#20

853 77 18
                                    


Pagi harinya mereka semua terbangun dan bergegas untuk berkeliling lukedonia, karena hari ini adalah hari terakhir mereka disana.
Regis berjanji pada mereka akan mengajaknya ke kediaman Landegre. namun niatan itu harus gagal karena acara makan tuan raizel dengan Lord. Mereka semua memiliki tugas masing-masing yang harus dikerjakan untuk sang tuan.
Seira memasak, regis sebagai pramu saji. M21 dan takio mencuci piring, dan tao orang yang melayani didekat lord dan tuannya raizel.

"apa ini, " dia melihat makanan yang disajikan seira dengan aneh.
"ini ramyeon, makanan yang dimakan manusia dijaman ini," jawab raizel.
Kemudian dia mengambil sumpit disebelahnya, dan menatap dengan sinis.
"kau fikir aku bisa tertipu," Seira langsung membisikkan sesuatu kepada lord. Sang lord langsung terdiam gugup dan mengambil sumpit untuk mencicipi mie tersebut.
Ada rasa aneh yang menyambar lidahnya saat makanan itu masuk kemulutnya.
"rasanya memang agak samar tapi aku yakin rasa itu, " fikirnya melayang pada beberapa abad lalu, saat manusia menggunakan bawang putih untuk mengusir mutan.
"raizel apa kau ingin meracuniku, " Seira kembali membisikkan sesuatu pada Lord. Raizel hanya menatap sang lord dengan datar.

"waktu pertama kali aku pun berfikir demikian. tapi ternyata tidak buruk juga," balasnya.

"ooh begitu," sahutnya. kemudian sang lord terdiam berfikir sejenak. 

"raizel bagaimana keputusanmu sekarang. Apakah kau akan kembali atau tinggal disini bersama kami? " pungkas lord.

Raizel yang sedang menyecap teh hangat, dengan pelan meletakkannya kembali. Dan menjawab "aku akan kembali, disana lah tempatku."

Jawabannya membuat sang lord menurunkan pandangannya.
"baiklah, datang lah kembali jika kau ingin. Tempat ini juga masih rumah mu, " tutupnya sambil berlalu, diikuti gechutel di belakangnya. semua orang tersenyum samar mendengar pengakuan raizel. 

                                         *************

lascrea memory

semua tuduhan itu ternyata salah. aku tau firasatku itu benar, namun kenapa aku terus menyagkal semuanya. perkataan ayah waktu itu pun juga sama. raizel takkan mampu menghianati kaummnya sendiri. lalu apa yang harus aku lakukan saat ini. saat itu aku sangat membencinya, sangat. karena dia tak datang dihari itu. bukankah dia telah berjanji pada ayah. 

semua pertahananku runtuh, saat aku kembali melihatnya dari ratusan tahun lalu, masih tetap sama.  ada rasa bahagia namun berkecamuk dengan rasa marah, yang mengalahkan rasa rindu itu. hingga aku melibatkan dirinya dalam pertarungan untuk menghapus kemarahanku. saat frankenstein mengatakan bahwa dia baru saja terbangun, hal itu membalik keadaan, aku telah membuat kesalahan. satu yang kutahu, semua penghianatan yang mengatasnamakan raizel ternyata hanya akal busuk mereka, para kepala keluarga terdahulu.

"tuk...tuk... tuk.." seseorang muncul dari balik lorong. 

"Lord," panggilnya.

"kau.... " sahutku.

"aku tidak pernah tau Lord terdahulu akan pergi tidur," pungkasnya.

"ya, itu sudah keputusannya, sejak lama. aku fikir waktu kau melarikan diri,"

"......" 

lsacrea memandang bulan keindahan sang purnama penuh dan berkata lirih"saat kau membuat janji dengan ayahku, mungkin kau sudah lupa,"  sambil melempar tatapan pada pria yang kini berdamai dengannya. 

"...." pria itu hanya terdiam, mengingat kembali apa yang diucapkan gadis itu. 

" hari itu, ayahmu mengatakan padaku kalau aku bisa menjadi lord yang berikutnya. namun aku menolak." tutur raizel.

"huffh... yaaa kau sudah lupa akan hal itu. ada banyak peristiwa terjadi setelah kau tertidur begitu lama, mungkin hari itu juga kau tak mau mengingatnya, tidak apa raizel aku bisa memahamimu," balasnya sambil berlalu pergi menginggalkan pria itu termenung sendiri. 

"tunggu..." ucapnya lantang. gadis bangsawan yang paling dihormati itu berhenti sejenak dan berbalik menghadap pria yang sudah ada dihadapnnya. 

"aku ingat, hari itu. harusnya aku dan kau bertunangan kan?" jelasnya. tanpa mereka sadari seseorang menguping pembicaraan keduanya. 

the real on memory

"haaah, jadi kotak yang wanita itu berikan,!" fikir pria berambut pirang itu. 

"tidak baik menguping pembicaraan mereka frankentein!" tegas seseorang.

"haaa... dan apa yang kau lalukan disini pak tua!" pernyataan nya membuat orang itu kikuk. 

"yaa aku hanya mengontrol sekitar kastil," belanya. 

"ooh yaaa.. aku meragukanmu!!!'"sidiknya. frankenstein kembali menguping pembicaraan mereka diikuti ghechutel dibelakangnya. 

"kau mengingatnya!" seru gadis itu. dibalas anggukan oleh raizel. ada semburat merah dipipi putih gadis itu. 

"tapi aku tidak bisa mewujudkan janji itu saat ini," lanjutnya lagi. tersirat rasa kecewa di wajah lord para bangsawan itu. 

"Aku mengerti! " Lascrea merasakan kehadiran orang lain diantara mereka.

"Ehenmm.. gechutel aku tau kau di sana?!!"

Seketika orang-orang itu langsung menghambur keluar dari persembunyiannya.

" Mohon maaf lord, aku tidak bermaksud"

" Lupakanlah," ujarnya sambil berlalu berjalan dalam kegelapan lorong kastil. Pria parubaya itu terdiam membungkuk. 

"sampai jumpa Razel!" ucapnya sambil berlalu, diikuti tatapan raizel yang menyendu.

"tunggulah sampai saatnya tiba," lirih raizel. Lord Lascrea berbalik memandang razel  dan tersenyum tipis melukis diwajahnya yang putih, dan pergi meninggalkan raizel bersama pelayan setianya. 


******


"Rai.... " teriak shinwu dari gerbang sekolah, saat rai bersama regis serta seira berjalan masuk ke area sekolah. 

"rai kau baru kembali dari kampung halamanmu?" petanyaan itu hanya dibalas anggukan oleh raizel. 

"waaah rai, lain kali kau harus mengajak kami liburan bersama di kampung halamanmu," teriak shinwu.

"shinwu, kampung halaman rai kan jauh, apa kau sanggup membayar ongkos perginya," sahut ikhan.

"ahhh benar juga," shinwu mengiyakan.

"rai bagi kami tak perlu pergi ke kampung halamanmu itu bukan masalah. rumah pak kepsekpun sudah seperti kampung halaman kan!" 

dari kejauhan ada seseorang yang memerhatikan perbincangan mereka, yang diam-diam memasang wajah masam. 

"chh.. mereka itu," gerutu frankenstein. 

"bos sedang apa disini?" tanya tao. frankensetin hanya diam tak bergeming, namun mengeluarkan aura seram yang membuat mereka bertiga ciut seketika.


## entah butuh berapa lama buat cerita ini beres. yang jelas aku senang masih ada yang suka sama cerita ini.   


NoblesseWhere stories live. Discover now