Pertemuan

764 31 3
                                    

Remaja adalah masa mencari cinta itulah yang mereka katakan. Hati kita berdebar. Kita merasa gelisah. Dan ingin tahu tentang lawan jenis.

"Apa aku membutuhkan itu?" Batin Vicki. Ia pun memasuki kawasan sekolah dengan tangan yang dimasukkan ke saku celananya.

"Hai" Sapa Desyca.

"Hai, kita sekelas lho, hehe.." Sahut Erika, sahabat Desyca dari kecil.

"Ohya? Baguslah.." Tanggap Desyca gembira. Bel sekolah berbunyi dan upacara pembukaan akan segera di mulai.

***

"Sekian, terima kasih.." sambutan dari kepala sekolah pun usai. Semua siswa yang merupakan siswa baru SMA Seiryo bubar menuju kelas masing-masing yang sudah di tentukan di mading sekolah. Sebelum itu, sebagian siswa pergi ke kantin untuk membeli beberapa minuman termasuk Desyca dan Erika.

"Des, gimana? Mau ku carikan cowok?" Kata Erika sembari tertawa terbahak-bahak.

"Gila ya? Kita baru masuk malah mikir cowok" jawab Desyca dengan wajah datar.

"Tapi aku kasian sama kamu, kita ini sudah 15 tahun dan kamu masih jomblo" Erika mulai mengejek.

"Dasar, iya tau yang sering ganti-ganti pacar" Balas Desyca. Mereka tertawa sembari makan cemilan yang mereka beli di kantin.

Pandangan semua siswi mengarah pada seorang pria jangkung yang sedang membeli sebotol air mineral.

"Waaa ganteng banget"

"Iya, ya ampun, akhh jodohku"

"Widihh ganteng juga itu cowok. Eh sepertinya dia orang yang pendiam" Kata Erika seraya menyenggol lengan Desyca. Desyca yang penasaran pun menoleh ke arah pria itu, dan..

"Hm, yahhh lumayan, tapi tak tertarik" Tanggap Desyca dingin.

"Hah? Kamu tak tertarik sama cowok itu? Padahal ganteng lho.." Goda Erika. Desyca hanya menghela nafas lalu memggelengkan kepalanya. Bel masuk berbunyi dan mereka berdua pun bergegas ke kelas.

***

"Ya, karena ini hari pertama untuk kalian, kita isi jam pertama dengan perkenalan" Ujar wali kelas sembari menunjuk Erika untuk perkenalkan diri.

Erika berdiri dengan tegak di bangkunya. "Nama saya Erika Angelina, bisa di panggil Erika. Salam kenal" Ia pun kembali duduk setelah usai perkenalan.

Desyca yang tak tertarik dengan moment ini dengan asyiknya melihat langit dari jendela kelas. Sekilas ia teringat dengan kenangan pahitnya di masa lalu. Tiba-tiba,

"Nama saya Vicki Hernando, bisa di panggil Vicki. Salam kenal"

"Eh itukan cowok ganteng yang di kantin tadi" Bisik Erika heran pada Desyca. Desyca yang kaget dengan bisikan itu menoleh dan menatap pria itu yang duduk di barisan ketiga dari ujung kanan dan deretan kedua dari depan. Entah mengapa Desyca terpaku dan menatap pria itu karena suara datarnya. Erika yang berada di sebelahnya pun sempat bingung dan akhirnya paham dan tertawa kecil.

Tak terasa jam sekolah usai, dan banyak para murid lainnya melirik ke arah Desyca sembari berkata

"Bukankah dia itu cantik?"

"Wah, cantik sekali seperti model"

"Siapa namanya, di kelas mana ya dia?"

"Dia di kelas 1-2. Ya ampun, dia cantik sekali ya"

"Mirip sekali dengan model majalah yang kubeli kemarin"

Dan terus seperti itu. Desyca bagaikan artis yang sedang melalui karpet merah. Desyca hanya diam seperti tak mengetahui apa-apa.

"Hmm, baru pertama masuk sudah populer" Ejek Erika sembari tersenyum mengejek. Desyca tak menanggapi hal itu. Vicki yang penasaran seperti apa perempuan yang di bicarakan oleh murid lain itu pun melihat ke arah Desyca. Vicki tertegun dan terdiam seperti patung.

"Apa ini? Perasaan apa ini? Kenapa jadi seperti ini?" batin Vicki.

Keesokan harinya..
Desyca yang baru saja datang ke sekolah sudah menjadi pusat perhatian dengan kata-kata pujian.

"Pagi Vic" Sapa Hadi teman Vicki dari kecil

"Pagi" Jawab Vicki dingin. Mereka pun asyik mengobrol soal pria. Di perjalanan menuju kelas banyak siswi yang menatapnya berbinar-binar. Bahkan sampai ada yang terang-terangan menatapnya. Vicki mengalihkan situasi dengan tertawa dengan Hadi seolah ia tak mengetahui situasi itu. Saking asyiknya, ia tak sengaja menabrak Desyca hingga terjatuh.

"Eh. Kau baik-baik saja?" Tanya Vicki sembari mengulurkan tangannya.

"Lagi? Ada apa dengan perasaan ini? Aku tak mengerti" Batin Vicki. Desyca segera bergegas berdiri dngn bantuan Vicki itu. Mereka berdua pun bertatapan dengan perasaan yang membingungkan. Vicki merasakan kontak mata yang hebat.

"Kok aku berdebar ya? Kenapa? Aku tak pernah seperti ini sebelumnya" Batin Vicki heran masih menatap Desyca. Hadi hanya memandang mereka berdua secara bergantian. Desyca yang menatap Vicki dengan wajah bingung itu terkejut dari lamunnya.

"Astaga, apa aku gila?" Desyca tersadar.

"Maaf ya, aku tak sengaja" Ucap Vicki dengan suaranya yang datar. Desyca hanya mengangguk lalu segera menuju toilet dengan sedikit berlari.

"Baru pertama kalinya aku punya perasaan seperti ini" Batin Vicki. Ia menatap punggung gadis itu yang lambat laun menjauh dari pandangannya.

"Kenapa jantungku berdetak kencang sekali. Apa maksudnya ini. Dari matanya tadi, akhh tidak mungkin" Batin Desyca. Ia menggelengkan kepalanya dengan cepat.

***

Maaf ya masih amatir😁
Rencananya besok mau rilis lagi, votenya ya jngn lupa😊

Terima kasih💋❤

Love StoryWhere stories live. Discover now