11. Prepare

14.8K 461 7
                                    

Hallo....
Ketemu lagi...
Jangan lupa baca ceritaku yang judulnya "Unforgotten Memories" dan "Let Me Fly" ya... lagi on going..

💨💨💨

Sejauh apapun Rey dan Rio melarikan diri dari masalah pernikahan mereka, pada akhirnya mereka akan kembali menghadapinya.

Rey memutuskan untuk pulang ke rumah setelah seminggu ia melarikan diri. Ia sadar, ia tak bisa lagi lari dari masalah, ia harus menghadapinya. Setelah di khotbahi oleh Al, Rey memantapkan dirinya untuk berhadapan dengan Papanya.

Tidak seperti biasanya, hari ini  Richard tidak berangkat ke kantor. Beliau ada di rumah dan ini cukup menguntungkan bagi Rey. Ia sudah memutuskan untuk menyelesaikan semua ini.

"Ma, papa dimana?" Tanya Rey pada mamanya yang lagi di dapur.

"Kayaknya ada di ruang kerjanya. Kenapa sayang?"

Tanpa menjawab pertanyaan mamanya, Rey langsung menuju ruang kerja papanya. Melihat itu mamanya hanya membiarkannya, karena ia mengerti mereka perlu waktu berdua.

"Masuk" suara berat Richard terdengar dari dalam saat Rey mengetuk pintu. Perlahan Rey menghampiri papanya dan duduk dihadapan papanya yang sibuk menekuni berkas.

"Pa, Rey mau ngomong." Richard mengangkat wajahnya dan menatap putrinya. Menunggu dengan sabar dan tenang. Rey menarik napas dan menghembuskannya pelan.

"Rey udah memutuskan untuk menolak perjodohan ini" ujar Rey sambil meremas ujung bajunya. Ia menatap papanya saat mengutarakan keinginannya itu.

"Kenapa menolak?"

Rey terdiam, sedetik kemudian ia menjawab dan itu membuat papanya memandangnya dengan alis terangkat.

"Aku udah punya pacar"

"Siapa?? Siapapun dia, papa tidak akan merestuinya. Kamu tidak boleh bersama orang lain yang bukan pilihan papa" sambung papanya lagi membuat Rey terkejut.

"Tapi Rey udah bareng sama dia selama 5 tahun Pa. Aku mencintainya Pa," ujar Rey tak mau kalah.

"Siapa Pria itu?"

"Namanya Ray" jawab Rey cepat. Namun ia menyesali jawabannya setelah itu. Bagaimana mungkin Ray? Mereka sudah putus beberapa minggu yang lalu. Namun Rey tidak punya pilihan lain. Ia berpikir dengan menyebutkan nama Ray, papanya akan mengalah, namun ternyata ia salah.

"Ray si tukang selingkuh?? Bukannya kalian sudah putus seminggu yang lalu?" Mendengar pertanyaan papanya membuat Rey melongo. Darimana papanya tau kalo mereka putus?

"Ingat, papa punya banyak mata," jawab papanya seakan bisa membaca pertanyaan di kepala Rey.

"Yah, papa memang bisa melakukan apa aja." jawab Rey lesu. Ia memang sudah kalah telak dari papanya.

"Tadi papa bilang Ray si tukang selingkuh? Darimana papa tau?" tanya Rey. Bukannya menjawab pertanyaan Rey, papanya memberikan sebuah amplop.

Dengan cepat Rey membuka amplop itu dan melihat isinya. Kaget, shock dan marah yang tergambar dari raut wajahnya. Ia memandang satu persatu foto-foto itu dan tanpa ia sadari ia memaki pelan, "Sialan!"

"Sudah jelaskan? Pilihanmu sangat jelek" Richard menatap putrinya dan berujar dengan sarkas. Kali ini Rey tidak membantah. Untuk pertama kalinya ia membenarkan ucapan papanya.

"Sekarang kamu tidak punya alasan untuk menolak pernikahan ini. Keputusan sudah bulat tidak bisa di ganggu gugat."

Suara papanya mantap dengan nada penuh kemenangan dan tak terbantahkan.

Married by AccidentWhere stories live. Discover now