Chapter 20.4

145 7 0
                                    

"Hoy apa yang terjadi pada tubuhmu?!" Tanya Akari saat melihat tubuh Treeoni yang sangat kesakitan.

Treeoni juga menyadari jika sihir ini adalah milik Goro Daiki. Namun tetap saja dia tidak bisa menahannya lebih lama lagi.

"Apa yang harus kulakukan?" Tanya Akari. Dia hanya bisa melihat Treeoni berteriak kesakitan.

"K.. Kau harus membunuhku!!"

"Apa katamu?! Kau adalah makhluk yang menjaga kitab ini bukan?!"

"Aku serahkan kitab ini pada kalian. Jagalah sebisa mungkin dan sampai mereka mengambil kitab ini."

"T-tapi-!"

"Sudah tidak ada waktu lagi! Jika kau terlalu lama seperti ini. Sihir ini akan menguasai seluruh tubuhku ini!!  Argghh!!!"

Sihir itu telah berhasil menguasai tubuh Treeoni. Dengan mudahnya Goro Daiki memerintahkan Treeoni dari jauh untuk menyerang Akari.

Tubuhnya bergerak sesuai perintah Goro dan kini dia mulai menyerang Akari. Akari yang tidak siap dengan serangan pukulan dari Treeoni pun terpental ke belakang.

"Sial!! Treeoni!" Teriak Akari.

Seluruh tubuhnya kini telah diselimuti oleh aura hitam yang berasal dari sihir Goro. Seluruh pikiran dan tubuhnya juga telah dikuasai oleh sihir Goro.

Tidak ada pilihan lagi selain melawan Treeoni. Akari tidak mau mengambil resiko jika Treeoni tidak dikalahkan. Namun tetap saja ini akan sulit baginya karena Akari merasakan jika kekuatan dari Treeoni sangat kuat.

"Tidak ada pilihan lagi ya."

Akari mengeluarkan pedang Kira yang dimilikinya dari portal sihir tersebut. Dengan siap, Akari memasang kuda-kuda untuk menyerang Treeoni yang sedang tak terkendali itu.

"Uarghhh!!" Teriak Treeoni yang menyerang apa yang ada disekitarnya.

"Aku harus menghentikannya!" ujar Akari.

Akari melesat lari ke depan dengan cepat dan sigap dia berhasil menebas beberapa bagian dari Treeoni. Aura hitam pekat Treeoni semakin meningkat hingga akhirnya Treeoni melakukan serangan balasan. Dia berhasil meraih kerah Akari, Akari mencoba memberontak dari cengkramannya, namun hal itu percuma karena kuatnya cengkraman Akari.

"Kau sebentar lagi akan mati, Savior."

"G..goro!!!" jawab Akari dengan nada pelan.

Treeoni langsung membantingnya ke tanah lalu menginjaknya dengan keras hingga hentakannya pun ikut goyah sesaat. Akari memuntahkan darah dari mulutnya. Lukanya cukup parah.

Belun puas dengan hal itu, Treeoni menginjak Akari lagi hingga terlihat Akari terkaar sudah tidak berdaya. Hentamannya begitu kuat hingga Akari tak mampu memberontak.

"Selamat tinggal..!!"

Treeoni mengeluarkan tombak kayu dari tangan kanannya dengan ukuran yang sangat besar. Dia akan menusuknya tepat di perut Akari.

Kedua mata Akari terpejam, seolah-olah tak sadarkan diri. Namun tubuhnya tetap sudah tidak kuat untuk menahannya sakit tersebut. Dia mencoba untuk membuka matanya sedikit, pandangannya masih kabur tak karuan.

Treeoni mulai menusukkan tombak kayu itu. Namun dengan kagetnya, Akari menahan serangan itu dengan kedua tangannya.

"A..aaaapaa?! Kenapa kau masih bisa menahan kayu milikkku ini?

"Sudah kubilang.. Savior tidak akan mudah mati secepat itu."

Aura sihir Akari meningkat drastis, kini Akari telah diselimuti cahaya warna kuning. Dia perlahan mulai mengangkat kaki Treooni yang kini menindih tubuhnya.

Mystical SaviorΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα