Chapter 20.2

261 16 3
                                    

Ren dan Akari masih bertarung dengan monster yang jumlahnya semakin banyak. Tenaga mereka berdua sudah terkuras banyak di tempat ini.

Untuk menyelematkan Natsumi dari Goro, mereka tidak ada waktu lagi untuk menghadapi monster tersebut.

Tapi mereka masih bingung memikirkan sebuah cara, mereka tidak akan bisa meloloskan diri dari monster sebanyak itu. Monster itu seperti monster yang pernah dilawan Akihisa pada malam itu. Dimana pertemuan malamnya kepada Akahito.

"Sial! Berapa banyak lagi monster yang harus kita kalahkan?!" Geram Akari.

"Mana aku tahu! Yang terpenting habiskan mereka dulu!" Ucap Ren sambil menebas monster itu dengan pedang legendarisnya.

Satu tebasan, dua tebasan hingga berkali-kali tebasan itu sudah berhasil menghancurkan mereka semua. Namun monster ini pun malah semakin banyak jumlahnya dan tidak ada habisnya.

Monster ini bahkan hampir memenuhi seluruh hutan. Akari tampaknya terlihat pasrah karena monster itu susah untuk dikalahkannya. Wajar saja dia sudah kelelahan karena bertarung.

"Aku tahu!" Ucap Ren. Dia tampak sudah menemukan ide untuk mengalahkan mereka.

"Bukankah setiap tebasan yang kita kalahkan monster itu mempunyai cahaya hijau di bagian punggungnya?"

"Ya. Aku melihatnya! Kenapa?"

"Saat kita menebasnya bagaimana kalau kita hancurkan bagian cahaya itu?"

"Tapi... kita harus menghancurkannya satu-persatu," Akari mundur beberapa langkah ke belakang karena sudah terpojok.

Berbeda dengan Ren yang masih terus bertarung melawan monster itu.

"Akari!"

****

Di tempat Hana, Hana baru saja membeli beberapa sayuran seperti; wortel, gubis dan beberapa bumbu lainnya untuk memasak sup. Dia sudah berada masuk di dalam rumahnya lalu berjalan menuju ke dapur untuk meletakkan sayuran tersebut di atas meja. Selanjutnya dia ingin menengok kondisi Akihisa yang saat ini sudah berada di kamarnya.

"Akihisa-kun!" Panggil Hana dengan membawa parsel buah-buahan yang baru dibelinya.

Hana mulai membuka pintu itu. Hana begitu kagetnya--Akihisa tidak ada di dalam kamar itu. Dia seperti sudah melarikan diri dari tempat itu. Sambil cemas, dia lalu memanggil Mizuo dengan keras.

"Mizuo! Mizuo!!!" Teriak Hana dengan meletakkan parsel itu di meja kamarnya. Dia lalu berlari ke Mizuo yang sedang membersihkan halaman belakang, dimana halaman belakang ini yang sering digunakan untuk Pasukan Mistis berlatih.

Dimana tempat itu sangat kotor dan terdapat bekas-bekas sihir elemental dari Pasukan Mistis yang saat ini membekas di halaman itu. Menyapu saja itu pun tidak akan cukup.

Dia masih terus menyapu daun-daun yang terus berguguran.

"Hm.. hmm hm.."

"Mizuo!" Hana yang sudah berada di halaman belakangnya.

"Ada apa? Kenapa wajah Hana-san terlihat seperti itu?" Ucapnya sambil meletakkan sapunya di batang yang pohon di sebelahnya.

"Akihisa tidak ada di kamar!"

"A..aaa..apa? Akihisa-kun tidak ada di kamar? Bagaimana bisa?! Bukankah dia masih tidur tadi?!" Pekik Mizuo.

Mystical Saviorजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें