MASA HUKUMAN

2K 136 27
                                    

Dihari yang sama saat mereka mendapati tugas, yang mana Lord menyebutnya sebuah hukuman. Mereka mulai berjalan santai menembus hutan lebat lukedonia, yang merupakan batas teritory dunia manusia dengan dunia para bangsawan.

Setelah tiba di perbatasan itu, samudra yang terhampar luas membentang dimata mereka. Mereka mendapati tugas untuk pergi ke arah utara.

Arah utara dari lukedonia adalah negeri yang didiami oleh para manusia, tepatnya britania raya. Tempat itu merupakan pusat kerajaan Inggris pada masa itu. Cukup damai dan tentram. Kekuasaan inggris sungguh luar biasa, mereka menetapkan pemerintah monarki absolute dimana hanya rajalah yng berkuasa atas rakyatnya, juga pemerintahan yang mengharuskan adanya ikatan darah dengan penerusnya. Tak jauh berbeda dengan kepemimpinan kaum termulia.

Mereka berdua melesat jauh melewati lautan, dan sesekali berpijak pada batu karang besar. Tak ada sepatah kata yang terucap meski ingin, rasanya sangat canggung.

Memikirkan itu diantara keduanya memiliki kedudukan yang berbeda, tentu posisi raizel lebih tinggi membuatnya merasa segan untuk sekedar menyapa dan berbincang ringan.

Lascrea tiada hentinya memperhatikan raizel yang sedang memimpin jalannya. Saat ia dan raizel berada dalam kedudukan sejajar dalam langkahnya, dia melirik dari sudut mata lancip nya yang berwarna merah ruby. Raizel merasakan lascrea yang sedari tadi memperhatikannya, lalu membalas dengan lirikan kecil yang membuat Lascrea salah tingkah.

Raizel menghentikan langkahnya, diantara batu karang besar didepannya. Di detik itu pula Lascrea mendekat kearahnya.
"Cadis Etrama Di Raizel, kenapa kau berhenti disini, " tanyanya heran, dia mencuri pandang raizel melihat rambut hitamnya yang tertiup angin. Iris matanya yang bening berwarna merah darah, serta wajah tirusnya membuat Lascrea terbuai kagum.

"aku merasakan sesuatu, mendekati kita, " balasnya dengan menelisik setia hembusan angin yang seakan-akan membawa kabar padanya.

"kau benar raizel, " Lascrea membenarkannya.

"sebaiknya kita lekas pergi, sebelum ada yang mengetahui jika kita disini, " tambahnya yang dibalas dengan anggukan oleh raizel.

Tibalah mereka di pantai yang sepi oleh aktivitas manusia. Mereka tak lagi berlari cepat seperti sebelumnya, hanya langkah kecil yang menjadi jejak disana.
"disana ada pemukiman, aku bisa merasakannya, " kata raizel yang membuat Lascrea melirik sedikit dari ujung matanya.

"hmm, baik mungkin kita akan bisa tahu apa yang terjadi disana seperti perintah lord," balasnya menerawang jauh sambil memandang dirinya sendiri.

"raizel sebaiknya kita mengganti tampilan kita. Aku rasa ini terlalu mencolok," tambah Lascrea yang membuat Raizel berbalik dan menatap dirinya.

"kau benar, kita lihat cara mereka berpakaian, " timpalnya membenarkan. Mereka berdua berjalan menyusuri hutan lindung hingga akhirnya menemukan pemukiman penduduk. Mereka mengamati cara para manusia mengenakan pakaian pada masa itu. Mengingat tampilan mereka yang serba hitam akan membuat para penduduk salah kira, sebab di masa itu bukan hanya kaum noblesse dan worewolf namun juga kaum ahli sihir yang berasal dari manusia.

Lascrea mengintip dari balik semak belukar, mengamati cara berpakaian orang - orang yang berlalu lalang disana. Dia melihat seorang wanita mengenakan, gaun berwarna coklat muda dengan renda putih yang membuat wanita itu terlihat anggun. Kemudian disisi kirinya terlihat raizel sedang kebingungan dengan keadaan disana. Dia melihat para pria sedang sibuk memilah ikan ikan yang baru saja turun dari kapal nelayan. Baju sederhana dan tanpa alas kaki.

Baju yang mereka kenakan berganti dengan ajaib, pakaian mereka seolah mengelupas dan kemudian berterbangan membentuk pakaian baru.

Lascrea telah siap dengan gaun hitam dan kerah renda berwarna putih dengan sedikit motif telah membalut tubuhnya yang proporsional, serta sepatu hak tinggi berwarna senada dengan pakaian yang dikenakannya. sementara didepannya raizel telah bersiap dengan pakaian ala kerajaan Inggris yang berwarna hitam. Lascrea berjalan mendekat kearahnya.

