Chapter 17.5

643 40 4
                                    

"Jadi kau yang sudah membunuh ayahku?" Tanya Akihisa.

"Lalu apa yang akan kau lakukan untukku? Aku yang telah menghancurkan serikatmu dua belas tahun yang lalu," jawab Akahito.

"Dia adalah Akahito!" Gumam Kiyoma. Dia merasa tidak percaya jika Akahito sudah bangkit begitu cepatnya.

Akahito sudah muncul tepat di hadapan mereka. Entah kenapa disaat seperti ini dan tepat di tengah malam dia muncul. Yang jelas, disaat situasi seperti ini sangat tidak menguntungkan.

"Kiba-san.. Kiyoma-san.. sebaiknya kalian mundur. Bawa Ameno-chan ke tempat yang aman."

"Aki! Meskipun kekuatannya belum pulih sepenuhnya bukan berarti dia lemah!"

"Aku tahu! Tapi dia yang sudah membunuh ayahku dan menghancurkan serikatku! Aku tak terima dengan semua ini!" Teriak Akihisa.

Akihisa dengan perlahan maju sembari membawa pedangnya [AoNoKuro] di tangan kanannya. Dia sama sekali tak gentar untuk melawan monster terkuat yang pernah membuat kehancuran seluruh dunia itu.

Akahito masih menatap Akihisa santai. Seolah-olah lawan yang akan dihadapinya sangatlah mudah.

Dan sebaliknya, situasi ini sangat menguntungkan bagi Akahito. Mungkin karena faktor tengah malam yang membuat tenaga mereka terkuras habis saat melawan duo combat.

"Baiklah. Aku akan sedikit bermain-main denganmu."

"Jangan banyak bicara! Monster sialan!"

Kiyoma dan Kiba akhirnya membawa Ameno ke tempat yang aman. Akihisa sudah tak bisa untuk menahan dirinya lagi. Kiyoma begitu cemas dengan kondisi Akihisa--melawannya saja hanya seorang diri tak akan cukup. Ditambah lagi, tenaganya sudah terkuras habis untuk melawan duo combat--karena kelemahan duo combat adalah melakukan serangan tidak langsung--dengan kata lain, bertarung dengan menggunakan strategi.

Akahito tersenyum tipis. Dia teringat saat menyerang serikat Sgemoru 12 tahun yang lalu--ayah Akihisa--Ruino Hishikawa bersusah payah menyelamatkan anaknya dan Hana hingga mengorbankan nyawanya.

Tidak hanya itu juga, istrinya pun juga menggunakan sihir penyembuhan untuk seluruh penyihir di dunia Naria yang sangat beresiko. Teknik sihir yang terlarang--hanya orang tertentulah yang mampu menggunakan sihir ini meskipun harus mengorbankan nyawanya. Bahkan pasukan mistis terdahulu pun tidak mampu menguasai teknik sihir ini.

Suasana semakin hening ditambah Akihisa yang sangat berbeda saat bertemu dengan Akahito. Ini adalah pertemuan kedua. Disaat dirinya masih kecil dan sekarang.

"Aku akan membalaskan semuanya.." ucap Akihisa.

"Ohya."

"Aki! Kita harus mundur!"

"Jangan menghalangiku, Kiyoma-san! Biarkan aku yang akan menghabisinya!"

"Jika kau bertarung menggunakan emosimu sesaat kau akan-!!!"

"Matikah ditangannya? Aku sudah siap dengan semua itu."

"Apa katamu?! Kau ini raja! Jangan!-"

"Aku bilang jangan menghentikanku! Aku tak bisa menerimanya sejak kejadian itu..!!"

"Bisakah kita mulai pertarungannya?" Tanya Akahito.

Setelah Akahito bertanya, Akihisa pun sudah berada di depannya. Sangat dekat dan sangat berambisi untuk membunuh Akahito.

"Apa yang kau lihat!" Akihisa menatap tajam Akahito.

"Cepat-!"

Dia menebaskan Pedang AoNoKuro secara horizontal ke arah Akahito. Namun pedang itu tak berhasil menyentuhnya, sebuah pelindung tak terlihat dari Akahito muncul dan melindungi seluruh tubuhnya.

Mystical SaviorWhere stories live. Discover now