Chapter 17.4

814 57 0
                                    

Ameno itu pun akhirnya merubah wujudnya menjadi penyihir pria dengan kepala botak serta bagian mulutnya yang tertutup oleh masker hitam.

Dia adalah salah satu anggota duo combat, Misaki.

"Misaki!" Panggil Kiyoma.

"Sayang sekali. Jika kau bekerja sama dengan Akahito sialan itu," ucap Akihisa.

"Aku hanya menginginkan kekuatannya. Karena kekuatan adalah segalanya. Itu saja."

"Aku tak peduli dengan ocehanmu. Dimana Ameno sekarang?"

"Ameno? Oh maksudmu gadis itu.. dia sudah berada di tempat yang aman."

"Akihisa! Bagaimana?!"

"Aku serahkan dia kepadamu!"

Akihisa melesat ke arah Misaki lalu mencoba menyerangnya dengan tangan kosong.

"Apa yang kau lakukan! Apa kau ini gila!"

"Magi : Hanarete yumi!"

Kiyoma mengeluarkan portal sihir kuning di sisi kanannya. Dia memasukkan tangan kanannya ke dalam portal itu lalu mengambil sebuah busur dengan ukuran yang cukup besar.

Dia berencana untuk menumbangkan seluruh hutan. Dia berpikir bahwa Ameno disembunyikan oleh salah satu duo combat yang letaknya tidak jauh dari tempat ini.

Akihisa sangat terganggu dengan monster-monster seperti pohon itu yang suka memakan tubuh manusia dengan jumlah yang sangat banyak.

Sedangkan Misaki lebih memilih diam dan melihat Akihisa yang sedang menghabisi monster-monster miliknya tersebut.

"Ayo!"

Kiyoma menarik anak busurnya lalu melesatkannya dengan sangat cepat. Hempasan angin dengan diselimuti aura yang berwarna kuning itu mulai melesat cepat ke depan. Dengan radius yang cukup jauh, pohon-pohon yang ada di sekitar hutan itu pun berhasil tumbang.

Namun, sayangnya Kiyoma tidak melihat Ameno itu ada di dalam hutan itu.

"Kiyoma-san! Apa yang kau pikirkan!" teriak Akihisa.

"Diamlah!"

"Magi : AoNoKuro!"

Dia mengeluarkan sebuah pedang AoNoKuro dari portal sihirnya. Pedang itu sudah berada di genggamannya.

Dengan sigap dan cepat, dia menebas monster itu satu-persatu hingga terbelah menjadi dua. Tetapi, setelah Akihisa menebas mereka, jumlah mereka pun semakin banyak dan tak ada habisnya. Dengan kata lain--semakin mereka dibunuh, semakin banyak jumlah mereka.

Akihisa ingin mempercepat temponya. Dia ingin segera mengakhiri para monster itu. Alhasil, monster itu pun semakin banyak.

"Sial!" Gumam Akihisa.

Pertarungan masih terus berlanjut. Stamina Akihisa mulai terkuras habis karena monster itu. Kiyoma hanya bisa memperhatikan Akihisa dari belakang. Akihisa hanya bisa tertunduk lemas dan berkeringat di sekujur tubuhnya.

Disaat Akihisa lengah, salah satu monster itu berhasil menggigit tubuh Akihisa dan monster lainnya pun juga memakan tubuh Akihisa. Kiyoma pun menatap kaget.

"Akihisa!!!!!!"

"Dia sudah mati ya.. lemah sekali.." gumam Misaki.

Tubuh Kiyoma bergetar hebat. Dirinya saat ini sudah terpojok dan sebentar lagi akan mati. Monster utusan Akahito pun mulai menatap Kiyoma. Meskipun monster itu berjalan lamban, bukan berarti mereka tidak bisa membunuh satu orang.

"Sekarang.. hanya kau yang tersisa.. Kiyoma-san.."

"Apa kau akan membunuhku juga! Sayangnya kau tak akan bisa membunuhku dengan mudah!"

Mystical SaviorWhere stories live. Discover now