14. After Married

19.6K 574 5
                                    

Maaf jadi jarang update.. Lagi sibuk sama TA + UTS nih..

Selamat membaca ya chingudeul 💚

=====

Acara sudah selesai beberapa setengah jam yang lalu. Undangan tampak sudah meninggalkan ballroom hotel meninggalkan keluarga besar pengantin. Mereka semua menginap di hotel itu, karena terlalu capek untuk kembali ke rumah.

"Aku akan mandi duluan ya." Rio menyambar handuk dan langsung masuk kamar mandi.

Sambil menunggu Rio mandi, Rey mencoba menghapus riasan diwajahnya yang sudah mulai terasa panas dan gatal. Ia menyisir rambutnya yang kaku karena hairspray. Badannya terasa lengket karena keringat. Ia ingin cepat-cepat mandi dengan air hangat.

Rey melempar tatapannya pada bed King size dan menghela napas berat.
"Kami akan sekamar" gumamnya pelan.

"Mandilah. Kamu akan merasa segar setelah mandi" suara Rio yang tiba-tiba membuat Rey sedikit tersentak karena kaget.

"Huh?? Oh iya" jawab Rey pelan saat sudah pulih dari keterkejutannya.

"Mandi pakai air hangat lebih baik" sambung Rio lagi. Rey mengangguk dan langsung menuju kamar mandi.

Satu jam dihabiskan Rey di kamar mandi, Rey melangkahkan kakinya ke walk in closet. Ia membuka dan matanya langsung melotot melihat isi lemarinya. Rey mengambil salah satu pakaian disitu dan membentangkannya di hadapannya.

"Apa-apaan nih? Baju nggak layak pakai kok ada disini semua?" Rey mengaduk-ngaduk isi lemari namun isinya adalah pakaian tak layak pakai.

"Astaga!!" Pekik Rey kaget setelah menyadari satu hal. Ini adalah 'malam pertamanya' dengan Rio. Memangnya apa yang diharapkan oleh keluarganya terjadi pada malam ini?

"Pantesan aja bajunya kayak gini semua" ujar Rey kesal. Rey mengembalikan semua pakaian itu ketempat semula.

Rey membuka pintu kamar mandi pelan dan melongok keluar memastikan keberadaan Rio.

Good...

Rio tak ada di kamar. Dengan cepat Rey meraih kopernya dan mengeluarkan Baju tidur bergambar Donald Duck kesayangannya yang sempat dimasukan ke koper tanpa sepengetahuan mamanya.

Rey sedang mengeringkan rambutnya saat Rio masuk ke kamar sambil membawa sekotak pizza.

"Makan dulu" ujar Rio datar. Ia mendahului mengambil sepotong pizza dan langsung melahapnya.

"Aku akan tidur di sofa" ujar Rio dengan suara dingin yang tiba-tiba membuat Rey tersedak. Rey meraih gelas di sampingnya dan langsung meneguknya.

"Apa katamu barusan?"

"Aku akan tidur di sofa." Ulang Rio lagi, "Emmm... maksudku, aku tidur di sofa karena aku belum terbiasa tidur bersama dengan orang lain," tambah Rio lagi setelah melihat Rey hanya memandangnya dengan tatatapan aneh.

"Oh, ya.. baiklah.. Aku juga belum terbiasa," jawab Rey cepat. Rey tidak ingin Rio berpikir kalo ia mengharapkan Rio berbagi tempat tidur dengannya.

Rey mencuci tangannya dan berjalan menuju tempat tidur. Ia mengambil bantal dan selimut lalu menyodorkannya pada Rio, "Pakai selimut ini. Kamu lebih membutuhkannya"

Rio menggeleng "Kamu aja yang pakai, aku tidak memerlukannya. " tolak Rio. Tanpa menghiraukan Rey yang masih menyodorkan selimut ke arahnya, Rio langsung membaringkan tubuhnya dan mulai menutup mata.

"Aku taroh di meja. Aku nggak pernah selimutan kalo malam, jadi pakai saja!" ujar Rey ketus sebelum kembali ke tempat tidurnya. Dan dalam hitungan menit, sudah terdengar dengkuran halus dari arah tempat tidur.

Married by AccidentOù les histoires vivent. Découvrez maintenant