Kesepuluh

19.8K 952 16
                                    

Kirana menatap langit-langit kamarnya yang sudah gelap karena lampu kamar telah ia matikan. Air matanya kembali terjatuh. Ia tengah mendengarkan lagu di ponselnya menemaninya disaat pikirannya yang masih kacau. Tanpa sadar lagu yang terputar saat ini yakni lagu yang paling ia sukai dari kecil yang sering diputar mama ketika Kirana tk dulu.

Andai aku t'lah dewasa
Apa yang 'kan kukatakan
Untukmu idolaku tersayang
Ayah... Oh...

Andai usiaku berubah
Kubalas cintamu bunda
Pelitaku, penerang jiwaku
Dalam setiap waktu

Oh... Kutahu kau berharap dalam doamu
Kutahu kau berjaga dalam langkahku
Kutahu s'lalu cinta dalam senyummu
Oh Tuhan, Kau kupinta bahagiakan mereka sepertiku

Andai aku t'lah dewasa
Ingin aku persembahkan
Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu
Kau s'lalu kucinta

Andai usiaku berubah
Kubalas cintamu bunda
Pelitaku, penerang jiwaku
Dalam setiap waktu

Oh... Kutahu kau berharap dalam doamu
Kutahu kau berjaga dalam langkahku
Kutahu s'lalu cinta dalam senyummu
Oh Tuhan, Kau kupinta bahagiakan mereka sepertiku

Andai aku t'lah dewasa
Ingin aku persembahkan
Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu
Kau s'lalu kucinta

Kirana tersenyum mengingat lagu tersebut, ia teringat lagu ini yang juga ia nyanyikan sewaktu perpisahan tknya dulu.

Flasback on..

"Ma Kirana beli itu dong ma, boleh kan ma?" ucap Kirana kecil memegangi ujung baju mama saat mereka telah keluar dari gedung yang digunakan untuk perpisahan tknya.

"Gak boleh sayang, nanti kamu batuk" ucap mama. Kirana kecil mengerucutkan bibirnya.

"Anak papa kenapa lagi ini?" tanya papa sambil menggendong Kirana.

"Kirana mau permen kapas itu pa, tapi mama gak mau beliin" ucap Kirana mengadu kepapa. Papa terkekeh melihat kelakuan anak gadisnya tersebut.

"Yaudah ayok kita beli" ucap papa, dan langsung dianggukkan oleh Kirana.

"Kakak.. Jangan dong, nanti Kirana batuk lagi" ucap mama. Papa segera menarik tubuh mama kepelukannya dan segera mengecup kening mama hangat.

"Sayang, gak usah khawatir, nanti aku dan Kirana akan berbagi permennya kok.. Jadi Kirana hanya makan sedikit" ucap papa lembut. Kirana mencubit pipi papa karena aksi papa tadi. Wajah mama merona, kemudian memeluk lengan papa.

"Kira cemburu ya?" tanya papa menggoda Kirana. Kirana tersenyum dan memeluk papa, menikmati gendongan papanya.

Flasback off

Kirana tersenyum miris mengingat kenangan lama saat mama dan papa masih berada didekatnya. Air matanya kembali turun membasahi wajahnya. Ia menghirup nafasnya dalam-dalam dan melepaskannya pelan. Menghapus sisa air matanya. Ia lalu memaksa matanya untuk terpejam dan akhirnya dapat membawa Kirana tertidur lelap.

**

Mama mengambil kunci cadangan didalam laci lemari, ia kemudian membuka pintu kamar Kirana dengan kunci cadangan tersebut. Pintu kamar terbuka dan memperlihatkan pemandangan gelap. Mama berjalan mendekati ranjang Kirana. Ia melihat wajah polos Kirana yang tertidur, walaupun gelap, tapi wajah Kirana masih tampak jelas karena penerangan dari luar kamar.

"Maafin mama sayang.. Maafin keegoisan mama.." ucap mama sambil mengecup kening Kirana. Hatinya terlalu sakit melihat wajah Kirana yang memerah akibat seharian menangis.

CantikWhere stories live. Discover now