#2

4.2K 222 18
                                    

"Lama tak jumpa Frankenstein," sapa seseorang yang mengaku sebagai siswa baru kepada kepala sekolah. Sang kepala sekolah sangat terkejut akan kehadirannya, membuat mata birunya terbelalak lebar dan mulut menganga tak percaya.
"Kau!" balasnya tak percaya pada seseorang yang tengah berdiri di hadapannya. Dia menatap pria tinggi dengan manik mata merah darah dan rambut yang hitam serta anting-anting yang dikenakannya. Kemudian sang kepalasekolah berlutut hormat pada pria itu.
"Tuan, Maafkan hamba," ujarnya panik.
"berdirilah Frankenstein," balasnya datar.
Pria itu beranjak ke sofa putih yang ada dibelakangnya, sementara Frankenstein beralih kemejanya dan menuang tea hangat kedalam cangkir putih. Frankenstein beranjak mendekati pria yang dia sebut sebagai tuannya itu, dan memberikannya tea yang dia siapkan tadi.
"Tuan, bagaimana kabar tuan?" dia mulai bicara diantara suasana yang canggung karena telah lama tak berjumpa.
"Aku baru saja terbangun," jawabnya datar, membuat Frankenstein tak semakin terbelalak.
"Apa?" timpalnya tak percaya. Dia sungguh tak mengira tuannya yang dulu hilang entah kemana, sekarang dia berdiri lagi dihadapannya seakan-akan itu adalah sebuah mimpi bagi bagi Frankenstein.
"Sudah berapa lama aku tertidur di dalam peti mati itu?" tanyaya membangungan Frankenstein yang mematung karena berfikir keras.
"AAh! Aku tidak tahu kapan tuan tertidur, namun yang pasti kami melihat tuan tepatnya 820 tahun yang lalu sebelum tuan menghilang," jelasnya pada pria itu.
"mengenai mereka, mungkinkah ada yang terlibat dalam insiden itu!" pungkasnya dengan memegang secangkir tea lalu meminumnya dengan hati-hatid.
"untuk soal itu, aku tidak memilki informasi apapun. Karena tuan menghilang, aku pun tidak terlalu menunjukkan diri. Aku bersembunyi untuk mencegah beberapa kemungkinan terjadi."
"mereka pasti berkembang menjadi semakin besar dan penuh dengan rahasia," ujarnya tenang. Sesaat pria itu menutup matanya, meski keadaan yang dia hadapi sangat buruk namun dia bersikap datar seolah tak memperdulikan apapun yang terjadi.
"untuk saat ini aku akan pastikan beberapa hal. Tapi, tak ada yang boleh tau jika tuan telah terbangun disini." frankenstein melontarkan tatapan keras pada tuannya, dan berfikir keras untuk melindungi dari kemungkinan yang terjadi. Terutama dengan kebangkitan tuan tak ada yang boleh mengetahuinya.
"aku akan ikut belajar disini, bersama anak-anak dari kaum manusia, " pungkasnya sambil menyeruput teh ditangannya.
"kupastikan tuan takkan kesulitan disini, " balas frankenstein diiringi senyum lebar dari wajahnya.
CADIS ETRAMA DI RAIZEL adalah nama seorang pria yang sedari tadi dipanggil tuan oleh Frankenstein. Dia akan ikut belajar di sekolah SMA Ye RAN milik Frankenstein. Bahkan dihari pertamanya ini, dia menjadi pusat perhatian para gadis seisi sekolah. Parasnya yang tampan dengan tubuh tinggi, serta karhismanya dan pesonanya membuat gadis gadis meleleh saat menatapnya.
Beberapa insiden terjadi tak lama, setelah tuan raizel terbangun, hal itu membuat kekhawatiran pada frankenstein. Mendapati berbagai informasi, frankenstein tak bisa tinggal diam. Dia mulai bergerak secara diam-diam tanpa sepengetahuan tuannya.
"frankenstein, " panggil raizel pada pria pemilik mata biru yang indah
"ya tuan, " balasnya lirih.
"aku lihat akhir akhir ini, kau lebih sering keluar saat malam hari, apa yang sedang kau cari, " ujarnya dengan tenang.
"aku memiliki beberapa informasi, mengenai insiden yang baru baru ini terjadi, aku ingin memastikan bahwa insiden ini tak ada kaitannya dengan tuan," jelasnya pada raizel penuh dengan penghormatan.
"aku tahu, kau mengkhawatirkan ku. Tapi, adakalanya kau harus memikirkan dirimu juga," jawabnya atas penjelasan frankenstein.
"tuan tak perlu khawatir untuk itu. Aku sudah menghabiskan waktu ratusan tahun untuk menemukan tuan," balasnya terhenti, kemudian raizel menyergah perkataan frankenstein "aku tidak ingin membuatmu terus mengkhawatirkan ku. Frankenstein, dulu ada sesuatu hal yang membuat kita terpisah jauh dengan waktu yang sangat lama, tapi kita sudah kembali bersama sekarang. Aku hanya ingin menghabiskan hidup ku yang saat ini,"
"Ahh tuan, " lirihnya. Tatapannya menjadi sendu mendengar perkataan tuannya. Frankenstein teringat dengan pertemuannya dengan putri dari sang lord bahwa saat dia menemukan tuannya raizel, dia menitipkan sebuah pesan pada raizel yang ada dalam kotak hitam. Kemudian frankenstein beranjak untuk mengambilnya dan segera memberikannya Pada raizel.
"tuan, ini!"
"Apa ini!" balasnya datar dengan menatap kotak hitam yang ada di tangan frankenstein.
"ini adalah pesan yang harus saya sampaikan bila saya telah bertemu tuan,," tambahnya.
"pesan, " ujarnya heran.
"pesan dari sang putri lord," ucap frankenstein singkat. Raizel hanya menatap kotak itu dengan tatapan berpendar. seolah mengerti apa yang ada di dalam nya.

NoblesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang