukan baginya. Ia secara tak sengaja telah mengecewakan mereka.

Richard dan Al masuk ke dalam mobil dengan diam. Sampai mobil mereka meninggalkan hotel kulihat pria itu masih terpaku ditempatnya. Selama perjalanan tak ada pembicaraan sama sekali. Tampaknya mereka marah besar.

Mereka sampai dirumah tepat jam 12 malam. Richard langsung menyuruh mereka ke ruang keluarga. Wajahnya tampak lelah dan tertekan.

"Ada apa sih sebenarnya?" tanya Yasmin penasaran. Ia memandang suami dan anaknya bergantian meminta penjelasan.

"Maafin Ai pa.. Tadi bener-bener nggak sengaja" cicit Rey pelan. Ia hanya menunduk, tidak berani memandang wajah papanya. Rey bergerak gelisah diantara tangan kakaknya yang masih meranngkulnya.

Married by AccidentWhere stories live. Discover now