Chapter 14

1K 86 5
                                    

"Aku tak mengerti apa yang kalian bicarakan ini!" Ucap Louis.

"Apa kalian ingat 12 tahun yang lalu! Dunia berhasil selamat karena Pasukan Mistis! Mereka menyegel Akahito dengan sihir terlarang dan mengurungnya ke dalam bawah tanah hingga membuatnya tewas!
Tapi.. umat manusia tidak tahu akan hal itu!
Mereka tidak tahu!
Bagaimana bisa sebuah sejarah dengan mudah dilupakan begitu saja!"

Tiba-tiba satu monster [Duo Tighan] yang tersisa saat pertandingan tadi melawan Reb sudah berada di atas Goro Daiki.

"Bagaimana dengan ini!"

Monster itu melompat ke udara dengan menebaskan pedangnya ke kepala Goro secara vertikal. Namun, Goro masih terdiam tanpa menggerakkan tubuhnya sedikitpun. Pedang Monster itu mulai mendekati kepala Goro. Tiba-tiba sekujur tubuh monster berukuran lima belas meter tersebut sudah terkena api hitam yang tidak lain adalah kekuatan sihir dari Goro.

Monster itu merintih kesakitan karena tubuhnya yang terbakar. Tiga puluh detik kemudian, monster itu sudah hangus termakan api hitam milik Goro.

Louis begitu kaget, jika monster terkuatnya begitu mudah dikalahkan oleh Goro tanpa menyentuh monsternya.

"Tidak mungkin..!" Kaget Louis.

"Nola... Kau tahu apa yang aku maksud 'kan?"ucap Goro terhadap Nola.

"Kau salah! Manusia tidak seperti itu! Mereka memiliki hati dan perasaan!
Jika kau berpikir manusia itu serakah, itu adalah salah!" Batah Nola.

"Rupanya kau masih belum tahu juga, Nola."

Goro dengan perlahan mulai menghilang dari tempat itu. Lalu, Louis menghampiri Nola dan menarik kerahnya.

"Nola! Kau harus ceritakan apa yang sebenarnya terjadi!
Kenapa Goro berkata seperti itu!" Ucap Louis dengan nada kasar.

".............." Nola terdiam dan tidak bisa menjawab pertanyaan dari Louis.

Louis terlihat begitu kesal, kedua matanya menatap Nola dengan tajam. Amarahnya tidak bisa dia kendalikan lagi, dia ingin tahu, ada hubungan apa antara Nola dan Goro?

Kenapa Goro begitu membenci manusia?

"Nola!!! Jawab aku!!
Siapa Goro itu!!"

"Maafkan aku.. aku tidak bisa menjawabnya sekarang," jawab Nola dengan menundukkan kepalanya.

***

Hana masih membawa Ren, Hasekura dan Akari lari ke tempat yang aman. Tetapi, dia juga mendengar sedikit percakapan yang dari Goro dan Nola.

Serakah? Kenapa mereka selalu berpikir seperti itu. Tidak semua manusia mempunyai sifat serakah.

Ren ingin membuktikan jika tidak semua manusia mempunyai sifat yang sangat dibenci oleh Goro tersebut.

Dia mulai menghentikan langkahnya saat berlari. Dia ingin kembali ke Louis dan Nola dan bertemu dengan Goro.

"Ren! Kenapa kau berhenti?!" Tanya Hana.

"Aku ingin kembali ke arena itu!"

"Apa kau gila! Dia terlalu kuat!" Bentak Akari.

"Bukan itu! Apa kalian tidak dengar apa yang dibicarakan oleh Goro tadi?!
Dia berpikir bahwa manusia adalah serakah!"

Hana menepuk pundak kanan Ren. Hana mencoba membuat Ren sedikit lebih tenang.

"Ren. Aku tahu apa yang kau inginkan.
Tapi.. ini bukanlah waktu yang tepat untuk membicarakan hal itu.
Sekarang kalian kembalilah ke dunia kalian. Aku bisa mengatasinya."

Mystical SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang