Raizel's Promise at the past

1.1K 87 14
                                    


ttuk... tuk.. tak.. tak...

langkah kaki yang menggema terdengar dalam kesunyian diseluruh mansion yang besar dan gelap, dengan penerangan cahaya lilin yang temaram disetiap sudutnya. langakahnya terhenti pada satu ruangan yang terlihat cukup megah. tangannya terangkat untuk menarik knop pintu yang tertutup rapat.

"aaaaaahhhh" jeritnya kala ada tangan terulur menyenntuh pundak pria itu. sedetik kemudian dia berbalik mengahdap pada pemilik tangan tersebut.

"kau!!" pekiknya tertahan.

"ahh, maafkan aku yang mulia" timpal orang itu.

"hahahahah.. frankenstein, kau tau, muncul tiba-tiba dari balik kegelapan membuatku takut setengah mati, kupikir itu hantu" tawanya lantang, menggema dimansion yang megah itu. pria yang melayani rumah itu terheran-heran dengan kedatangan pria berkedudukan tertinggi di lukedonia.

"Yang mulia kenapa anda kesini, apa ada masalah serius!" pungkasnya.

"tidak ada Frankenstein, aku hanya ingin berkunjung kesini. Sudah sangat lama aku tidak pernah kesini lagi."

"..... begitu rupanya. Kau datang ingin menemuinya!" pria bermanik biru itu terlihat sangat bingung dengan tingkah laku lord yang baginya jarang sekali melakukan hal ini, dan juga terasa ada yang janggal.

"tunggu dulu, baru kali ini kau bersikap manis seperti ini padaku. Aku merasa sedikit tersentuh, dibalik sikapmu yang arogan dan sombong itu, hahaha" lord yang terlihat begitu dramatis membuat Frankenstein menggernyit. Kedatangan seorang Lord ke tempat seorang Noblesse adalah suatu hal yang langka terjadi. namun, bila sang Lord sendiri datang itu artinya ada sesuatu yang sangat mendesak dan teramat penting untuk dibahas.

"tuan tidak ada di ruangan itu, beliau ada ruangan lain, aku akan antar kesana yang mulia!" usulnya yang disetujui oleh lord. Dalam perjalanannya menuju sang penghuni mansion besar tersebut lord mengajukan sebuah pertanyaan yang mengejutkan.

"Frankenstein!"

"ya yang mulia"

"aku ingin menanyakan hal ini sejak kemarin."

"apa itu!"

"ini masalah serius mengenai Raizel," frankenstein terkesiap seketika dengan permasalahan yang menyangkut tuannya.

"sudah kuduga ada masalah serius yang berkaitan dengan tuan!" fikirnya.

"ya.... Mungkin kau tau sesuatu ada perubahan dengan raizel, di saat saat tertentu," lanjutnya lagi.

"pertanyaan macam apa itu! tapi, mungkin belangan ini tuan sering menyendiri, terutama saat malam bulan purnama terakhir kemarin,"

"begitu rupanya,"

"apa ada hal yang sangat serius, tampaknya hal itu sangat berpengaruh pada tuan, aku menjadi cemas. Tapi aku sendiri tidak tau harus bagaimana,"

"tenang saja aku ada disini, untuk membantu,"

"apa maksud yang mulia,"

"ehh.. Frankenstein, kau kan seorang pria. Apa kau tidak merasa kesepian.," frankenstein hanya terdiam melihat sikap Lord yang menurutnya sedikit nyentrik. tanpa menunggu jawaban sang Lord berkata.

"Haaa.... Sudah kupastikan kau tidak peka, " hardiknya yang dibalas tatapan tajam dari Frankenstein. 

"jangan membuatku semakin bingung yang mulia," ujarnya jengkel.

"aku tidak membuatmu bingung. Kau tak mengerti! Aaaa....Itu, mungkin kau belum pernah merasakannya."

"oooh, ya ampun... ka terus berputar-putar. Langsung pada intinya. Apa yang ingin kau ungkapkan, jangan membuatku semakin bingung,"

NoblesseWhere stories live. Discover now