Didetik itu keduanya saling memandang dalam diam. Benaknya seakan terhubung oleh suatu ikatan yang dalam. Pria tinggi dengan iris merah itu menatap lascrea disampingnya.
"gaun itu cocok sekali denganmu," pujinya membuat pipi putih Lascrea memerah.
"....." Lascrea termangu memandang pria tampan yang baginya sosok yang sempurna dimatanya. Dia ingin berbicara sedikit dengannya. Tapi entah kenapa mulutnya yang merona itu seakan terkunci rapat. Sesaat kemudian raizel membuka telapak tangan dan mengulurkannya.

Lascrea merasa sedikit malu, dan ragu-ragu. Dia membulatkan hatinya dan membuang sedikit gengsinya, dia meraih tangan raizel yang terbuka. Mereka berjalan bergandengan hingga tiba di tempat para manusia tinggal. Orang orang yang melihat keduanya, terkagum kagum dibuatnya. Ketampanan dan kecantikan serta karhismanya yang tinggi membuat keduanya terlihat sangat berbeda.

Namun tiba-tiba langkah lascrea berhenti, menahan langkah Raizel yang berikutnya.
"Kurasa kita sudah sampai. Cadis Etrama Di Raizel sebaiknya kita beristirahat dulu, dan mulai mencari tahu," raizel melirik sejenak dari ujung matanya, tak ada kata yang dia ucapkan selain bahasa tubuhnya yang mengangguk setuju.

langkah kaki mereka menuntun kesebuah taman, dengan hamparan bunga yang menghias disetiap sudutnya.
Tampak seorang wanita sedang kerepotan dengan menenteng keranjang ditangan kirinya sementara tangan kanannya ada bungkusan kain. Ditambah dia menuntun seorang gadis kecil dengan pakaian sedikit lusuh. Begitu pula dengan wanita itu, pakaiannya dan penampilannya sederhana, ada robekan kecil diujung rok nya.

Raizel dan lascrea diam dalam suasana sendu menatap wanita dan gadis kecil itu. langkah wanita itu semakin dekat dimana keduanya berdiri, semakin terlihat jelas pula perut wanita itu terlihat sedang mengandung. namun tiba-tiba seseorang berlari dengan kadung dari belakang tubuhnya, dia nyaris terjatuh dengan posisi telungkup namun kedua lengannya berusaha menahannya. sementara gadis kecil itu membantu ibunya yang kesulitan berdiri. mungkin karena dia menahan terlalu kuat kontraksi diantara rahimnya ikut tegang, membuat darah segar mengalir diantara kakinya.

"tolong, kumohon tolong aku," rintihnya dengan lirih, serta keringat terus bercucuran dari dahinya.

"ibu... ibu.." panggil gadis kecil disampingnya dengan tersedu-sedu.

"kumohon tolong," lirihnya dengan mata yang setengah terpejam karena rasa sakit yang kian menyiksanya. lascrea yang melihatnya merasa iba dan memutuskan untuk mendekat dan memberi sedikit pertolongan.

wanita itu mengintip sedikit dari kelopak matanya melihat sinar mata yang indah seindah ruby dan wajah yang bersih seperti pualam. raizel pun ikut andil dalam upaya penyelamatan itu. wanita itu menatap kedua orang dihadapannya dengan setengah tersadar sebelum dia terpejam karena tak dapat menahan rasa sakit itu.

"tolong, nona-tuan" lirihnya dengan nafas terengah-engah.

Dengan banyaknya gadis kecil sebagai penunjuk jalan menuju kediamannya, lascrea membopong wanita yang hamil itu dengan sedikit tenaga. Sementara raizel merasa canggung saat akan menggendong wanita itu. Dia akan merasa sangat bersalah jika suami dari wanita itu tak mengizinkannya. Meski niatan nya tulus.

Raizel menuntun gadis kecil itu dengan membawa keranjang juga bungkusan kain. Hingga tibalah mereka dirumah yang di tuju. Disana masih ada anaknya yang lain. Dia terlihat lebih tua dari gadis kecil itu.

Dia sedang membeberkan pakaian pakaian yang baru saja dicuci. Saat melihat mereka dia langsung berlari histeris, penuh dengan kekhawatiran Pada ibunya.

"ibu, kau kenapa?? " tanyanya dengan cemas.

"ibumu terjatuh, seseorang menabraknya tanpa sengaja." jawab lascrea.

Kedua gadis itu terlihat cemas, dan sedih. Hal itu membuat hati lascrea semakin terenyuh.

"aku akan memanggil ayah, " kata gadis kecil yang terlihat lebih dewasa dari yang dituntun lascrea.

"kakak jangan terlalu lama, " timpalnya. Disela pembicara kedua bersaudara itu, ibu mereka meringgis kesakitan yang semakin parah dirasakannya.

Sementara disisi lain lascrea dan raizel hanya menatap kosong pada wanita yang tengah meregang hidupnya.

Yahoo aku balik lagi nih,,
Maaf banget nih aku ga bisa update tiap hari karena sibuk kerja, sebenarnya aku pengen update tiap hari, tapi aku kalah sama rasa lelah di tubuh ini..

Haaa jadi curhat.. Semoga suka 💕 sama alurnya yaa ..

NoblesseWhere stories live. Discover now