2. The Second Home

28.7K 843 29
                                    

Tidak terasa liburan kenaikan kelas sudah berakhir. Rey sudah kembali ke asrama tiga hari sebelum sekolah dimulai. Rey sempat menghabiskan liburannya di tempat kakeknya di Flores. Rey mengunjungi kota yang terkenal dengan sebutan kota Reinya itu. Mungkin papanya kasih nama Reynha sebagai bentuk kecintaan pada kota kelahirannya itu.

Rey kembali ke asrama tercintanya, Asrama St. Aquinas. Asrama St. Aquinas sudah mulai ramai di h-3 sebelum masuk sekolah. Asrama didominasi oleh anak-anak dari luar kota. Sedangkan anak-anak dalam kota baru pada balik ke asrama H-1.

Tapi untuk Rey, walaupun ia tinggal di dalam kota, tapi ia selalu kembali ke asrama H-3 karena menurutnya itu adalah waktu efektif baginya. Ia masih punya waktu untuk mempersiapkan perlengkapan sekolahnya.

Untungnya sahabatnya-Lola juga sudah kembali ke asrama jadi Rey nggak kesepian. Rey dan Lola, sahabat sekaligus teman sekamarnya menghabiskan waktu libur yang tinggal tiga hari dengan melakukan banyak hal. Maraton nonton drakor dan film horor salah satu hal yang mereka lakukan sambil menunggu masuk sekolah. Karena setelah sekolah di mulai, mereka tak bisa leluasa nonton drama kesayangan mereka.

***

"Rey, bangun.. dasar kebo.. ini udah pagi." kali ini goncangan ditubuhnya semakin kuat.

"Apa sih La, aku masih ngantuk tau" balas Rey dengan suara serak. Ia semakin menarik selimutnya menutupi tubuhnya.

"Udah jam 4 kurang. Waktunya buat ke kapel" Kalimat sakti itu membuat Rey langsung terbangun.

Gubrrakkkk.....

Tubuhnya mendarat keras dilantai. Rey merasakan nyeri di bokongnya. Selalu seperti ini setiap pagi. Saking kagetnya, Rey lupa kalo tempat tidurnya diatas. Alhasil jika ia terburu-buru ia pasti terjatuh dari tempat tidurnya. Rey mendengar tawa setan dari orang yang membangunkannya. Ia sama sekali nggak bermaksud untuk menolong Rey. Ia malah sedang asik merapikan rambutnya.

"Jahat banget sih La.. seneng ya, ngetawain temannya. Bukannya bantuin apa ngapain kek" kata Rey kesal pada Lola. Rey berusaha bangun dan segera menyambar handuknya.

"Habisnya lo tidur kayak kebo. Ada maling masuk pun lo nggak tau." Jawab Lola santai tanpa rasa berdosa.

Tanpa menghiraukan Lola yang masih cengengsan Rey segera ke kamar mandi dan mulai melakukan ritualnya.

"Sandra sama Nia kemana?" tanya Rey ketika keluar dari kamar mandi dan mendapati dua tempat tidur yang sudah kosong.

"Yaudah ke kapel dari tadi. Karna gue baik makanya gue nungguin lo." Jawab Lola. Rey hanya ber "oh" ria.

"Buruan lah, 5 menit lagi jam 4 loh!" Lola tampak nggak sabaran. Ia memang takut di hukum sama ibu asrama yang galaknya minta ampun.

Tanpa dandan, Rey langsung mengambil buku doanya dan melesat ke kapel dengan berlari kecil.

Rey dan Lola memasuki kapel pelan-pelan, berusaha untuk tidak menimbulkan bunyi. Teman-teman satu asrama sedang khusuk berdoa, atau tidur? Ya memang dari 150 siswi mungkin bisa dihitung yang benar-benar khusuk. Mereka berdua masuk dan bergabung dengan teman-teman lainnya.

Selama 1 jam mereka berdoa dan melakukan SaTe (Saat Teduh) secara pribadi, akhirnya selesai juga. Rey dan Lola sedang berjalan beriringan menuju asrama, ketika sebuah suara menginterupsi langkah mereka.

"Reynha, Lola... Kalian tadi telat 5 menit." Rey hanya meringis melihat ibu asramanya yang sedang memandang galak, sedangkan Lola bersembunyi dibelakangnya.

"Bangun kesiangan Bun" jawab Rey santai. Bunda Mia, begitu anak-anak memanggilnya.

"Hari pertama aja udah telat. Taukan hukumannya apa?" tanyanya sarkas. Rey mengangguk. Bunda Mia lalu meninggalkan mereka. Perintah bunda emang harus dijalankan. Rey dan Lola segera ke asrama, mengambil seragam dan alat mandi lalu melesat ke dapur. Mereka akan mandi disana, habis itu langsung menjalankan hukumannya. Piket nyiapin makan dan cuci piring seharian. Yah, itu adalah hukuman akibat bangun terlambat.

Married by AccidentWhere stories live. Discover now