15. What the Hell??

18.4K 575 38
                                    

Udah pada baca Unforgotten Memories??

Dibaca juga yaa

Selamat berhadapan dengan Double R, Rio dan Rey 💚

-------

Rio bangun dan mendapati dirinya berada di tempat tidurnya dengan kompresan di dahinya.

"Siapa yang melakukannya?" tanya Rio dalam hati sambil melihat ke sekeliling. Diliriknya jam di nakas samping tempat tidurnya, jam 1 siang. Dengan langkah pelan Rio melangkah keluar kamarnya hendak menuju dapur untuk mengambil minum.

Langkahnya terhenti melihat pemandangan di depannya. Kepanikan langsung melanda dirinya. Ia bahkan sempat lupa akan kehadiran orang itu.

"Hay sudah bangun? Sudah mendingan? Duduklah dulu, Aku sedang membuatkan bubur untukmu." ujar orang itu sambil tersenyum ke arah Rio. Masih dengan wajah panik Rio menurut untuk duduk. Ia duduk di dekat pantri sambil memandangi sosok yang asyik memasak itu.

"Kapan pulang ke Indonesia? Kok nggak telpon Aku?" tanya Rio penasaran. Sosok itu menoleh dan melemparkan senyumnya,

"Tadi jam 10. Aku ingin memberi kejutan untukmu, makanya aku langsung kemari. Kamu nggak kangen sama aku setelah 3 hari nggak ketemu?" Tanyanya dengan suara menggoda. Ia kemudian meletakan semangkuk bubur di hadapan Rio.

"Makanlah dulu. Aku sangat khawatir saat datang dan menemukanmu pingsan di lantai. Aku takut terjadi sesuatu sama Kamu" ujarnya dengan nada sedih. Rio mengambil tangannya dan menggenggamnya.

"Jangan khawatir aku baik-baik saja." Ujar Rio tenang. Rio kemudian melahap bubur itu hingga tidak ada yang tersisa.

Ketika mengambil minum, sebuah tangan melingkar di pinggang Rio. Rio berbalik menghadap Orang itu.

"Biarkan seperti ini sebentar saja. Aku kangen Sama Kamu Yo" ujarnya pada Rio. Rio hanya diam saja, tidak menolak dipeluk.

Dia melepas pelukannya dan menatap heran Rio. Merasa ditatap, Rio bertanya,

"Kenapa? Ada masalah?"

Dia menggeleng, "Kamu yang Kenapa?" tanyanya heran. Rio mengernyit bingung.

"Memangnya Aku Kenapa?" Rio membalik pertanyaannya.

"Kamu aneh. Ini pertama kalinya Kamu nggak balas pelukanku." ujarnya dengan suara sedih. Rio terkesiap, Oh my God...

"Ah.. maafkan Aku.. Aku hanya kaget dengan kedatanganmu" Rio memasang wajah bersalah karena telah membuatnya sedih.

Dia melemparkan tatapan penuh selidik pada Rio, "Kenapa harus kaget? Aku kan sering dateng tiba-tiba. Apa ada yang kamu sembunyikan dari aku?"

Rio tergagap dan salah tingkah. "Ah ya, maaf omonganku jadi ngaco. Kepalaku masih agak pening" ujar Rio sambil memijat kepalanya. Bohong sebenarnya, Rio hanya ingin menghindar dari pertanyaan itu.

Rio belum siap untuk menceritakan apa terjadi padanya. Rio takut melukai hati Orang yang telah menemaninya selama 15 tahun itu. Ia berjanji akan memberitahu yang sebenarnya jika waktunya sudah tiba.

Sebenarnya, walaupun sudah menikah, Rio belum sanggup melepaskan kekasih yang telah di pacari bertahun-tahun itu. Rio melihat pernikahan itu sebagai tamengnya dari keadaannya yang sebenarnya.

"Oh yaudah, mending kamu istirahat lagi. Aku juga mau balik ke apertement dulu" suara itu menginterupsi lamunan Rio.

Rio tersenyum, ia membuka pintu apertementnya dan membiarkannya keluar. "Maafkan Aku nggak bisa nganter Kamu"

Dia tersenyum sambil melemparkan isyarat 'tak apa' pada Rio.

"Nanti sore Aku kesini"

"Jangan!" Rio langsung memotong ucapannya. "Nanti sore Aku harus ke rumah. Ada yang perlu diurus di rumah" sambung Rio lagi dengan terburu-buru. Rio nggak sadar akan perubahan pada wajah itu saat mendengar ucapan Rio yang agak keras.

Married by AccidentDonde viven las historias. Descúbrelo ahora