pertemuan pertama

3.3K 174 78
                                    

Lukedonia telah ada sejak dari dulu. Suatu wilayah di segitga Bermuda, dihuni oleh perdaban bangsawan yang memiliki kekuatan super. Mereka hidup sangat bermatabat, selalu berfikir bahwa makhluk yang lebih lemah dari mereka harus mereka lindungi. Disana terdapat bangunan-bangunan mansion dengan design classic. Mansion yang besar menjadi symbol bahwa mereka hidup dengan sangat mewah dan elegant. Tapi, tidak sembarang orang dapat masuk atau melihat pulau itu, karena ada kekuatan magis yang melindungi tempat itu.

Seperti halnya manusia, mereka pun memilki hari-hari besar perayaan yang selalu diadakan sekali dalam kurun waktu 500 tahun. Itu merupakan upacara adat di lukedonia saat generasi baru telah memasuki usia dewasa. Hal ini berarti jika generasi baru telah siap memimpin, dan menerima kekuatan dari leluhur mereka yang terbangkitkan dalam diri mereka. Malam itu tentu sangat istimewa, dibawah cahaya bulan purnama penuh saat bulan berada dipuncaknya, gelar upacara itu terlaksana dengan khidmat.

Dalam upacara itu tentunya, dihadiri oleh Lord dan para kepala keluarga dan tentunya juga keluarga sang Noblesse atau bangsawan yang termulia yang mendari viral kekuatan mereka. Noblesse sendiri memilki kedudukan yang hampir sama dengan Lord, hanya sedikit berbeda. Yakni, Lord terikat sepenuhnya oleh tahta dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin kaum bangsawan, sementara noblesse tidak terikat sepenuhnya oleh tahta. Dia akan turun tangan jika keseimbangan dunia terguncang, dan menghabisi segala sesuatu yang menjadi penyebab rusaknya tatanan dunia.

Saat upacara itu, untuk pertama kalinya Raizel melihat Lascrea sudah tumbuh menjadi gadis cantik. Terakhir kali dia berjumpa dengan Lascrea saat dia masih anak-anak. Namun dihadapannya kini, dia telah menjalma menjadi gadis yang cantik. Biasanya dalam upacara ini para bangsawan tingkat tinggi akan mendapat jamuan makan malam. Meja yang besar dan begitu banyak makanan yang berjejer rapi dihadapn mereka. Dalam jamuan itu, terdiri dari Lord, dan putrinya, noblesse, serta para kepala keluarga yang memimpin dari masing-masing klannya.

"Raizel, kau tak berubah sedikitpun. Lascrea aku ingin kau temani Raizel, kalian sudah lama tak bertemu dan bermain bersama bukan," ujarnya dengan senyum senang yang tiada henti melihat putrinya dan Raizel secara bergantian.

Berbeda halnya dengan Raizel, dia hanya diam tanpa ekspresi sama sekali, begitu pula Lascrea yang bergeming. Melihat hal itu membuat Lord frustasi berat. Dan menark nafas dalam, dan membuangnya dengan penuh kecewa.

"Apakah kalian akan saling diam. Menatap hidangan yang telah disajikan. Ya ampun, Raizel Lascrea kalian ini begitu dingin. Apa kalian tak ada rasa ketertarikan satu sama lain,huuh." Lord menggerutu pada dua orang disampingnya yang duduk berhadapan.

"... " raizel bergeming, kemudian dia meraih serbet putih dan mengikatnya keleher. Sementara Lascrea hanya diam memandangi Raizel. Lord tak ada habisnya memperhatikan tingkah Lascrea dan raizel yang hanya saling menatap.

"hei, kalian berdua ini. Apa kalian berbicara lewat pikiran. Bagaimana bisa meja ini sepi, tanpa perbincangan." Lord kembali mengerutu, hal tersebut memancing Gechutel untuk angkat bicara.

"ehem.. lord, maaf.. tapi.." belum selesai bicara lord langsung menyergah perkataan Gechutel.

"Gechutel, aku tahu maksudmu. Ini kan makan malam sehabis upacara itu, aku ingin suasana disini terasa hangat. Karena disini begitu sunyi," lord melirik Raizel dan Lascrea agar memulai pembicaraan.

"mmh, baik Lord." Gechutel kembali terdiam. Begitu pula dengan kepala keluarga lainnya, hanya bisa berdiam sebelum semua hidangan tersaji. Terlihat jajaran para kepala keluarga terlihat murung. Seperti ada rasa kesedihan dimatanya. Lord yang tadinya melirik Lascrea dan Raizel kini tatapannya tertuju pada kepala keluarga drosia, yang terlihat murung.

"ehh! Edian Drosia, kenapa kau terlihat murung." Ujarnya sambil melirik sana-sini.

"umm. Tidak ada lord, aku baik-baik saja," balasnya yang menyembunyikan keresahannya.

"kau yakin. Kau terlihat seperti patah hati," timpal Lord yang menggodanya.

"tidak, lord." Sergahnya mentah-mentah.

"hmm, Kenapa kau terlihat Frustasi. Jika bukan karena hal itu. benarkan Gechutel," ujar lord yang menyeret gechutel dalam perbincangannya. Sementara disisi kanan-kirinya Raizel dan lascrea tampak tenang, dengan hidangan yang sudah tersedia penuh.

"Raizel apa kau merasa bosan," Lascrea membuka pembicaraann singkat dengan Raizel yang sedang memotong daging panggang. Sejenak Raizel terdiam mendengarkan Lascrea, dan diabalas oleh anggukan kecil.

"Kalian baru saja berkomunikasi," tukas Lord yang menatap mereka berdua dengan sangat gembira. Dan mereka berdua mengangguk membalas ucapan Lord. Lord sangat terkejut sekaligus bahagia.

"kalau begitu lanjutkanlah, aku akan jadi pendengar," lanjutnya dengan senyum lebar yang tak berhenti menghias diwajanya. Pria berambut pirang panjang itu kembali menyudutkan Edian yang diam tanpa banyak bicara.

"Edian, Urokai, Jarga, Gradeus. Kepala keluarga yang lain telah memilki penerus keluarganya, bagaimana dengan kalian?" tanyanya seirus.

"itu.. aku belum bertemu dengan gadis yang tepat," jawab urokai.

"kau itu terlalu pilih-pilih. Aku yakin, ada banyak gadis cantik dan seksi. Lalu sisanya!" mendengar hal itu membuat raizel dan Lascrea beranjak.

"ehh, mau kemana kalian. Makan malam belum selesai," Lord kembali berbicara.

"aku sudah selesai," balas Raizel singkat.

"aku pun demikian Lord," timpal Lascrea. Lord yang menyaksikan kekompakkan mereka terebelalak tak percaya.

"baiklah, Raizel tolong temani putriku berjalan-jalan. Malam ini terlalu indah untuk dilewatkan bukan," pinta lord menggoda Raizel.

"hmh, baik Lord," balas raizel. Yang membuat Lord setengah mati kegirangan. Membuatnya tak dapat membendung perasaan bahagianya.

"bagus sekali, Lascrea ikutlah bersama raizel. Dia akan membawamu jalan-jalan," lord kembali meminta.

"Baik, permintaanmu adalah perintah untukku," jawabnya.

" malam ini benar-benar indah," keluhnya bahagia,membuat semua kepala keluarga tercengang dengan Lord yang sedang berbahagia. Raizel dan lascrea lalu pergi dari tempat makan itu, sementara edian yang menyaksikan keduanya, menatap pilu.

NoblesseWhere stories live. Discover now