last words and goodbye

2.8K 98 0
                                    

“hans! Baru saja aku ingin menelfonmu tadi , ada apa? Apa kau bersama cleo sekarang? Aku ingin berbicara padanya” kata greyson

“she’s ill right now”

“aku tau . aku sedari tadi memperhatikan televisi hanya untuk melihat apa yang terjadi di ankara sekarang , bisakah kau memberikan handphonemu pada cleo sekarang?”

Hans pun memberikan handphone nya kepada cleo agar greyson bisa berbicara padanya .

“cleo! Apa kau disana? Jawab aku jika iya”

“paleskin…” kata cleo dengan volume suara yang sangat lirih .

“suara sirine itu menggangguku , baiklah cleo . dengarkan aku untuk saat ini saja , aku tau kau masih marah padaku , aku juga tau bahwa waktu ini benar benar tidak tepat untuk membicarakan apa yang sudah terjadi satu tahun lalu, kau sedang terluka sekarang jadi bertahanlah sweetheart , aku tau kau akan sembuh seperti semula lagi . I’m so proud of you! Kau kuat menghadapi luka luka yang bersarang ditubuhmu. aku janji besok aku akan memesan tiket untuk ke turki agar aku bisa menjengukmu dan merawatmu seperti saat kau koma dulu di newburgh . aku merindukan suara lolongan brave , aku merindukan pelukan hangatmu sweetheart , bertahanlah hidup untukku . aku akan secepatnya terbang ke turki , kumohon dengan sangat cleo kau harus bertahan hidup untuk kali ini saja , kumohon!” kata greyson dengan panjang lebar .

“paleskin , I didn’t mad at you, i never did . I’m so sorry if I made you worry that much about me . tapi aku tak bisa lagi menahan rasa sakit ini untuk sekian kalinya , I’m so sorry” cleo kembali meraung kesakitan , ia menggigit bibir bawahnya saat ia melepaskan tangan kirinya dari kakinya yang terluka parah .

“NO CLEO NO! kau tak ku izinkan untuk mengatakan itu , you are the strongest girl I ever met, sweetheart! Tak ada alasan untukmu untuk tak bisa lagi menahan rasa sakit yang kau rasakan karena…..”

“greyson…”

“yes sweetheart?”

“seni seviyorum paleskin”

“i love you too and more sweetheart, every day, every single one of day”

Seketika itu hans mengambil kembali handphonenya karena cleo sudah tak sadarkan diri lagi , ia tau bahwa adiknya itu sudah tak tahan dengan rasa sakit yang ia alami kali ini .

“hello? Cleo? Cleo!” teriak greyson karena cleo tak menjawab perkataanya tadi .

“maaf greyson , aku harus menutup telfonnya” kata hans .

Greysonpun hanya bisa terdiam mendengar bunyi tut tut tut pada telfonya , bahkan suara sirine yang menggangunya tadi sudah tak bersuara lagi . ia cemas dengan keadaan cleo saat ini , suasana new york yang sepi karena sudah larut malam pun tak menghentikan langkah greyson untuk memesan tiket untuk segera terbang ke turki besok pagi .

Setelah ia berhasil memesan 1 tiket untuknya agar ia bisa terbang ke turki secepatnya ia pun mulai masuk kedalam kamar yang dulu pernah cleo tempati , ia menangis tersedu sedu mengingat akan keadaan cleo yan kembali kritis seperti pada saat kejadian 8 juli lalu . ia memeluk gitar pemberian cleo dengan duduk diatas ranjang tidur cleo .

tak pernah terbayangkan olehnya jika cleo akan kembali terluka seperti itu , ia sangat tak tega melihat kaki kiri cleo tertembak saat ia masih berpidato di depan massa , meskipun greyson hanya bisa melihat dari televisi tapi ia dapat merasakan apa yang cleo rasakan saat itu , melakukan apa yang terbaik menurutnya namun malah menerima tembakan timah panas yang akhirnya menggoyahkan keseimbangan tubuhnya hingga tersungkur .

Ia tenggelam akan kesedihan di dalam kamar cleo , mengingat ingat kembali apa yang dulu pernah ia lakukan bersama cleo di dalam ruangan ini , dari kejadian yang menyedihkan , memalukan hingga kejadian yang tak akan ia lupakan seumur hidup , dari mulai kejadian saat ia membuat cleo menangis karena perkataanya yang mengatakan bahwa orang tuanya akan sangat menyesal mempunyai seorang anak seperti cleo , hingga kejadian saat hari terakhir ia bertemu cleo di kamar ini dan menciumnya meskipun itu bukan merupakan ciuman perpisahan sekalipun .

Let Love Bleed Red (Greyson Chance Love Story)Where stories live. Discover now